TEKNIK PEMBELAJARAN TAKTIK PEMBELAJARAN DESAIN PEMBELAJARAN

41

D. TEKNIK PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas dapat dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

E. TAKTIK PEMBELAJARAN

Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya . Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi yang kurang memiliki sense of humor, lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni kiat.

F. MODEL PEMBELAJARAN

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh teknisi pembelajaran guru mengikuti apa yang telah dirancang oleh teknolog pembelajaran baik oleh perancangahli pembelajaran atau oleh guru sendiri. 42 TEKNIK MENGAJAR: Mengacu pada cara-cara mengajar untuk mendapatkan hasil atau maksud tertentu dengan mengupayakan atau memanfaatkan segala taktik yang dikuasainya misal mengajak anak dalam suasana tertentu untuk mendapatkan suasana emosi tertentu. TAKTIK MENGAJAR: Mengacu pada persatuan cara mengajar untuk membangkitkan efek tertentu dalam serangkaian kegiatan pembelajaran misal menggunakan nyanyian, analogi-analogi, dll. MODEL PEMBELAJARAN: Adalah tata kelola urutan pembelajaran, yang telah dibuat oleh seseorang organisasi, yang harus diikuti jika mau menggunakannya, tidak boleh memodifikasi atau mengadaptasinya untuk tetap menggunakan nama model tersebut. Model pembelajaran, merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang telah dirancang oleh seorang atau kelompok, yang dapat diikuti langkah-langkah dan persyaratannya oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Joyce dan Weil 1980,1992 dalam bukunya Models of Teaching menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah: 1 rumpun model pembelajaran pemrosesanpengolahan informasi; 2 rumpun model pembelajaran personal-humanistik; 3 rumpun model pembelajaran interaksi sosial; dan 4 rumpun model pembelajaran modifikasi perilaku.

1. Rumpun model pembelajaran pemrosesanpengolahan informasi

. Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi bertitik tolak dari prinsip- prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan pebelajar peserta didik untuk memecahkan masalah, dengan demikian peserta didik dalam belajar menekankan pada berpikir produktif. Sedangkan beberapa model pembelajaran lainnya 43 berhubungan dengan kemampuan intelektual secara umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu secara akademis. Jenis model- model pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun pemrosesan informasi ini adalah seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 1 . Model- Model Pembelajaran Rumpun Pemrosesan Informasi No. Nama Model Pembelajaran Tokoh Misitujuanmanfaat 1 Berpikir Induktif Hilda Taba Ditujukan secara khusus untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya. Model ini memiliki keunggulan melatihkan kemampuan menganalisis informasi dan membangun konsep yang berhubungan dengan kecakapan berpikir. 2. Pembentukan konsep Jerome Bruner, Goodnow, dan Austin Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif, peserta didik dilatih mempelajari konsep secara efektif. 3 Latihan inkuari Richard Suchman Sama dengan model berpikir induktif, model ini ditujukan untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik meskipun diperlukan juga untuk kehidupan pada umumnya. 4 Perkembangan kognitif Jean Piaget, Irving Sigel, Edmun Sullivan, Lawrence dan Kohlberg Dirancang terutama untuk pembentukan kemampuan berpikirpengembangan intelektual pada umumnya, khususnya berpikir logis, meskipun demikian kemampuan ini dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan pengembangan moral. 5 Advance organizer David Ausubel Dirancang untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui penyajian materi beragam ceramah, membaca, dan media lainnya dan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada. 6 Mnemonics Pressley, Levin, Delaney Strategi belajar untuk mengingat dan mengasimilasi informasi. 44

2. Rumpun model-model Pribadiindividual

Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model personal- humanistik menekankan pada pengembangan pribadi. Model-model pembelajaran ini menekankan pada proses dalam “membangunmengkonstruksi” dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia sebagai pembuat makna. Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan emosional. Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu dalam mengembangkan hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk melihat dirinya sendiri. Tabel 3.2. Model-Model Pembelajaran Personal-Humanistik No. Nama Model Pembelajaran Tokoh Misitujuanmanfaat 1 Pengajaran Non Direktif Carl Rogers Penekanan pada pembentukan kemampuan belajar sendiri untuk mencapai pemahaman dan penemuan diri sendiri sehingga terbentuk konsep diri. Model ini menekankan pada hubungan guru-peserta didik. 2. Latihan Kesadaran Fritz Perls William Schutz Pembentukan kemampuan menjajagi dan menyadari pemahaman diri sendiri. 3 Sinektik William Gordon Pengembangan individu dalam hal kreativitas dan pemecahan masalah kreatif. 4 Sistem Konseptual David Hunt Didisain untuk meningkatkan kompleksitas pribadi dan fleksibilitas. 5 Pertemuan kelas William Glasser Pengembangan pemahaman diri dan tanggungjawab pada diri sendiri dan kelompok sosial lainnya.

3. Rumpun model-model Interaksi Sosial

Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun Sosial ini menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model-model ini memfokuskan pada proses di mana realitas adalah negosiasi sosial. Model-model pembelajaran dalam kelompok ini memberikan prioritas pada peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain untuk meningkatkan proses demokratis dan untuk belajar 45 dalam masyarakat secara produktif. Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran mind diri sebagai pribadi dan materi keakademisan. Jenis-jenis model pembelajaran rumpun Interaksi Sosial adalah seperti dalam tabel berikut ini. Tabel 3. Rumpun model-model Interaksi Sosial No. Nama Model Pembelajaran Tokoh Misitujuanmanfaat 1 Kerja kelompok. investigation group Herbert Thelen John Dewey Mengembangkan keterampilanketerampilan untuk berperan dalam kelompok yang menekankan keterampilan komunikasi interpersonal dan keterampilan inkuari ilmiah. Aspek-aspek pengembangan pribadi merupakan hal yang penting dari model ini. 2. Inkuari Sosial Byron Massialas Benjamin Cox Pemecahan masalah sosial, utamanya melalui inkuari ilmiah dan penalaran logis. 3 Jurisprudential National Training Laboratory Bethel, Maine Donald Oliver James P.Shaver Pengembangan keterampilan interpersonal dan kerja kelompok untuk mencapai, kesadaran, dan fleksibilitas pribadi. Didisain utama untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan menyelesaikan isu kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau cara berpikir Jurisprudensial ilmu tentang Hokum-hukum manusia. 4 Role playing Bermain peran Fannie Shaftel George Shafted Didisain untuk mengajak peserta didik dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial melalui tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai yang menjadi sumber dari penyelidikan itu 5 Simulasi Sosial Sarene Boocock, Didisain untuk membantu pengalaman peserta didik melalui proses sosial dan realitas dan untuk menilai reaksi mereka terhadap proses-proses sosial tersebut, juga untuk memperoleh konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan pengambilan keputusan.

4. Rumpun Model-model Perilaku

Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku terapi. Model-model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan 46 lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki. Adapun jenis-jenis model pembelajaran perilaku adalah sebagai berikut. Tabel 3.4. Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku No. Nama Model Pembelajaran Tokoh Misitujuanmanfaat 1 Contingency Management manajemen dari akibat hasil perlakuan B.F. Skinner Fakta-fakta, konsep-konsep dan Keterampilan 2 Self Conrol B.F. Skinner Perilaku sosial keterampilan-keterampilan 3 Relaksasi Rimm Masters Wolpe Tujuan-tujuan pribadi 4 Stress Reduction pengurangan stres Rimm Masters Cara relaksasi untuk mengatasi kecemasan dalam situasi sosial 5 Assertive Training Latihan berekspresi Wolpe, lazarus, Salter Menyatakan perasaan secara langsung dan spontan dalam situasi sosial 6 Desensititation Wolpe Pola-pola perilaku, keterampilan– keterampilan 7 Direct training Gagne Smith Smith Pola tingkah laku, keterampilan- keterampilan.

G. DESAIN PEMBELAJARAN

Selanjutnya akan dibahas hal desain pembelajaran yang sering didefinisikan sebagai prosedur yang terorganisir dimana tercakup langkah-langkah dalam menganalisis, mendesain, mengembangkan, mengimplementasikan dan mengadakan evaluasi. Twerlker, Urbach dan Buck dalam Suparman, 1997:30 mendefinisikan desain pembelajaran instructional design sebagai cara yang sistematik untuk mengidentifikasi, mengembangkan , dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi belajar dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut ATT dalam Suparman, 1997:30 menyatakan pula bahwa desain pembelajaran atau desain instruksional sebagai suatu penatalaksanaan 47 resep dalam menyusun kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan belajar tertentu. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa desain pembelajaran lebih memperhatikan pada pemahaman, improvisasi dan penerapan metode-metode instruksional. Lebih lanjut Reigeluth 1983, menyatakan bahwa desain instruksional atau desain pembelajaran lebih memperhatikan pada pemahaman, pengubahan dan penerapannya metode-metode pembelajaran. Hal ini mengarahan kita bahwa sebagai seorang professional, maka kita mempunyai tugas untuk memilih dan menentukan metode apa yang dapat dipergunakan untuk mempermudah penyampaian bahan ajar agar dapat diterima dengan mudah oleh siswa, salah satunya adalah dengan cara mengelaborasi materi pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, desain pembelajaran lebih merujuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkannya penggunaan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah dan ukuran rumah yang hendak dibangun rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya, masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru blue print rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun. Reigeluth 1983 mencontohkan bagaimana mendesain pembelajaran dengan teori elaborasi. Teori elaborasi merupakan proses instruksional yang dimulai dengan mengadakan overview yang mengajarkan ide-ide secara umum sederhana dan mendasar tetap bukan abstrak. Cara pengorganisasian seperti ini dari umum ke detail akan mengarahkan siswa untuk belajar terhadap perkembangannya. Siswa akan selalu sadar akan konteks dan pentingnya perbedaan topik yang dipelajarinya serta pentingnya hubungan anatara topik yang telah dipelari Merril dan Twitchell, 1994 : 81-82. 48 Prinsip-prinsip elaborasi adalah sebagai berikut: 1 Initial synthesis principle penyajian epitome di awal-awal pembelajaran; 2 Gradual elaboration principle pengaturan secara gradual dari urutan yang dibentuk general detailed atau simple complex; 3 Introductory familiarization principle pengturan disesuaikan dengan hal-hal yang telah diketahui oleh siswa; 4 “Most important first” principle: pengaturan yang hal- hal yang dianggap paling penting, ditempatkan pada awal-awal pertemuan; 5 Optimal Size Principle fakta-fakta, konsep dan prosedur dapat dikenal atau diketahui dengan mudah oleh siswa, dimana hal tersebut disintesis melalui proses pembelajaran berhubungan dengan short-term memory; 6 Periodic Synthesis Principle bahan ajar disintesis dan ditunjukkan di setiap akhir pembelajaran menunjukkan hubungan yang lebih detail dari suatu epitome; 7 Periodic Summary Principle penunjukkan rangkuman diakhir setiap akhir bahan ajar; 8 Type of synthesizer principle sintesis bahan ajar disesuaikan dengan kondisi yang ada, seperti struktur konseptual untuk isi konseptual, struktur teoritis untuk isi teoritis dan struktur prosedural untuk isi prosedural. Sedangkan komponen yang harus ada dalam strategi elaborasi, adalah: 1 a special type of simple-to-complex sequence; 2 learning-prerequisite sequences; 3 summarizer; 4 synthesizers mengkait-kaitkan antara satu bahan ajar dengan bahan ajar lain; 5 analogies; 6 cognitve-strategy activator; 7 a leaner-control format. Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian penelitian akademik maupun penelitian tindakan sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru calon guru telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses beserta konsep dan teori pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan 49 kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

H. PERTANYAAN EVALUATIF