4.3.1 Capital Adequancy Ratio
Capital Adequancy Ratio CAR merupakan rasio kecukupan modal. Rasio CAR mengukur seberapa jauh mana seluruh aktivitas bank
yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain.
Gambar 2. Grafik Hasil CAR Periode 2006-2010 Gambar 2 menunjukkan perkembangan rasio CAR PT Bank
Danamon Indonesia, Tbk selama periode 2006-2010. Pada tahun 2006, nilai rasio CAR PT Bank Danamon Indonesia, Tbk sebesar 20,39 persen,
tahun 2007 19,27 persen, tahun 2008 13,37 persen, tahun 2009 17,55 persen, dan tahun 2010 16,04 persen. Grafik menunjukkan rasio CAR
berfluktuasi setiap tahunnya. Fluktuasi CAR didominasi oleh penurunan selama 4 tahun dan hanya mengalami kenaikan satu tahun. Meskipun
demikian, rasio CAR PT Bank Danamon Indonesia, Tbk periode 2006- 2010 mendapatkan predikat sangat sehat karena masih berada di atas
standar minimum yaitu 8 persen sesuai dengan Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP.
20.39 19.27
13.37 17.55
16.04
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011
CAR
Keterangan : batas minimum
Pada tahun 2006, modal bank adalah sebesar 10,98 triliun rupiah dengan nilai ATMR sebesar 53,82 triliun rupiah. Nilai rasio CAR pada
tahun 2006 adalah sebesar 20,39 persen yang didapatkan dari perbandingan nilai modal bank di tahun ini dengan nilai Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko. Perhitungan CAR dapat dilihat pada Lampiran 11 .
Tahun 2007 nilai rasio CAR menurun dari 20,39 persen di tahun 2006 menjadi 19,27 persen di tahun 2007. Perhitungan CAR dapat dilihat
pada Lampiran 11. Penurunan nilai rasio CAR yang tidak begitu drastis ini disebabkan oleh kenaikan modal bank sebesar 12,01 persen dari tahun
2006 lebih kecil dari pada kenaikan nilai Aktiva Tertimbang Menurut Resiko yang sebesar 18,57 persen. Hal ini menyebabkan penurunan nilai
rasio CAR yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 1,12 persen. Rasio Capital Adequancy Ratio CAR PT Bank Danamon
Indonesia, Tbk kembali mengalami penurunan. Namun penurunan nilai rasio CAR kali ini drastis hingga mencapai angka 13,37 persen di tahun
2008. Perhitungan CAR dapat dilihat pada Lampiran 11. Penurunan nilai rasio CAR yang drastis di tahun ini dipicu oleh krisis global yang
membuat penurunan modal bank sebesar 2,804 triliun rupiah dari tahun 2007. Hal ini disebabkan karena pada September 2008 nilai ruiah melemah
hingga 29,6 persen terhadap dollar yang membuat anjloknya nilai saham. Kondisi ini diperparah dengan kenaikan ATMR yang cukup besar yaitu
sebesar 7,162 triliun rupiah. Penurunan modal bank dan kenaikan ATMR merupakan faktor yang menyebabkan anjloknya nilai rasio CAR di tahun
2008 sebagai imbas dari adanya krisis global di tahun tersebut. Tahun 2009 merupakan tahun dimana kondisi perekonomian
mengalami pemulihan setelah adanya krisis global di tahun 2008. Hal ini membawa angin segar bagi perkembangan nilai rasio CAR PT Bank
Danamon Indonesia, Tbk yang kembali mengalami kenaikan hingga mencapai angka 17,55 persen. Perhitungan CAR dapat dilihat pada
Lampiran 11. Kenaikan ini sebagai hasil dari kenaikan modal bank yang cukup besar yaitu sebesar 1,66 triliun rupiah namun tidak diikuti oleh
kenaikan ATMR yang sebaliknya turun hingga mencapai 7,424 triliun rupiah.
Kenaikan nilai rasio CAR di tahun 2009 sayangnya tidak diteruskan dengan baik di tahun 2010. Di tahun ini, nilai rasio CAR
kembali mengalami sedikit penurunan menjadi 16,04 persen. Perhitungan CAR dapat dilihat pada Lampiran 11. Penurunan kembali ini disebabkan
oleh kenaikan jumlah ATMR. Kenaikan nilai ATMR ini salah satunya dipicu oleh kenaikan besarnya penyaluran kredit sebesar 14,9 triliun di
tahun 2010 dari tahun sebelumnya. Semakin besar jumlah kredit yang disalurkan membuat aktiva yang terkena resiko semakin besar pula.
Kenaikan ATMR tidak diimbangi oleh kenaikan modal bank sehingga nilai rasio CAR menjadi meningkat.
4.3.2 Trend dan Proyeksi CAR