kenaikan nilai rasio NPA yang memperlihatkan semakin buruknya kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank.
4.5. Faktor Earnings Rentabilitas
Penilaian faktor Earnings Rentabilitas PT Bank Danamon Indonesia, Tbk melihat pada empat rasio, yaitu :
1. Return on Assets ROA 2. Return on Equity ROE
3. Net Interest Margin NIM 4. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
4.5.1 Return on Assets ROA
Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset. Gambar 5 menunjukkan nilai rasio ROA pada PT Bank Danamon
Indonesia, Tbk pada periode 2006-2010. Nilai rasio ROA setiap tahunnya berfluktuasi. Tahun 2006 nilai rasio ROA sebesar 2,8 persen, 3,86 persen
di tahun 2007, 2,72 persen di tahun 2008, 2,3 persen di tahun 2009, 3,69 persen di tahun 2010. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai rasio ROA
pada setiap tahunnya mendapatkan predikat sehat karena nilainya melebihi batas yang ditetapkan pada lampiran 2d Surat Edaran Bank Indonesia
No.623DPNP yaitu 1,25 persen.
Gambar 5. Grafik Hasil ROA Periode 2006-2010 Pada tahun 2006 nilai rasio ROA PT Bank Danamon Indonesia,
Tbk memperlihatkan hasil 2,8 persen. Hasil ini didapatkan dari perbandingan nilai laba sebelum pajak bank sebesar 2,1 triliun rupiah
dengan nilai rata-rata total asset yaitu sebesar 74,94 triliun rupiah. Perhitungan ROA dapat dilihat pada Lampiran 13.
Nilai rasio ROA PT Bank Danamon Indonesia, Tbk di tahun 2007 meningkat hingga mencapai 3,86 persen. Perhitungan ROA dapat dilihat
pada Lampiran 13. Peningkatan nilai rasio ROA di tahun ini dipicu oleh kenaikan laba sebelum pajak sebesar 57,54 persen dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Kenaikan laba yang diperoleh sebelum pajak tidak sebanding dengan peningkatan rata-rata total asset yang hanya meningkat
sebesar 14,42 persen saja. Pada tahun 2008, nilai rasio ROA mengalami penurunan yang
cukup signifikan. Nilai rasio ROA tahun 2008 adalah sebesar 2,72 persen yang merupakan nilai rasio ROA PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
kedua terkecil sepanjang periode 2006-2010. Perhitungan ROA dapat dilihat pada Lampiran 13. Penurunan nilai rasio ROA pada tahun ini
sekali lagi disebabkan oleh krisis global yang memacu terjadinya inflasi dan membuat Bank Indonesia meningkatkan BI rate dari 8,00 persen
2.80 3.86
2.72 2.30
3.69
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011
ROA
Keterangan : batas minimum
menjadi 9,25 persen. Hal ini meningkatkan biaya dana bagi bank. Namun demikian, nilai rasio ROA masih berada di atas batas yang ditetapkan
yaitu 1,25 persen. Penurunan laba yang diperoleh bank sebelum pajak juga terjadi di
tahun 2009. Pada tahun ini, laba sebelum pajak turun 0,3 triliun rupiah sementara rata-rata total asset meningkat sebesar 4,6 triliun rupiah.
Penurunan laba sebelum pajak dan peningkatan rata-rata total asset menjadi penyebab turunnya nilai rasio ROA di tahun 2009 menjadi 2,3
persen. Perhitungan ROA dapat dilihat pada Lampiran 13. Kenaikan nilai rasio ROA terjadi di tahun 2010. Pada tahun ini,
laba yang diperoleh oleh PT Bank Danamon, Tbk sebelum pajak meningkat sebesar 1,63 triliun rupiah yang membuat nilai rasio ROA naik
menjadi 3, 69 persen di tahun 2010. Perhitungan ROA dapat dilihat pada Lampiran 13. Kenaikan laba sebelum pajak disebabkan salah satunya
oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya di tahun 2010 sebesar 2, 68 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
4.5.2 Trend dan Proyeksi ROA