PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Model Pembelajaran Teknik-rev

64 Pedagogical task , atau tugas pedagogis, menurut Long 1985, adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan sebagai hasil dari pemahaman atau pemrosesan bahasa. Lebih lanjut, Breen 1987, dalam Nunan, 2004 menyatakan bahwa tugas pedagogis adalah sebarang kegiatan belajar bahasa yang terstruktur, yang memiliki tujuan, isi yang sesuai, dan prosedur kegiatan yang jelas, serta serangkaian hasil yang diharapkan dari orang yang mengerjakan tugas tersebut.

E. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PROBLEM-BASED LEARNING 1 Definisi Problem-Based Learning PBL Kegiatan Belajar terakhir dalam modul ini adalah model pembelajaran Problem-Based Learning, yang untuk seterusnya disingkat PBL. Sebagaimana model-model yang dijelaskan terdahulu, PBL juga dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran; seperti juga TBL, PBL mengutamakan kerja kelompok, dan peningkaan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Howard Barrows dan Ann Kelson 1985, PBL merupakan kurikulum dan sekaligus proses. Kurikulum terdiri dari masalahproblem yang dipilih dan didesain dengan cermat. Masalah- masalah tersebut menuntut pebelajar untuk menguasai keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, strategi belajar mandiri, dan partisipasi kelompok. Segi proses meniru apa yang ada dan terjadi di lapangan, dan menggunakan pendekatan sistemik yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Ciri-ciri PBL Stepien dan Gallagher 1993 serta Barrows 1985 menyebutkan 5 ciri PBL sdebagai berikut: 1. kurikulum bersandar pada masalah – masalah tidak mengetes keterampilan, 65 melainkan membantu perkembangan keterampilan 2. masalah yang dikemukakan benar-benar tidak teratur – tidak ada satu pemecahan yang paling tepat; dengan berjalannya waktu dan usaha , maka pemecahan masalah akan ikut berubah 3. pebelajarlah yang memecahkan masalah – guru hanya pelatih dan fasilitator 4. pebelajar hanya diberi arahan tentang bagaimana memecahkan masalah – tidak ada satu-satunya pendekatan yang paling tepat 5. asesmen otentik yang berdasar pada unjuk kerja merupakan bagian tak terpisahkan dari pembelajaran Dengan ciri-ciri seperti di atas, maka tentunya terjadi prubahan peran guru dan pebelajar; dalam PBL peran tersebut adalah sebagai berikut: pebelajar mempunyai tanggung jawab lebih besar terhadap proses belajarnya sendiri, mempunyai motivasi dan rasa keberhasilan yang lebih besar. Sedangkan guru mempunyai peran sebagai nara sumber, tutor, evaluator, dan pembimbing dalam memecahkan masalah. Dalam menggunakan PBL pebelajar mendapatkan pengetahuan dan menjadi terampil dalam memecahkan masalah dan belajar mandiri. Bagaimanakah contoh kegiatan pembelajaran yang menggunakan PBL? Berikut adalah contoh dari mata pelajaran Bahasa Inggris. Students are divided into groups of 4 or 5, then the teacher explains that they have to discuss a solution to the following problem: the school will celebrate its 20 th anniversary, and there will be competitions on the best class garden. Their class have to design a garden, and they have to be able to buy plants, flowers, pots, and other things with the class funds of only Rp 150,000. They will have a 30 minute discussion time before they present the results of their discussion and the plans of the solution. Contoh berikutnya adalah dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pebelajar dibagi ke dalam kelompok kecil 4 atau 5 orang, dan diberi instruksi berikut: 66 Kamu sudah sering mendengar orang membacakan cerita bukan? Tentunya kamu pernah mendengar pembaca cerita yang sangat menarik, namun ada juga pembaca cerita yang kurang atau tidak menarik, sehingga pendengar tidak tergerak untuk menyimak cerita yang dibacakan. Dalam kelompok, sekarang buatlah daftar hal-hal yang harus diperhatikan agar seseorang dapat menjadi pembaca cerita yang menarik. Contoh ketiga berikut ini adalah dari mata pelajaran Kesenian Dalam topik kesenian terapan, pebelajar dibagi ke dalam kelompok 3 atau 4 orang, dan diminta mendiskusikan pemecahan masalah berikut: sekolah akan mengadakan pameran karya seni terapan dalam rangka Hari Kemerdekaan. Mereka diminta mengumpulkan berbagai jenis karya seni terapan yang ada di sekolah dan rumah masing-masing, kemudian memilah-milah karya-karya tersebut ke dalam kategori asalnya, jenis, dan fungsinya. Para pebelajar diberi waktu satu minggu untuk melakukannya, dan kemudian melaporkan hasilnya pada pertemuan berikut. Selanjutnya, cobalah Anda temukan satu topik dalam mata pelajaran yang Anda ampu, dan buatlah rancangan sederhana kegiatan belajar dengan menggunakan PBL. Mata Pelajaran: .................................................................. Topik: ................................................................................... Kegiatan dengan PBL: .............................................................................................................................. ...................................................................................................................................................... Barrows 1985 mengemukakan 5 tujuan pembelajaran dengan PBL sebagai berikut: 1. mengkonstruksi pengetahuan yang fleksibel 2. mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif 67 3. mengembangkan keterampilan belajar mandiri 4. menjadikan pebelajar kolaborator yang efektif 5. meningkatkan motivasi pebelajar Sekarang cobalah Anda periksa kembali rancangan yang Anda buat di atas; apakah rancangan tersebut sudah memenuhi tujuan PBL? Jika belum, cobalah untuk memperbaikinya agar kelima tujuan di atas dapat tercapai. Setelah Anda merancang kegiatan yang sesuai dengan tujuan PBL, kini saatnya Anda memeriksa, apakah langkah-langkah pembelajaran Anda sudah sesuai dengan apa yang digariskan bagi model PBL. Berikut ini adalah langkah-langkah yang seyogyanya diikuti: 1. Masalah dikemukakan pada kelompok – guru sebaiknya memastikan apakah semua anggota kelompok sudah memahami masalahnya, dan menjelaskan apabila ada yang belum paham 2. kelompok berdiskusi untuk mencari cara pemecahan masalah yang paling tepat untuk masalah tersebut 3. semua anggota kelompok melakukan riset individual melakukan tugasnya untuk memecahkan masalah 4. kelompok berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh tiap anggota 5. kelompok mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang telah dilakukan Bagaimanakah masalah yang “baik”, yang sesuai bagi pebelajar kita? Menurut Torp dan Sage 1998, masalah harus bersifat kompleks dan open ended; masalah harus bersifat realistis dan berhubungan dengan pengalaman pebelajar. Hal ini berarti masalah yang harus dipecahkan pebelajar haruslah sesuai dengan tingkat usia dan kognitif mereka, dan memungkinkan berbagai jalan keluar. Berikut ini adalah sedikit uraian tentang peran guru dalam PBL. Dalam PBL, guru bertindak sebagai fasilitator; dan fasilitator berarti seseorang yang terlatih untuk memfasilitasi belajar dengan menggunakan PBL. Dalam PBL fasilitator adalah pebelajar 68 yang pakar, bukan merupakan pakar dalam isi materi. Ia harus dapat memodelkan cara belajar yang baik dan cara berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Misalnya, fasilitator membimbing dan mendorong pebelajar untuk mengemukakan argumentasinay dalam pemecahan masalah; fasilitator akan sedikit demi sedikit mengurangi perannya untuk membantu pebelajar jika mereka sudah dapat bekerja secara mandiri.

F. BEBERAPA CONTOH LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN