Trend dan Proyeksi ROE Net Interest Margin NIM

setelah pajak menurun hingga 20,6 persen sementara rata-rata modal inti bank meningkat sebesar 10,28 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan laba setelah pajak lebih besar dari peningkatan rata-rata modal inti membuat nilai rasio ROE menurun di tahun 2008 menjadi 18,01 persen. Perhitungan ROE dapat dilihat pada Lampiran 14. Pada tahun 2009, jumlah kredit yang disalurkan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk menurun sampai 7,9 persen dari tahun 2008. Sementara kredit yang disalurkan menurun, jumlah aktiva produktif yang bermasalah meningkat sebesar 85,69 persen. Penurunan jumlah kredit serta kenaikan nilai aktiva produktif yang bermasalah menjadi 2 faktor yang menyebabkan laba setelah pajak perusahaan menurun hingga 0,18 triliun rupiah. Penurunan ini membuat nilai rasio ROE kembali turun menjadi 12,98 persen. Perhitungan ROE dapat dilihat pada Lampiran 14. Nilai rasio ROE PT Bank Danamon Indonesia, Tbk di tahun 2010 adalah sebesar 19,49 persen. Perhitungan ROE dapat dilihat pada Lampiran 14. Nilai ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan nilai rasio ROE pada tahun 2009. Kenaikan ini dipacu oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 4,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan bunga bersih membuat laba setelah pajak meningkat sebesar 1,37 triliun rupiah di tahun ini. Rata-rata modal inti bank juga meningkat sebesar 23,19 persen dari tahun 2009.

4.5.4 Trend dan Proyeksi ROE

Hasil analisis trend terhadap nilai rasio ROE menunjukkan bahwa perkembangannya cenderung menurun pada 5 tahun kedepan yaitu periode 2011-2015. Gambar 8 menunjukkan trend model Exponensial Growth pada nilai rasio ROE. Gambar 8. Grafik Trend ROE Periode 2006-2010 Kecenderungan nilai rasio ROE yang menurun pada lima tahun kedepan dapat dijadikan acuan bagi bank untuk meningkatkan kinerja keuangannya lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Bank tidak seharusnya membiarkan rasio ROE menurun karena akan mempengaruhi harga saham dari bank yang bersangkutan.

4.5.5 Net Interest Margin NIM

Net Interest Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola Aktiva Produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Tabel 5. Perkembangan NIM Periode 2006-2010 Tahun NIM 2006 8,5 2007 9,45 Year R O E 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 0.26 0.24 0.22 0.20 0.18 0.16 0.14 0.12 Accuracy Measures MAPE 17.3258 MAD 0.0315 MSD 0.0014 Variable Forecasts Actual Fits Trend Analysis Plot for ROE Growth Curve Model Yt = 0.210528 0.953595 t Lanjutan Tabel 5. Tahun NIM 2008 9,79 2009 10,74 2010 10,58 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Danamon, Tbk diolah Tabel 5 menunjukkan perkembangan nilai rasio NIM PT Bank Danamon Indonesia, Tbk yang berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat pada periode 2006-2010. Tahun 2006 nilai rasio NIM adalah sebesar 8,5 persen, tahun 2007 9,45 persen, tahun 2008 9,79 persen, tahun 2009 10,74 persen, dan tahun 2008 10,58 persen. Meskipun berfluktuasi, nilai ini masih berada diatas batas ketentuan pada Lampiran 2d Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP yaitu 2 persen sehingga mendapat peringkat sehat. Pada tahun 2006, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk memiliki nilai rasio NIM sebesar 8,5 persen yang didapatkan dari perbandingan nilai pendapatan bunga bersih sebesar 5,64 triliun rupiah dengan nilai rata-rata aktiva produktif bank yaitu sebesar 66,02 triliun rupiah. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 15. Tahun 2007 pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 26,4 persen dan rata-rata total aktiva produktif juga meningkat sebesar 14,26 persen. Peningkatan nilai pendapatan bunga bersih lebih tinggi dari pada peningkatan rata-rata aktiva produktif di tahun ini. Hal ini menyebabkan nilai rasio NIM PT Bank Danamon Indonesia, Tbk meningkat menjadi 9,45 persen di tahun 2007. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 15. Beban bunga di tahun 2008 mengalami peningkatan diiringi dengan pendapatan bunga. Namun, peningkatan beban bunga tidak lebih besar dari peningkatan pendapatan bunga sehingga pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 1,22 triliun rupiah. Peningkatan nilai pendapatan bunga bersih ini mebuat nilai rasio NIM kembali meningkat menjadi 9,79 persen di tahun 2008. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 15. Pada tahun 2009 pendapatan bunga bersih meningkat 13,25 persen dari tahun sebelumnya dan rata-rata total aktiva produktif meningkat pula sebesar 3,35 persen. Peningkatan nilai pendapatan bunga bersih dan rata- rata total aktiva ini membuat nilai rasio NIM kembali meningkat sampai pada nilai 10,74 persen di tahun 2009. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 15. Nilai rasio NIM PT Bank Danamon Indonesia, Tbk mengalami penurunan di tahun 2010. Pada tahun 2010 nilai rasio NIM menjadi 10,58 persen. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 15. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 0,45 triliun rupiah dan peningkatan nilai rata-rata total aktiva produktif sebesar 5,5 triliun rupiah.

4.5.6 Trend dan Proyeksi NIM