Analisis Trend Penelitian Terdahulu

aktivitas operasional bank. Resiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 delapan jenis resiko yaitu Resiko Kredit, Resiko Pasar, Resiko Operasional, Resiko Likuiditas, Resiko Hukum, Resiko Stratejik, Resiko Kepatuhan, dan Resiko Reputasi. b. Penilaian Good Corporate Governance GCG Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip- prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip- prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. c. Penilaian Rentabilitas Penilaian faktor Rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja Rentabilitas, sumber-sumber Rentabilitas, kesinambungan sustainability Rentabilitas, dan manajemen Rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas Rentabilitas Bank, dan perbandingan kinerja bank dengan kinerja per group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. d. Penilaian Permodalan Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evalusi terhadap kecukupan Permodalan dan kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan Permodalan, bank wajib mengacu pada Ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan Permodalan, bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Resiko Bank. Semakin tinggi Resiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi Resiko tersebut.

2.6. Analisis Trend

Analisis trend merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Data yang digunakan adalah data tahunan atau periode. Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend dengan presentase adalah data yang paling awal Kasmir,2008. Analisis tren ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang baik kecenderungan baik, turun maupun tetap. Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa berikutnya. Berdasarkan data historis itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang Harahap, 2004.

2.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian sejenis dilakukan oleh Mufti Sani 2011 yaitu dengan judul: Kajian Kesehatan pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk dengan Pendekatan Metode CAMELS berdasarkan Laporan Keuangan 2007-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2007-2010 pada faktor Capital CAR, faktor Asset Quality NPA, faktor Earnings ROA, ROE, NIM, BOPO sebagian besar mendapatkan peringkat sehat. Sedangkan pada faktor Liquidity LDR pada periode 2007-2010 menunjukkan rata-rata nilai yang cukup sehat. Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa PT. Bank CIMB Niaga, Tbk selama periode 2007-2010 mendapatkan peringkat komposit 2 sehat. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Jefry 2010 yaitu dengan judul : Analisis Tingkat Kesehatan PT Bank Mandiri Persero, Tbk menggunakan Rasio Capital, Rasio Asset, Rasio Equity, Rasio Liquidity tahun 2009. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai pada tahun 2007 yaitu CAR sebesar 20,75 persen, APYD terhadap modal bank sebesar 56,44 persen, komposisi permodalan sebesar 220,31 persen, BDR sebesar 5,85 persen, PPAP sebesar 104,22 persen, ROA sebesar 2,21 persen, ROE sebesar 19,23 persen, NIM sebesar 4,17 persen, BOPO sebesar 70,44 persen, dan LDR sebesar 48,50 persen. Pada tahun 2008 diperoleh hasil CAR sebesar 15,66 persen, APYD terhadap modal bank 47,40 persen, komposisi permodalan sebesar 205,48 persen, BDR sebesar 4,16 persen, PPAP sebesar 103,76 persen, ROA sebesar 2,47 persen, ROE sebesar 23,42 persen, dan LDR sebesar 55,13 persen. Pada tahun 2009 diperoleh hasil CAR sebesar 15,43 persen, APYD terhadap modal bank sebesar 32,60 persen, komposisi permodalan sebesar 153,97 persen, BDR sebesar 2,94 persen, PPAP sebesar 107,28 persen, ROA sebesar 2,99 persen, ROE sebesar 30,67 persen, NIM sebesar 4,25 persen, BOPO sebesar 66,15 persen, dan LDR sebesar 56,32 persen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mayoritas kinerja bank sudah dinyatakan sehat serta pada peringkat komposit 1 atau dipersamakan dengan peringkat komposit 2, yang artinya mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Namun, bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minorkecil yang dapat diatasi dengan tindakan rutin sehingga dikategorikan sehat.

III. METODE PENELITIAN