g. Perbandingan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Modul
Terdapat perbandingan antara pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran yang
menggunakan modul, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Menggunakan Modul
Aspek Pembanding Pembelajaran
Konvensional Pembelajaran Modul
Tujuan Tidak disampaikan
kepada siswa sebelum pembelajaran kegiatan
yang diamati dan dilakukan.
Disampaikan kepada siswa sebelum
pembelajaran, sehingga setiap siswa
mengetahui apa yang dipelajari.
Penyajian Bahan Ajar Disajikan kepada kelas
secara keseluruhan tanpa memperhatikan
siswa secara individual. Disajikan secara
individual.
Pengalaman Belajar Berorientasi pada kegiatan
guru. Berorientasi pada
kegitan siswa. Kecepatan
Belajar Kecepatan belajar
ditentukan oleh guru. Menurut
kecepatan masing- masing siswa.
Keberhasilan Belajar
Dinilai guru secara subjektif.
Dinilai secara objektif berdasarkan
hasil belajar siswa. Peranan Guru
Sebagai penyalur pengetahuan.
Sebagai motivator dan pembimbing
belajar siswa. Sumber: Nasution, 2011: 209-211
A. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian dan pengembangan ini, adalah Skripsi: Aprilia Retno Wulandari 2013 Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta, yang berjudul Pengembangan Pembelajaran Nirmana dengan Modul di SMK Negeri 5 Yogyakarta”. Penelitian ini
dilaksanakan tahun 2013 dengan mengambil subyek penelitian siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta kelas X semester I. Hasil penelitian menunjukan bahwa
produk yang dikembangakan yaitu modul grafis tentang pembelajaran Nirmana untuk siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta kelas X semester I
dinyatakan layak oleh para ahli dan uji lapangan.
B. Kerangka Berpikir
Kurang optimalnya peran pendidik dalam memanfaatkan maupun memberdayakan serta mengembangkan sumber belajar untuk menarik minat
peserta didik membuat peserta didik cenderung kesulitan untuk memahami pesan yang disampaikan, karena pesan yang disampaikan bersifat verbal
dan abstrak, sehingga salah satu solusinya yaitu dengan digunakannya modul pembelajaran yang menarik dan belum banyak digunakan. Kebutuhan akan
sumber belajar atau bahan ajar yang menarik dapat meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran seni budaya khususnya
materi motif dekoratif. Modul pembelajaran ini mampu membimbing, dipelajari dan dikerjakan
secara mandiri. Karena sifat modul yang memuat kriteria self-instruction dan self- contained membuat modul dapat dipelajari secara mandiri tanpa
bergantung pada sumber belajar lain, bahkan ketika waktu pembelajaran tidak memadai, peserta didik dapat membawa pulang modul tersebut sebagai
pekerjaan rumah sehingga pembelajaran dapat berlangsung tanpa terhalang oleh batas waktu yang ditetapkan sekolah.
Dengan adanya penelitian pengembangan modul pembelajaran ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran seni budaya
khususnya motif dekoratif dan dapat menginspirasi serta mendorong pendidik untuk mengembangkanmenggunakan bahan ajar, media belajar
dan sumber belajar lainnya agar tujuan keberhasilan dapat tercapai .