Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran motif dekoratif di kelas V SD Negeri 3 Muntilan seringkali terhambat kendala, salah satunya yaitu kurangnya
penggunaan sumber belajar yaitu bahan ajar. Kurangnya penggunaaan bahan ajar, menjadikan pendidik menggunakan metode ceramah. Ditambah lagi
dengan alokasi waktu pelajaran seni budaya yang terbilang sedikit hanya 27 jam per minggu, berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Sedangkan tuntutan untuk
mencapai tujuan pendidikan, seorang pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan peserta didik baik
afektif, kognitif maupun psikomotor. Pemecahan masalah-masalah yang ada pada kelas V SD Negeri 3 Muntilan tersebut dapat ditempuh dengan
penggunaan bahan ajar yang tepat, agar materi ajar dapat tersampaikan dengan baik serta proses pembelajaran lebih bervariasi sehingga peserta didik
termotivasi dalam belajar. Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat digunakan adalah modul pembelajaran.
Modul yang akan dikembangkan berupa modul lengkap Self-contained dan berorientasi pada waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya tergantung
pada keluasan topik yang dibicarakan. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta didik belajar secara aktif dan mandiri dengan bimbingan dari pendidik yang
minim bahkan tanpa pengawasan pendidik pun proses pembelajaran tetap berjalan, serta peserta didik dapat mengerjakannya di luar jam pelajaran
sebagai pekerjaan rumah.
Untuk mendapatkan modul pembelajaran yang baik dan dapat dipahami oleh pengguna maka modul harus disusun dan dikembangankan sesuai dengan
tingkat kemampuan pengguna. Penggunannya yaitu peserta didik Kelas V SD yang merupakan periode dengan umur 9-11 tahun. Menurut Hajar Pamadhi
2001: 59, perkembangan mental pada periode ini adalah kemampuan penginderaan, bentuk yang detail mampu diungkap terutama hal-hal yang ada
di lingkungan sekitar. Dari teori tesebut disimpulkan bahwa peserta didik kelas V SD merupakan masa dimana anak belajar sesuatu dimulai dari mengenal
lingkungan sekitar, yang objeknya nyata. Dalam pengembangan bahan ajar menjadi modul pembelajaran gambar
dekoratif berbentuk teks cetak untuk peserta didik kelas V SD ini selain melalui prosedur penyusunan penelitian pengembangan atas tahap-tahap yang
sudah ditetapkan yaitu uji validitas serta uji coba lapangan juga harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka yaitu melalui bentuk-bentuk
nyata yang kemudian diekspresikan melalui gambar dan pemahaman. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan membuat
pengembangan modul pembelajaran gambar dekoratif untuk Kelas V SD Negeri 3 Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.