Persepsi Masyarakat Kerangka Pemikiran

perusahaan diwakili oleh segenap direksi dan karyawan sedangkan lingkungan diwakili oleh pimpinan formal dan informal serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

2.10 Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat pada hakikatnya adalah pandangan, interpretasi, penilaian, harapan dan atau aspirasi seseorang terhadap objek. Persepsi dibentuk melalui serangkaian proses kognisi yang diawali dengan menerima rangsanganstimulus dari objek oleh indera mata, hidung, telinga, kulit dan mulut dan dipahami dengan interpretasipenaksiran tentang objek yang dimaksud. Jadi persepsi merupakan respon terhadap rangsangan yang datang dari suatu objek. Respon ini berkaitan dengan penerimaan atau penolakan oleh individu terhadap objek yang dimaksud. Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor intern yang ada dalam individu tersebut bakat, minat, kemauan, perasaan, fantasi, kebutuhan, motivasi, jenis kelamin, umur, kepribadian, kebiasaan serta sifat lain yang khas. Persepsi juga dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan sosial ekonomi seperti pendidikan, lingkungan, tempat tinggal, suku bangsa dan lainnya Harihanto 1988 dalam Insusanty 2003. Menurut Calhoun dan Acocella 1990 dalam Insusanty 2003, persepsi yang kita kenal memiliki 3 dimensi yang sama yang menandai konsep diri, sebagai berikut: 1. Pengetahuan adalah apa yang kita ketahui kita anggap tahu tentang prediksi lain-wujud lahiriah, perilaku, masa lalu, perasaan, motif, dan sebagainya. 2. Pengharapan adalah gagasan kita tentang orang itu menjadi apa dan melakukan apa. 3. Evaluasi adalah kesimpulan tentang sesorang didasarkan pada bagaimana seseorang menurut pengetahuan kita tentang mereka memenuhi pengharapan kita tentang dia. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Sektor kehutanan adalah salah satu sektor yang dianggap penting dalam upaya peningkatan pembangunan nasional. Sebagai upaya peningkatan peranan sektor kehutanan maka Pemerintah memberikan ijin pengusahaan hutan-hutan negara kepada perusahaan-perusahaan swasta. Perusahaan swasta yang memperoleh ijin pengusahaan hutan mempunyai wewenang dalam menebang pohon dan melakukan kegiatan reboisasi dan pengolahan lahan hasil bekas tebangan. Perusahaan swasta yang mempunyai ijin pengusahaan hutan IUPHHK-HA sangat berperan penting dalam upaya peningkatan pembangunan baik itu pembangunan daerah maupun pembangunan wilayah. Peranan IUPHHK-HA dalam peningkatan pembangunan ini sering disebut juga dengan kontribusi IUPHHK-HA terhadap peningkatan pembangunan. Pengkajian kontribusi IUPHHK-HA ini, diperoleh kontribusi langsung dan kontribusi tidak langsung IUPHHK terhadap pembangunan daerah. Kontribusi langsung yang dimaksud adalah kontribusi IUPHHK-HA terhadap Pendapatan Kecamatan, penyerapan tenaga kerja, pendapatan rumah tangga dan pendapatan tenaga kerja. Pungutan yang dibayarkan IUPHHK PT. Ratah Timber ini yang langsung dibayarkan kepada Kecamatan Long Hubung berupa dana kompensasi atau dengan kata lain dikenal dengan uang debu. Kontribusi tidak langsung dari IUPHHK-HA adalah kontribusi yang tidak terukur atau dirasakan pada saat itu juga akan tetapi dapat dirasakan pengaruhnya. Kontribusi yang tidak langsung dari IUPHHK-HA yang akan dikaji adalah peluang berusaha masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan SDM serta frekuensi transportasi. Selain itu, pungutan yang dibayarkan IUPHHK PT. Ratah Timber juga memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap pendapatan Kecamatan Long Hubung. Artinya pungutan yang dibayarkan ini masuk terlebih dahulu ke kas daerah Kabupaten Kutai Barat yang kemudian akan terjadi bagi hasil antara pihak Kabupaten dan pihak Kecamatan. Pungutan yang dimaksud adalah pajak bumi dan bangunan, IHPHIUPHHK, pajak kendaraan dan peralatan, dana reboisasi, provisi sumber daya hutan, pajak penghasilan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1. Kerangka pemikiran kontribusi IUPHHK-HA. Kontribusi PT. Ratah Timber Pembangunan Daerah P en d ap at an K ec am at an P en d ap at an T en aga K er ja M as y ar ak at P en y er apa n T en ag a K er ja P el u an g B er u sa ha M as y ar ak at S ar an a P ra sa ra n a T ra n sp o rt as i Langsung Tidak Langsung P eni ngka ta n K ap as it as S D M P en d ap at an ke ca m at an y an g ti da k d it er im a la n g su n g

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian