dikelilingi oleh pepohonan yang dapat berfungsi sebagai windbreaks. Berikut foto yang memperlihatkan kondisi pepohonan area parkir, sirkulasi, dan bangunan
pada Gambar 26.
Gambar 26 Area Parkir dan Sirkulasi Taman Budaya dan Alam Fantasia
5.3 Sintesis
Pada tahapan ini dihasilkan rekomendasi yang berkaitan dengan evaluasi kesesuaian fisik dan fungsi ekologis RTH pada empat kawasan CBD, Sentul City.
Selain itu, rekomendasi juga berkaitan dengan identifikasi dan analisis karakteristik pohon terhadap fungsi ekologisnya berupa pereduksi angin dan
pengontrol radiasi matahari. Maka tiap area CBD memiliki rekomendasi masing-
masing yang telah disesuaikan berdasarkan analisis dan evaluasi.
5.3.1 Rekomendasi RTH Pohon Sebagai Pereduksi Angin Marketing Office
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pepohonan pada area ini dinilai kurang sesuai sebagai pereduksi angin. Maka area ini membutuhkan
penambahan pohon untuk melindungi lokasi-lokasi yang sering dilalui manusia dan termasuk lokasi yang berpotensi dilewati oleh angin kencang. Rekomendasi
penambahan pohon disesuaikan dengan kriteria pohon sebagai pereduksi angin. Terdapat tujuh kriteria pohon sebagai pereduksi angin yang harus dipenuhi.
Berarti pohon tersebut harus memiliki tinggi 15m agar dapat memecah angin pada ketinggian tertentu. Karena angin bertiup semakin kencang ketika ketinggian
bertambah.
Gambar 27 Pohon Tinggi dapat Mereduksi Angin dengan Baik Kriteria kedua adalah berdaun kecil, karena dapat memecah angin dengan
baik. Lagipula pohon yang memiliki daun lebar atau besar akan mudah gugur dan sobek ketika tertiup angin yang cukup kuat. Selanjutnya pohon yang memiliki
daerah bebas cabang yang rendah. Jika pohon yang telah ditanam memiliki daerah bebas cabang yang tinggi dapat disiasati dengan menanam semak di bawahnya.
Sehingga terbentuk strata ketinggian pohon yang sesuai untuk mereduksi angin. Menurut Brown dan Gillespie 1995, pada dasarnya semak mempunyai pengaruh
terhadap angin yang sama dengan pohon, perbedaannya hanya terletak pada luas areanya. Semak dapat dengan efektif melindungi area yang kecil, dimana orang
duduk serta mereduksi angin di sekitar area rumah.
Gambar 28 Pohon dengan Daerah Bebas Cabang yang Rendah
Kemudian pohon ditanam dengan jarak tanam rapat, tajuk bersinggungan, dan kontinu. Sehingga pohon-pohon tersebut dapat membentuk kerapatan yang
ideal sebesar 75 - 85. Supaya angin dapat dipecah dengan baik dan tidak
menimbulkan angin turbulen. Selanjutnya pohon bisa ditanam dalam beberapa baris dan sesuai dengan orientasi penanaman. Orientasi penanaman yang baik
adalah pohon yang ditanam di depan arah angin. Pada kawasan ini angin bertiup dari arah utara ke selatan, sehingga pohon dapat ditanam di sebelah utara dari
objek yang akan dilindungi dari terpaan angin.
Gambar 29 Pohon yang Dipadukan dengan Semak
Gambar 30 Rekomendasi Orientasi Penanaman Pohon Pohon yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah Pinus merkusii, Araucaria
heterophylla, Araucaria cunninghamii, Bauhinia blakeana, dan Manilkara kauki. Karena pohon-pohon tersebut dinilai sesuai dan cukup sesuai sebagai pereduksi
angin. Selain itu, pohon tersebut dinilai sesuai untuk ditanam di area perkantoran karena tidak menghalangi pandangan ke bangunan yang ada.
Plaza Niaga I
Rekomendasi untuk area Plaza Niaga I sama dengan pada area Marketing Office. Karena pepohonan pada area ini juga dinilai kurang sesuai dan
membutuhkan penambahan penanaman pohon. Pohon yang akan ditambahkan haruslah memenuhi tujuh kriteria fungsi ekologis pohon sebagai pereduksi angin.
Alasannya seperti yang telah dikemukan pada area Marketing Office. Beberapa pohon direkomendasikan ditanam pada lokasi-lokasi yang masih terbuka dari
terpaan angin atau di depan arah datangnya angin. Lokasi yang dimaksud adalah area parkir, sirkulasi, dan sekeliling bangunan. Sehingga pohon tersebut dapat
memberikan perlindungan kepada pengguna dari terpaan angin yang datang. Pohon yang dinilai sesuai untuk ditanam pada tiga lokasi tersebut adalah
Pinus merkusii, Araucaria heterophylla, Araucaria cunninghamii, Bauhinia blakeana, Hevea brasiliensis,
dan Manilkara kauki. Karena pohon tersebut sudah dinilai sesuai dan cukup sesuai untuk pereduksi angin.
Graha Utama, Graha Madya, Taman Budaya, dan Alam Fantasia
Pohon pada Graha Utama, Graha Madya, Taman Budaya, dan Alam Fantasia dievaluasi cukup sesuai sebagai pereduksi angin. Karena banyak pohon
pada area tersebut yang memenuhi kriteria standar untuk fungsi ekologis sebagai pereduksi angin. Lagipula pohon-pohon tersebut ditanam cukup menyebar
sehingga dapat mereduksi angin dengan optimal. Rekomendasi yang disarankan untuk pepohonan pada area tersebut berupa perawatan dan pengelolaan yang baik.
Agar fungsi pohon tersebut sebagai pereduksi angin dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Area ini juga tidak memerlukan penambahan pohon, karena pohon
yang ada di sana sudah mencukupi untuk mereduksi angin. Hal itu terbukti dengan 16 pohon yang dinilai cukup sesuai dari 19 pohon yang ada pada Graha
Utama dan Graha Madya. Juga 28 pohon yang dinilai cukup sesuai dari 42 pohon yang ada pada kawasan Taman Budaya dan Alam Fantasia.
5.3.2 Rekomendasi RTH Pohon Sebagai Pengontrol Radiasi Matahari Marketing Office