Pendapatan Rumah Tangga Trickle Down Effect Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH Corporate Sosial Responsibility

3. Penerimaan Kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran Hak Pengusahaan Hutan IHPH dan Provisi Sumber Daya Hutan PSDH yang dihasilkan dari wilayah Daerah yang bersangkutan dibagi dengan imbangan 20 dua puluh persen untuk Pemerintah dan 80 delapan puluh persen untuk Daerah. Dimana Dana Bagi Hasil dari penerimaan IHPH yang menjadi bagian Daerah dibagi dengan rincian: 16 enam belas persen untuk provinsi; dan 64 enam puluh empat persen untuk kabupatenkota penghasil. Dan Dana Bagi Hasil dari penerimaan PSDH yang menjadi bagian daerah dibagi dengan rincian: 16 enam belas persen untuk provinsi yang bersangkutan; 32 tiga puluh dua persen untuk kabupatenkota penghasil; dan 32 tiga puluh dua persen dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. 4. Penerimaan Kehutanan yang berasal dari Dana Reboisasi dibagi dengan imbangan sebesar 60 enam puluh persen untuk Pemerintah digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan secara nasional dan 40 empat puluh persen untuk daerah digunakan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di kabupatenkota penghasil.

2.5.3 Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah

Lain-lain pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan Dana Darurat. Pendapatan hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 UU. No. 33 Tahun 2004 merupakan bantuan yang tidak mengikat. Hibah kepada Daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan melalui Pemerintah. Hibah dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemerintah daerah dan pemberi hibah. Hibah digunakan sesuai dengan naskah perjanjian.

2.6 Pendapatan Rumah Tangga

Murbayanto 1998 mengatakan pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh oleh seluruh anggota keluarga, baik suami, istri maupun anak. Pendapatan keluarga adalah angka yang diperoleh dari sumber- sumber lain yang diterima oleh petani bersama keluarganya disamping kegiatan pokoknya, cara ini dipakai apabila petani tidak membedakan sumber-sumber pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2.7 Trickle Down Effect

Menurut Hamzah 2010, Trickle Down Effect adalah sebuah teori dimana menurut teori ini jika orang kaya menginvestasikan uangnya di sektor riil, infrastruktur dan pasar modal maka akan ada kegiatan ekonomi yang bergulir dan menghidupi orang kelas menengah dan lebih miskin. Dengan kata lain, modal yang digulirkan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, menghidupi beragam bisnis yang lebih kecil, persaingan bisnis akan berjalan dinamis sehingga tujuan dari pemerataan ekonomi akan mudah tercapai.

2.8 Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH

Salah satu tujuan dari program PMDH adalah membuat masyarakat secara sosial dapat hidup mandiri dalam artian masyarakat akan dapat berdiri di atas kakinya sendiri tanpa banyak ditopang atau bergantung kepada belas kasihan perusahaan HPHHTI. Dalam Buku Pedoman Survey Sosial Ekonomi Kehutanan Indonesia 2000 dinyatakan bahwa perhatian yang diberikan terhadap masyarakat yang hidup di dalam dan sekitar hutan tidak hanya bantuan yang bersifat belas kasihan, akan tetapi harus mampu menciptakan situasi yang kondusif agar mereka dapat mengembangkan diri sendiri menuju kemandirian secara berkelanjutan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2.9 Corporate Sosial Responsibility

Menurut Rosihan 2007, CSR adalah sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan, tidak saja IUPHHK tetapi semua perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar. Perusahaan dituntut tidak saja mengejar keuntungan tetapi juga memberikan kesejahteraan kepada lingkungan. Seperti yang lain, perusahaan adalah makhluk sosial yang hidup berbaur dengan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk solide peduli dan berkolaborasi dengan lingkungan. Pinsip CSR adalah menyeimbangkan unsur ekonomi dan sosial. Titik imbang bisa tercapai bila ada saling pengertian antara kedua bela pihak perusahaan diwakili oleh segenap direksi dan karyawan sedangkan lingkungan diwakili oleh pimpinan formal dan informal serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

2.10 Persepsi Masyarakat