Peraturan Baru Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

2 Peringkat Komposit 3 PK-3 Mencerminkan bahwa bank tergolong cukup baik, namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk, yang dapat terjadi apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif, sehingga dikategorikan “Cukup Sehat”. 3 Peringkat Komposit 4 PK-4 Mencerminkan bahwa bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelamahan keuangan yang serius atau kombinasi dari beberapa faktor yang tidak memuaskan. Apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif, bank akan berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, sehingga dikategorikan “Kurang Sehat”. 4 Peringkat Komposit 5 PK-5 Mencerminkan bahwa bank tergolong tidak baik sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dikarenakan kondisi buruk sangatlah buruk, sehingga dikategorikan “Tidak Sehat”.

2.5. Peraturan Baru Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank diwajibkan untuk melakukan penilaian sendiri self assessment Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Resiko Risk-based Bank RatingRBRR baik secara individual maupun secara konsolidasi, dengan cakupan penilaian meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Profil Resiko risk profile, Good Corporate Governance GCG, Rentabilitas earnings, dan Permodalan capital untuk menghasilkan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank. a. Penilaian Profil Resiko Penilaian Faktor Profil Resiko merupakan penilaian terhadap Resiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Resiko dalam aktivitas operasional bank. Resiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 delapan jenis resiko yaitu Resiko Kredit, Resiko Pasar, Resiko Operasional, Resiko Likuiditas, Resiko Hukum, Resiko Stratejik, Resiko Kepatuhan, dan Resiko Reputasi. b. Penilaian Good Corporate Governance GCG Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip- prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip- prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. c. Penilaian Rentabilitas Penilaian faktor Rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja Rentabilitas, sumber-sumber Rentabilitas, kesinambungan sustainability Rentabilitas, dan manajemen Rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas Rentabilitas Bank, dan perbandingan kinerja bank dengan kinerja per group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. d. Penilaian Permodalan Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evalusi terhadap kecukupan Permodalan dan kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan Permodalan, bank wajib mengacu pada Ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan Permodalan, bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Resiko Bank. Semakin tinggi Resiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi Resiko tersebut.

2.6. Analisis Trend