Evaluasi Modifikasi Angin dan Radiasi Matahari Marketing Office

Alam Fantasia 2. Alstonia scholaris Pulai 18 24 75 3. Araucaria cunninghamii Cemara Gunung 18 24 75 4. Araucaria heterophylla Cemara Norflok 18 24 75 5. Arthocarpus heterophylla Nangka 20 24 83 6. Averrhoa bilimbii Belimbing 18 24 75 7. Bambusa sp. Bambu 22 24 92 8. Bauhinia blakeana Daun Kupu-kupu 20 24 83 9. Bauhinia purpurea Bunga Kupu-kupu 20 24 83 10. Bixa orellana Kesumba 20 24 83 11. Callistemon citrinus Sikat Botol 19 24 79 12. Ceiba petandra Kapuk 18 24 75 13. Cerbera odullam Bintaro 19 24 79 14. Cinnamomum inners Kayu Manis 21 24 88 15. Cocos capitata Kelapa Gading 11 24 46 16. Diallum indum Asem Kranji 20 24 83 17. Elaeis guinensis Kelapa sawit 13 24 54 18. Erythrina cristagali Dadap Merah 19 24 79 19. Erythrina indica-picta Dadap Kuning 18 24 75 20. Eucalyptus deglupta Kayu Putih 20 24 83 21. Ficus benjamina Beringin 22 24 92 22. Ficus elastica Beringin Karet 20 24 83 23. Gmelina arborea Jati 18 24 75 24. Hibiscus tiliaceus Waru 20 24 83 25. Livistonia australis Lettuce Palm 10 24 42 26. Mangifera indica Mangga 19 24 79 27. Mimusop elengi Tanjung 18 24 75 28. Nichelia campaka Cempaka 19 24 79 29. Paraserianthes falcataria Sengon 21 24 88 30. Phoenix roebelini Palem phoenix 15 24 63 31. Pinus merkusii Pinus 21 24 88 32. Pisonia alba Cabbage Tree 15 24 63 33. Plumeria sp. Kamboja 14 24 58 34. Psidium guajava Jambu 20 24 83 35. Pterocarpus indicus Angsana 23 24 96 36. Samanea saman Ki Hujan 20 24 83 37. Spathodea campanulata Kecrutan 19 24 79 38. Swietenia mahogany Mahoni 22 24 92 39. Syzygium polyanthum Salam 20 24 83 40. Tamarindus sp. Asam Jawa 19 24 79 41. Terminalia catappa Ketapang 20 24 83 42. Peruviana peruvisma Kembang Jepun 16 24 67 Jumlah Rata-rata 18,73 24 78 Keterangan: ≤ 40 = tidak sesuai, 41 - 60 = kurang sesuai, 61 - 80 = cukup sesuai, ≥ 81 : sesuai Sumber: Dahlan 1992; Brown dan Gillespie 1995; Grey dan Denekke 1978; Brooks 1988; Vitasari 2004; De Chiara dan Koppelman 1989; Irwan 2008; Frick dan Suskiyanto 2007.

5.2.3 Evaluasi Modifikasi Angin dan Radiasi Matahari Marketing Office

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengenai kecepatan angin pada area ini yang berhubungan dengan fungsi pohon sebagai pereduksi angin. Terjadi peningkatan kecepatan angin ketika sore hari yang disebabkan oleh cuaca. Untuk melindungi pengguna yang melintas saat itu di area sekitar bangunan, sirkulasi maupun area parkir, diperlukan suatu perisai yang mampu menahan, membelokkan, atau pun mengurangi kecepatannya. Perisai yang dapat berfungsi dengan baik adalah vegetasi atau pepohonan Brown dan Gillespie, 1995. Dengan begitu perlu dilakukan penambahan penanaman pohon untuk mereduksi angin yang melintas. Selain itu, pepohonan yang ditanam juga dapat memberikan perlindungan pada bangunan dari angin kencang yang menerpa. Berikut disajikan salah satu contoh yang memperlihatkan pohon sebagai pelindung bagi manusia dan bangunan dari kecepatan angin yang datang pada Gambar 22. Gambar 22 Pohon sebagai Pelindung Manusia dan Bangunan Dari Angin Sumber : Carpenter et al.1975 dan Brown dan Gillespie,1995 Untuk evaluasi radiasi matahari yang datang, diperlukan beberapa pohon peneduh pada area parkir dan sirkulasi. Karena pohon yang tersedia bertajuk kecil dan kurang mampu mengontrol radiasi matahari. Hal itu mengakibatkan kendaraan yang parkir cepat panas karena tidak terlindung dari radiasi matahari. Pengguna yang memarkirkan mobilnya juga merasa kurang nyaman karena panas. Pada akses masuk dan keluar area dibutuhkan sedikit pohon peneduh untuk memberikan rasa nyaman saat pengguna dengan kendaraan memasuki area. Berikut foto eksisting area parkir dan sirkulasi yang tersaji pada Gambar 23. Gambar 23 Foto Area Parkir dan Sirkulasi Marketing Office Plaza Niaga 1 Plaza Niaga I memiliki perkerasan yang lebih luas dibandingkan dengan RTH. Maka pada saat angin bertambah kencang atau kuat, pengguna tidak dapat terlindungi dengan baik dan merasa kurang nyaman. Jadi diperlukan penambahan penanaman pohon yang dapat mereduksi angin dengan baik dan memenuhi kriteria sebagai pereduksi angin. Penambahan tersebut dilakukan pada area-area yang terbuka seperti area parkir, sirkulasi, dan bangunan. Agar pengguna dapat dengan mudah memarkir mobil dan berjalan pada sirkulasi yang ada. Untuk evaluasi yang berkaitan dengan pengontrol radiasi matahari, area ini termasuk dalam kategori panas. Karena kurangnya pepohonan yang dapat memberikan rasa sejuk dan nyaman. Jadi area ini memerlukan penanaman pohon yang dapat mengontrol radiasi matahari dengan baik. Sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan sejuk, juga terlindungi dari radiasi matahari yang datang. Penambahan pohon dapat dilakukan pada area yang sering dilalui pengguna dan terbuka dari radiasi matahari. Area tersebut adalah area parkir, sirkulasi, dan sekeliling bangunan. Pada area parkir diperlukan penanaman pohon peneduh agar mobil yang parkir terlindungi dari radiasi matahari dan tidak mudah panas. Pada sirkulasi dibutuhkan pohon yang dapat memberikan rasa nyaman kepada pengguna yang melintas. Pada area sekeliling bangunan perlu penambahan penanaman pohon. Sehingga bangunan terlindungi dari radiasi matahari dan tidak cepat panas pada saat matahari terik. Gambar 24 Foto Area Parkir, Sirkulasi, dan Bangunan Plaza Niaga I Graha Utama dan Graha Madya Graha Utama dan Graha Madya dinilai sudah cukup sesuai untuk melindungi manusia dan bangunan dari angin kuat dan radiasi matahari yang datang. Karena area tersebut memiliki banyak pohon yang dapat memberikan perlindungan terhadap angin dan radiasi matahari. Untuk perlindungan dari angin pepohonan dapat berfungsi sebagai pemecah, penghalang, dan pengurang kecepatan angin. Menurut Brooks 1988, pepohonan dapat berfungsi sebagai penyerap, pemantul, dan penerus radiasi matahari. Pepohonan tumbuh pada area parkir, sirkulasi, dan sekitar bangunan. Sehingga dapat melindungi manusia yang melintas, mobil yang parkir, dan bangunan. Jadi ketika siang hari yang panas, area ini tetap terasa sejuk dan nyaman bagi pengguna. Juga saat sore hari dimana kecepatan angin meningkat, area ini terlindungi dengan cukup baik. Berikut foto kondisi pepohonan eksisting pada area parkir, sirkulasi, dan bangunan yang disajikan pada Gambar 25. Gambar 25 Area Parkir, Sirkulasi, dan Bangunan Graha Utama dan Madya Taman Budaya dan Alam Fantasi Area Taman Budaya dan Alam Fantasia juga dinilai sudah mampu untuk memberikan perlindungan terhadap penggunanya dari kecepatan angin dan radiasi matahari yang datang. Karena memiliki banyak pohon yang tumbuh di sekitar lokasi yang sering dilalui oleh pengguna seperti bangunan, area parkir, dan sirkulasi. Sehingga pada saat siang hari yang panas dan terik, area tersebut terasa sejuk dan nyaman bagi penggunanya. Serta pada saat sore hari, dimana angin yang bertiup semakin kuat, area tersebut terlindungi dengan baik. Sebab dikelilingi oleh pepohonan yang dapat berfungsi sebagai windbreaks. Berikut foto yang memperlihatkan kondisi pepohonan area parkir, sirkulasi, dan bangunan pada Gambar 26. Gambar 26 Area Parkir dan Sirkulasi Taman Budaya dan Alam Fantasia

5.3 Sintesis