Menurut Dahlan 1992, suhu udara pada area pepohonan lebih nyaman daripada daerah yang tidak ditumbuhi tanaman. Karena daun dapat memantulkan
sinar infra merah sebesar 70 dan cahaya tampak sekitar 6 - 12. Cahaya hijau adalah cahaya tampak yang paling banyak dipantulkan oleh daun yakni sebesar
10 - 20, tergantung dari warna daun dan morfologi daun. Sedangkan cahaya jingga dan merah adalah cahaya yang paling sedikit dipantulkan oleh daun yaitu
3 - 10. Terdapat 70 cahaya yang masuk ke dalam jaringan mesofil yang akan diserap oleh kloroplas. Sinar Ultra-Violet paling sedikit dipantulkan oleh
daun yakni sebesar 3. Sinar yang diserap dengan baik oleh daun adalah sinar infra merah yakni sebesar 97. Terdapat empat strategi dasar untuk mengontrol
radiasi matahari dengan menggunakan vegetasi yaitu dengan cara admission, menghalangi, menyerap, dan memantulkan. Vegetasi menghasilkan bayangan,
menangkap dan menyerap 60 - 90 radiasi matahari yang datang. Karena itu suhu permukaan tanah yang ternaungi vegetasi dapat dikurangi dengan mudah
oleh bayangan vegetasi tersebut Brooks, 1988. Menurut Grey dan Denekke 1978, daun dapat menangkap, memantulkan, menyerap, dan meneruskan radiasi
matahari yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Vegetasi Mengontrol Radiasi Matahari dan Memberikan Manfaat Kepada Manusia Sumber: Grey dan Denekke,1978
2.5 Ruang Terbuka Hijau RTH
Berbagai fungsi yang terkait dengan keberadaan RTH fungsi ekologis, sosial, ekonomi dan arsitektural dan nilai estetika yang dimilikinya obyek
lingkungan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas lingkungan untuk
kelangsungan kehidupan perkotaan tetapi juga dapat menjadi nilai kebanggaan dan identitas kota. Untuk mendapatkan RTH yang fungsional dan estetik dalam
suatu sistem perkotaan maka luas minimal, pola, struktur, bentuk dan distribusinya
harus menjadi
pertimbangan dalam
membangun dan
mengembangkan RTH kota Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Ruang Terbuka Hijau RTH kota adalah bagian dari ruang-
ruang terbuka open spaces suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi endemik, introduksi guna mendukung manfaat langsung
dan tidak langsung, yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan.
Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu: 1 bentuk RTH alami habitat liaralami, kawasan lindung, 2 bentuk
RTH non alami atau RTH binaan pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman.
Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi dua yaitu: 1 bentuk RTH kawasan, 2 bentuk RTH jalur. Berdasarkan penggunaan
lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadi lima:1 RTH kawasan perdagangan, 2 RTH kawasan perindustrian, 3 RTH kawasan permukiman, 4
RTH kawasan pertanian, dan 5 RTH kawasan-kawasan khusus Direktorat Jendral Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum
2.6 Evaluasi
Menurut Napisah 2009, evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menelaah atau menduga hal-hal yang sudah diputuskan sehingga
diketahui kelemahan dan kelebihan keputusan tersebut. Selanjutnya ditentukan langka-langkah alternatif perbaikan untuk mengurangi kelemahan tersebut.
Napisah juga menambahkan bahwa kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan suatu standar dengan diikuti pemberian saran untuk perbaikan dalam kegiatan
selanjutnya. Hidayah, 2010 Untuk keberhasilan evaluasi terdapat empat hal yang perlu dilakukan diantaranya desain data, pengumpulan data, analisis data, dan
presentasi.
1. Desain data adalah pendefinisian dengan jelas mengenai tujuan evaluasi,
pertanyaan apa yang harus dijawab, informasi apa yang dibutuhkan, bagaimana cara pengumpulannya, dan bagaimana menggunakan informasi tersebut.
2. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi yagn benar dan akurat yang
mendukung pencapaian hasil evaluasi harus dikumpulkan. Untuk itu, perlu diketahui apakah informasi tersebut memang tersedia dan bagaimana cara
memperolehnya, siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan wawancara dengan para karyawan kunci, meninjau kebijakan dan prosedur, dan
memastikan bahwa data akan tersedia untuk diakses. 3.
Informasi yang telah didapat dan dikumpulkan tidak memiliki arti apa-apa sepanjang belum dianalisis dan diinterpretasikan sehingga dapat menjadi bahan
pendukung dalam membuat simpulan hasil evaluasi. Dengan analisis, evaluator akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait.
4. Presentasi adalah pengidentifikasian temuan dan rekomendasi yang oleh
evaluator perlu didiskusikan dengan pihak lain untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan dan penyempurnaan hasil-hasil analisis.
BAB III METODOLOGI