Gambar 11. Grafik Trend BOPO Periode 2006-2010
4.6. Faktor Liquidity
4.6.1 Loan to Deposit Ratio LDR
Penilaian faktor likuiditas Liquidity didasarkan pada perhitungan rasio LDR atau Loan to Deposit Rasio. LDR adalah rasio antara
seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank
dan menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio LDR menunjukkan semakin rendah kemampuan
likuiditas bank tersebut. Tabel 6 merupakan tabel yang menunjukkan perkembangan nilai
rasio LDR PT Bank Danamon Indonesia, Tbk selama periode 2006- 2010. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai rasio LDR
berfluktuasi setiap tahunnya. Nilai rasio LDR yang diperoleh yaitu sebesar 73,34 persen pada tahun 2006, 86,25 persen pada tahun 2007,
85,73 persen pada tahun 2008, 86,84 persen pada tahun 2009, dan
Year
B O
P O
2015 2014
2013 2012
2011 2010
2009 2008
2007 2006
0.9 0.8
0.7 0.6
0.5 0.4
0.3 0.2
0.1
Accuracy Measures MAPE
4.11880 MAD
0.03273 MSD
0.00131 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for BOPO
Quadratic Trend Model Yt = 0.71158 + 0.0803714 t - 0.0135286 t 2
91,99 persen pada tahun 2010. Berdasarkan nilai rasio LDR yang diperoleh, pada tahun 2006 mendapatkan peringkat sehat karena
nilainya berada diantara 50 persen – 75 persen. Pada periode 2007- 2010 mendapatkan peringkat cukup sehat karena nilainya berada
diantara 85 persen – 100 persen, sesuai dengan Lampiran 2e Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP.
Tabel 6 . Perkembangan LDR Periode 2006-2010
Tahun LDR
2006 73,34
2007 86,25
2008 85,73
2009 86,84
2010 91,99
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk diolah Nilai rasio LDR yang diperoleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
pada tahun 2006 adalah sebesar 73,34 persen. Persentase tersebut didapatkan dari perbandingan jumlah kredit yang diberikan pada tahun ini
yaitu sebesar 39,75 triliun rupiah dengan jumlah dana pihak ketiga yang diterima yaitu senilai 54,19 triliun rupiah. Perhitungan LDR dapat dilihat
pada Lampiran 22. Pada tahun 2007 jumlah kredit yang disalurkan oleh PT Bank
Danamon Indonesia, Tbk meningkat sebesar 10,11 triliun rupiah dimana pada tahun 2006 jumlah kredit yang diberikan senilai 39,75 triliun rupiah
sementara pada tahun 2007 jumlahnya menjadi 49,86 triliun rupiah. Dana pihak ketiga yang diterima dari giro, simpanan, dan deposito berjangka
dari nasabah juga meningkat sebesar 3,6 triliun rupiah. Peningkatan jumlah dana pihak ketiga yang tidak sebanding dengan peningkatan
jumlah kredit memicu nilai rasio LDR pada tahun ini meningkat hingga 86,25 persen. Perhitungan LDR dapat dilihat pada Lampiran 17.
Jumlah giro yang disetorkan nasabah pada tahun 2008 meningkat sebesar 0,7 triliun rupiah. Kenaikan ini juga dialami oleh jumlah simpanan
yang meningkat 1,5 triliun rupiah dibandingan dengan tahun sebelumnya.
Deposito berjangka jumlahnya juga meningkat sebesar 14 triliun rupiah. Secara keseluruhan jumlah dana pihak ketiga bank mengalami
peningkatan sebesar 27,96 persen dari tahun 2007. Sementara itu, jumlah kredit yang diberikan hanya meningkat 27,18 persen. Hal ini membuat
nilai rasio LDR menurun dan memiliki nilai rasio sebesar 85,73 persen di tahun ini. Perhitungan LDR dapat dilihat pada Lampiran 17.
Pada tahun 2009, penyaluran kredit yang dilakukan oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk melemah hingga turun 7,9 persen dari tahun
2008 lalu. Penurunan kredit juga juga disusul dengan penurunan jumlah dana pihak ketiga yang turun lebih besar sebesar 9,1 persen. Hal ini
menyebabkan nilai rasio LDR di tahun 2009 meningkat dengan tidak terlau signifikan yaitu senilai 86,84 persen. Perhitungan LDR dapat dilihat
pada Lampiran 17. Peningkatan nilai rasio LDR secara siginifikan terjadi pada tahun
2010. Nilai rasio LDR mencapai angka 91,99 persen. Perhitungan LDR dapat dilihat pada Lampiran 17. Peningkatan yang signifikan ini
dipengaruhi oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan lebih besar daripada kenaikan dana pihak ketiga yang diterima. Jumlah kredit yang
disalurkan meningkat hingga 14,9 triliun rupiah dari tahun 2009 sementara dana pihak ketiga hanya meningkat sebesar 12,4 triliun rupiah.
Peningkatan kredit yang besar ini membuat kemampuan likuiditas bank berkurang sehingga nilai rasio LDR meningkat secara signifikan.
4.6.2 Trend dan Proyeksi LDR