2.2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi
yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Menurut Fraser dan Ormitson dalam Fahmi 2011, suatu laporan tahunan
korporat terdiri dari empat laporan keuangan pokok yaitu : 1. Neraca menunjukkan posisi keuangan aktiva, hutang, dan ekuitas
pemegang saham suatu perusahaan pada tanggal tertentu seperti pada akhir triwulan atau akhir tahun.
2. Laporan Rugi-Laba menyajikan hasil usaha pendapatan,beban laba atau rugi bersih dan laba atau rugi per saham untuk periode akuntansi
tertentu. 3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham merekonsiliasi saldo awal dan akhir
semua akun yang ada dalam seksi ekuitas pemegang saham pada neraca.
4. Laporan Arus Kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi selama suatu
periode akuntansi.
2.3. Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 610PBI2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP Dewan Pengawas Perbankan Nasional
tanggal 31 Mei 2004 mengenai Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan metode CAMELS, penilaian tingkat kesehatan bank wajib
dilakukan. Penilaian tingkat kesehatan bank umum mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari :
1. Capital Permodalan
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut : • Kecukupan Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum KPMM terhadap ketentuan yang berlaku ; • Komposisi permodalan;
• Trend ke depanproyeksi KPMM; • Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan
dengan modal Bank; • Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan
modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan; • Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan
usaha; • Akses kepada sumber permodalan; dan
• Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan
permodalan bank. 2. Aseets Kualitas Aset
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas asset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut : a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan
dengan total aktiva produktif; b. Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan
dengan total kredit; c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah non
performing asset dibandingakan dengan aktiva produktif. d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan
aktiva produktif PPAP; e. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
f. Asisten kaji ulang review internal terhadap aktiva produktif;
g. Dokumentasi aktiva produktif; dan h. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.
3. Management Manajemen Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut : • Manajemen umum;
• Penerapan sistem manajemen resiko; dan
• Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
4. Earnings Rentabilitas Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen- komponen sebagai berikut :
a. Return On Assets ROA; b. Return On Equity ROE;
c. Net Interest Margin NIM; d. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan
Operasional BOPO; e. Perkembangan laba operasional;
f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;
g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya; dan
h. Prospek laba operasional. 5. Liquidity likuiditas
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut : a. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan
pasiva likuid dari 1 bulan; b. I-month maturity mismatch ratio;
c. Loan to Deposit Ratio LDR; d. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang;
e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposit inti; f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas Assets and Liabilities
ManagementALMA; g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar
uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya; dan
h. Stabilitas Dana Pihak Ketiga DPK. 6. Sensitivity Sensitivitas
Sensitivitas terhadap resiko pasar penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor sensitivitas terhadap resiko pasar antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut :
a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensial loss
sebagai akibat fluktuasi suku bunga; b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover
fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi nilai tukar; dan
c. Kecukupan penerapan sistem manajemen resiko pasar.
2.4. Peringkat Tingkat Kesehatan Bank