Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

meliputi self-instruction dapat dipelajari secara mandiri, self-contained memuat materi secara utuh, stand-alone tidak tergantung bahan ajar atau media lain, adaptif, dan user-friendly mudah digunakan. Kelengkapan komponen modul yang meliputi pendahuluan, tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, pengayaan atau tugas, tes formatif, evaluasi dan umpan balik dalam modul pembelajaran. Unsur-unsur grafis dalam modul meliputi teks, warna dan gambar. Elemen mutu modul meliputi format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsistensi. Modul yang berjudul motif dasar gambar dekoratif tersebut terdiri atas tiga kegiatan belajar, kegiatan belajar 1 berjudul Pengertian motif dekoratif, kegiatan belajar 2 berjudul Bentuk motif dekoratif, dan kegiatan belajar 3 berjudul Sikap apresiatif terhadap keunikan motif dekoratif Nusantara. Seluruh uraian materi disajikan dengan contoh dan gambar yang menarik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1.

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar a. Mata Pelajaran Seni Budaya Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Menurut Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2006 menyatakan bahwa Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005: 455, tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas AQ, kreativitas CQ, spiritual dan moral SQ.