HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6.1. Pengaruh Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Jam Berhenti Giling, Overall Recovery dan Hablur Terhadap Kapasitas Giling di Masing- masing Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan tebu digiling, jumlah tebu digiling, jumlah hari giling, jam berhenti giling, overall recovery, dan hablur selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada lampiran 1A-6A, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan jumlah tebu digiling, jumlah hari digiling, jam berhenti giling, overall recovery, dan hablur dapat dilihat pada lampiran 1B sampai dengan lampiran 6B. 6.1.1 Pengaruh Tebu Digiling terhadap Kapasitas Giling di masing-masing Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan tebu digiling selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada lampiran 2B, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan kapan digiling dapat dilihat pada lampiran 1B. Untuk melihat besarnya pengaruh, tebu yang digiling terhadap kapasitas giling di pabrik gula Pajarakan secara statis lampiran 7A. Dan lampiran 7A estimasi parameter yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut: Y = 927.736 + 0.001X Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Tebu digiling Hasil Analisa lampiran 7A : a. Nilai F = 7.301dengan signifikansi = 0.012 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa tebu digiling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan b. Nilai t = 2.702 dengan signifikansi = 0,012 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara tebu digiling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.001 artinya Bahwa penambahan tebu digiling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 0.001 satuan d. Nilai R 2 = 0.207 artinya Bahwa tebu digiling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 20.7 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah tebu digiling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Untuk melihat besarnya pengaruh tebu yang digiling terhadap kapasitas giling di Pabrik gula Gending secara statistik dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 7A. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : 47 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = 841.434 + 0.002X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Tebu digiling Hasil Analisa lampiran 7B : a. Nilai F = 17.528 dengan signifikansi = 0.000 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa tebu digiling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending. b. Nilai t = 4.187 dengan signifikansi = 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara tebu digiling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending. c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.002 artinya Bahwa penambahan tebu digiling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending sebesar 0.002 satuan. d. Nilai R 2 = 0.385 artinya Bahwa tebu digiling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending sebesar 38.5 e. Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah tebu digiling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending Untuk melihat besarnya pengaruh tebu yang digiling terhadap kapasitas giling di Pabrik gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 7B. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = 934.203 + 0.001X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Tebu digiling Hasil Analisa lampiran 7C : a. Nilai F = 12.751 dengan signifikansi = 0.001 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa tebu digiling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan b. Nilai t = 3.571 dengan signifikansi = 0,001 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara tebu digiling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.001 artinya Bahwa penambahan tebu digiling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 0.001 satuan d. Nilai R 2 = 0.313 artinya Bahwa tebu digiling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 31.3 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah tebu digiling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan Untuk melihat besarnya pengaruh tebu yang digiling terhadap kapasitas giling di Pabrik gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 7C. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.1.2 Pengaruh Jumlah Hari Giling terhadap Kapasitas Giling di Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atas penurunan jumlah hari giling selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada Lampiran 3B, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan kapasitas giling dapat dilihat pada Lampiran 1B. Untuk melihat besarnya pengaruh jumlah hari giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Pajarakan secara statistik dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 8A, dan Lampiran 8A estimasi parameter yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut : Y = 965.130 + 0.733X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jumlah hari giling Hasil Analisa lampiran 8A : a. Nilai F = 2.758 dengan signifikansi = 0.108 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa jumlah hari giling tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah hari giling tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk melihat besarnya pengaruh jumlah hari giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Gending secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 8B. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1070.700 + 1.024X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jumlah hari giling Hasil Analisa lampiran 8B : a. Nilai F = 1.282 dengan signifikansi = 0.267 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa jumlah hari giling tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending b. Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah hari giling tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending Untuk melihat besarnya pengaruh jumlah hari giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 8C. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 962.847 + 1.566X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jumlah hari giling Hasil Analisa lampiran 8C : a. Nilai F = 5.553 dengan signifikansi = 0.026 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa jumlah hari giling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan b. Nilai t = 2.356 dengan signifikansi = 0,026 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jumlah hari giling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan c. Nilai koefisien regresi b1 = 1.566 artinya Bahwa penambahan jumlah hari giling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 1.566 satuan d. Nilai R 2 = 0.165 artinya Bahwa jumlah hari giling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 16.5 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah hari giling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.1.3 Pengaruh Jam Berhenti Giling terhadap Kapasitas Giling di Masing-masing Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan jam berhenti giling selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada lampiran 4B, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan kapasitas giling dapat dilihat pada lampiran 1B. Untuk melihat besarnya pengaruh jam berhenti giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Pajarakan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 9A. Dari Lampiran 9A estimasi parameter yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut : Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1155.686 – 10.023X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jam berhenti giling Hasil Analisa lampiran 9A : a. Nilai F = 14.449 dengan signifikansi = 0.001 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa jam berhenti giling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan b. Nilai t = -3.801 dengan signifikansi = 0,001 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara jam berhenti giling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = -10.023 artinya Bahwa penambahan jam berhenti giling sebesar 1 satuan akan menurunkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 10.023 satuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Nilai R 2 = 0.340 artinya Bahwa jam berhenti giling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 34 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jam berhenti giling semakin menurun pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Untuk melihat besarnya pengaruh jam berhenti giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Gending secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 9B. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1221.731 – 0.098X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jam berhenti giling Hasil Analisa lampiaran 9C : a. Nilai F = 0.027 dengan signifikansi = 0.871 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa jam berhenti giling tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending. b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jam berhenti giling tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk melihat besarnya pengaruh jam berhenti giling terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 9C. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1258.947 – 10.020X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jam berhenti giling Hasil Analisa lampiran 9C : a. Nilai F = 12.698 dengan signifikansi = 0.001 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa jam berhenti giling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan b. Nilai t = -3.563 dengan signifikansi = 0,001 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara jam berhenti giling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan c. Nilai koefisien regresi b1 = -10.020 artinya Bahwa penambahan jam berhenti giling sebesar 1 satuan akan menurunkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 10.020 satuan d. Nilai R 2 = 0.312 artinya Bahwa jam berhenti giling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 31.2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jam berhenti giling semakin menurun pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan 6.1.4 Pengaruh Over all Recovery terhadap Kapasitas Giling di Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan Over all Recovery selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada lampiran 5B, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan kapasitas giling dapat dilihat pada lampiran 1B. Untuk melihat besarnya pengaruh Over all Recovery di Pabrik Gula Pajarakan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 10A. Dari lampiran 10A estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1298.330 - 3.090X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Over all Recovery Hasil Analisa lampiran 10A : a. Nilai F = 0.213 dengan signifikansi = 0.648 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa over all recovery tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa over all recovery tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Untuk melihat besarnya pengaruh Over all recovery terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Gending secar statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 10B. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1059.671 + 2.159X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Over all Recovery Hasil Analisa lampiran 10B : a. Nilai F = 0.091 dengan signifikansi = 0.765 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa over all recovery tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa over all recovery tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending Untuk melihat besarnya pengaruh Over all Recovery terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 10C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 866.523 + 4.378X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Over all Recovery Hasil Analisa lampiran 10C : a. Nilai F = 1.004 dengan signifikansi = 0.325 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa over all recovery tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa over all recovery tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan 6.1.5 Pengaruh Hablur terhadap Kapasitas Giling di Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan hablur selama 30 tahun 1977-2006 dapat dilihat pada lampiran 6B, sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan kapasitas giling dapat dilihat pada lampiran 1B Untuk melihat besarnya pengaruh hablur terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Pajarakan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 11A Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = 884.353 + 0.016X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Hablur Hasil Analisa lampiran 11A : a. Nilai F = 15.709 dengan signifikansi = 0.000 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa hablur berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan b. Nilai t = 3.963 dengan signifikansi = 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jam hablur dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.016 artinya Bahwa penambahan hablur sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 0.016 satuan d. Nilai R 2 = 0.359 artinya Bahwa hablur mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan sebesar 35.9 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi hablur semakin tinggi pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan Untuk melihat besarnya pengaruh terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Gending secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 11B. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = 1005.475 + 0.014X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Hablur Hasil Analisa lampiran 11B : a. Nilai F = 5.777 dengan signifikansi = 0.023 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa hablur berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending b. Nilai t = 2.404 dengan signifikansi = 0,023 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jam hablur dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.014 artinya Bahwa penambahan hablur sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending sebesar 0.014 satuan d. Nilai R 2 = 0.171 artinya Bahwa hablur mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending sebesar 17.1 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi hablur semakin tinggi pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending Untuk melihat besarnya pengaruh hablur terhadap kapasitas giling di Pabrik Gula Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 11C. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = 1005.882 + 0.013X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Hablur Hasil Analisa lampiaran 11C : a. Nilai F = 8.514 dengan signifikansi = 0.007 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa hablur berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan b. Nilai t = 2.918 dengan signifikansi = 0,007 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jam hablur dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.013 artinya Bahwa penambahan hablur sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 0.013 satuan d. Nilai R 2 = 0.233 artinya Bahwa hablur mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan sebesar 23.3 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi hablur semakin tinggi pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan 6.2 Pengaruh Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Jam Berhenti Giling, Over all Recovery, dan Hablur terhadap Kapasitas Giling Gabung Total di ketiga Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk melihat besarnya peningkatan atau penurunan tebu digiling, jumlah hari giling, jam berhenti giling, over all recovery, dan hablur selama 30 tahun 1977- 2006 dapat dilihat pada lampiran 1A-6A, sedangkan untuk melihat besarnya 6.2.1 Pengaruh Tebu digiling terhadap Kapasitas Giling di Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya Pengaruh Tebu digiling dan hubungannya dengan variabel kapasitas giling di Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 12. Dari lampiran12 estimasi parameter yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut : Y = 2676.600 + 0.001X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Tebu digiling Hasil Analisa lampiran 12: a. Nilai F = 10.589 dengan signifikasi = 0.003 lebih kecil dari 0,05 artinya Bahwa tebu digiling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan b. Nilai t = 3.254 dengan signifikasi = 0,003 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara tebu digiling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.001 artinya peningkatan atau penurunan kapasitas giling dapat dilihat pada lampiran 1B sampai dengan 6B. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bahwa penambahan tebu digiling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 0.001 satuan d. Nilai R 2 = 0.274 artinya Bahwa tebu digiling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 27.4 e. Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah tebu digiling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan 6.2.2 Pengaruh Jumlah Hari Giling Terhadap Kapasitas Giling di Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan Untuk melihat besarnya pengaruh jumlah hari giling dan hubungannya dengan variabel kapasitas giling di pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 13. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 2782.774 + 1.544X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jumlah hari giling Hasil Analisa dari lampiran 13 adalah: a. Nilai F = 4.710 dengan signifikasi = 0.039 lebih kecil dari 0,05 artinya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bahwa jumlah hari giling berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan b. Nilai t = 2.170 dengan signifikasi = 0,039 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara jumlah hari giling dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = 1.544 artinya Bahwa penambahan jumlah hari giling sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 1.544 satuan d. Nilai R 2 = 0.144 artinya Bahwa jumlah hari giling mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 14.4 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah hari giling semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan. 6.2.3 Pengaruh Jam Berhenti Giling Terhadap Kapasitas Giling Di Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya Pengaruh jam berhenti giling terhadap kapasitas giling di pabrik gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 14. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 3458.457 + 0.020X Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Jam berhenti giling Hasil Analisa lampiran 14: a. Nilai F = 0.000 dengan signifikasi = 0.966 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa jam berhenti giling tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jam berhenti giling tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan 6.2.4 Pengaruh Overall Recovery Terhadap Kapasitas Giling Di Pabrik Gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya Pengaruh over all recovery terhadap kapasitas giling di pabrik gula Pajarakan, Gending, dan Wonolangan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 15. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1754.582 + 7.437X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Overall recovery Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil Analisa lampiran 15: a. Nilai F = 0.938 dengan signifikasi = 0.341 lebih besar dari 0,05 artinya Bahwa Over all recovery tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan b. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa Over all recovery tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan maupun penurunan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan 6.2.5 Pengaruh Hablur Terhadap Kapasitas Giling Di Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan Untuk melihat besarnya Pengaruh hablur terhadap kapasitas giling di pabrik gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan secara statistika dapat dilihat pada hasil nilai regresi pada lampiran 16. Estimasi parameter memperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 2704.773 + 0.018X Keterangan : Y = Kapasitas Giling tontahun X = Hablur Hasil Analisa lampiran 16: a. Nilai F = 12.285 dengan signifikasi = 0.002 lebih kecil dari 0,05 artinya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bahwa hablur berpengaruh nyata terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan b. Nilai t = 3.505 dengan signifikasi = 0,002 lebih kecil dari 0,05 artinya Terdapat hubungan yang berbanding lurus antara hablur dengan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan c. Nilai koefisien regresi b1 = 0.018 artinya Bahwa penambahan hablur sebesar 1 satuan akan meningkatkan kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 0.018 satuan d. Nilai R 2 = 0.305 artinya Bahwa hablur mempengaruhi kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan sebesar 30.5 e. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi hablur semakin meningkat pula kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.3 Tren Perkembagan Kapasitas Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Over all Recovery, dan Hablur pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan 6.3.1A Tren Perkembagan Kapasitas Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Overall Recovery, dan Hablur pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Kapasitas giling pada Pabrik- pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar1. TREND KAPASITAS GILING 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00 19 77 19 79 19 81 19 83 19 85 19 87 19 89 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 20 01 20 03 20 05 TAHUN K AP ASIT AS GI L ING PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 1 : Tren Perkembagan Kapasitas Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Over all Recovery, dan Hablur pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan tahun 1977-2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil Analisa : a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata kapasitas giling -0.0620, artinya  Kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend pertumbuhan yang negatif  Nilai prosentase pertumbuhan sebesar -0.0620  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa kapasitas giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami penurunan sebesar 0.0620 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 b. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata kapasitas giling 0.3981, artinya  Kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend pertumbuhan yang positif  Nilai prosentase pertumbuhan sebesar 0.3981  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami kenaikan sebesar 0.3981 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata kapasitas giling 0.0957, artinya  Kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending mengalami trend pertumbuhan yang positif  Nilai prosentase pertumbuhan sebesar 0.0957 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa kapasitas giling pada Pabrik Gula Gending mengalami kenaikan sebesar 0.0957 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.1B Tren Perkembagan Gabungan Total Kapasitas Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Over all Recovery, dan Hablur pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Kapasitas giling pada Pabrik- pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Wilayah Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi liner tahun 1977-2006 adalah sebagai berikut : TREND TOTAL KAPASITAS GILING 0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 3000.00 3500.00 4000.00 4500.00 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 TAHUN TO T A L KAPASI T A S G IL ING TOTAL Gambar 2 : Tren Perkembagan Gabungan Total Kapasitas Giling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Prosentase rata-rata total kapasitas giling 0.1525, artinya  Total kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan mengalami trend pertumbuhan yang positif  Nilai prosentase pertumbuhan sebesar 0.1525  Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa total kapasitas giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending, dan Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.1525 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.2A Tren Perkembangan Tebu Digiling pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Proboliggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Tebu digiling pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 3. TREND TEBU DIGILING 0.00 50000.00 100000.00 150000.00 200000.00 250000.00 300000.00 19 77 19 79 19 81 19 83 19 85 19 87 19 89 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 20 01 20 03 20 05 TAHUN T E BU DI G IL ING PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 3 : Tren Perkembagan Tebu Digiling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil Analisa : a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata tebu digiling 0.7355, artinya  Tebu digiling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase tebu digiling sebesar 0.7355  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa tebu digiling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.7355 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 b. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata tebu digiling 0.5440, artinya  Tebu digiling pada Pabrik Gula Gending mengalami trend yang positif  Nilai prosentase tebu digiling sebesar 0.5440  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa tebu digiling pada Pabrik Gula Gending mengalami kenaikan sebesar 0.5440 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata tebu digiling 0.4134, artinya  Tebu digiling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase tebu digiling sebesar 0. 4134  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa tebu digiling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami kenaikan sebesar 0. 4134 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.3.2B Tren Perkembagan Tebu Digiling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Gabungan Tebu digiling pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 4 berikut: TREND TOTAL TEBU DIGILING 0.00 100000.00 200000.00 300000.00 400000.00 500000.00 600000.00 700000.00 800000.00 197 7 197 9 198 1 198 3 198 5 198 7 198 9 199 1 199 3 199 5 199 7 199 9 200 1 200 3 200 5 TAHUN TO TA L T E B U D IG ILI N G TOTAL Gambar 4 : Tren Perkembagan Gabungan Tebu Digiling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006. Prosentase rata-rata total tebu digiling 0.5468, artinya  Total tebu digiling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami trend yang positif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Nilai prosentase total tebu digiling sebesar 0.5468  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa total tebu digiling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.5468 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.3A Tren Perkembagan Jumlah Hari Giling, pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Jumlah hari giling pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 5 berikut: TREND JUMLAH HARI GILING 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 197 7 197 9 19 81 198 3 198 5 198 7 19 89 199 1 199 3 199 5 19 97 199 9 200 1 200 3 20 05 TAHUN J UM L AH HA RI G IL ING PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 5 : Tren Perkembagan Jumlah Hari Digiling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata jumlah hari giling 0.6371, artinya  Jumlah hari giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jumlah hari Pajarakan sebesar 0.6371  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah hari giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.6371 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 b. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata jumlah hari giling 0.2794, artinya  Jumlah hari giling pada Pabrik Gula Gending mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jumlah hari giling sebesar 0.2794  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah hari giling pada Pabrik Gula Gending mengalami kenaikan sebesar 0.2794 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata jumlah hari giling 0.0208, artinya  Jumlah hari giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jumlah hari giling sebesar 0.0208  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jumlah hari giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami kenaikan sebesar 0.0208 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.3.3B Tren Perkembagan Gabungan Jumlah Hari Giling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan gabungan kapasitas giling pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 6 berikut: TREND TOTAL JUMLAH HARI GILING 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 19 77 19 78 19 79 19 80 19 81 19 82 19 83 19 84 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 00 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 TAHUN T O TAL J U M LAH H AR I G IL ING TOTAL Gambar 6 : Tren Perkembagan Gabungan Total Jumlah Hari Giling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977- 2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Prosentase rata-rata total jumlah hari giling 0.2913, artinya  Total jumlah hari giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase total jumlah hari giling sebesar 0.2913  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa total jumlah hari giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.2913 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.4A Tren Perkembagan Jam Berhenti Giling, pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Jam Berhenti giling pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 7 berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TREND JAM BERHENTI GILING 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 19 77 197 9 198 1 198 3 198 5 198 7 19 89 199 1 199 3 199 5 199 7 199 9 20 01 20 03 200 5 TAHUN J AM BE RHE NT I G IL ING PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 7 : Tren Perkembagan Jam Berhenti Giling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006. a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata jam berhenti giling 3.1266, artinya  Jam berhenti giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jam berhenti giling sebesar 3.1266  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jam berhenti giling pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 3.1266 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata jam berhenti giling 0.2884, artinya  Jam berhenti giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jam berhenti giling sebesar 0.2884  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jam berhenti giling pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami kenaikan sebesar 0.2884 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata jam berhenti giling 1.5846, artinya  Jam berhenti giling pada Pabrik Gula Gending mengalami trend yang positif  Nilai prosentase jam berhenti giling sebesar 1.5846  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa jam berhenti giling pada Pabrik Gula Gending mengalami kenaikan sebesar 1.5846 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.4B Tren Perkembagan gabungan Jam Berhenti Giling, pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan gabungan kapasitas giling pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 8 berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TREND TOTAL JAM BERHENTI GILING 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 197 7 197 3 197 9 198 198 1 198 2 198 3 198 4 198 5 198 6 198 7 198 3 198 9 199 199 1 199 2 199 3 199 4 199 5 199 6 199 7 199 3 199 9 200 200 1 200 2 200 3 200 4 200 5 200 6 TAHUN TO TAL J AM BE RH E NTI G ILI NG TOTAL Gambar 8 : Tren Perkembagan Gabungan Total Jam Berhenti Giling, pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977- 2006. Prosentase rata-rata total jam berhenti giling 1.7598, artinya  Total jam berhenti giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase total jam berhenti giling sebesar 1.7598  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa total jam berhenti giling pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 1.7598 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.3.5A Tren Perkembagan Over all Recovery pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Untuk melihat besarnya Tren Perkembangan Over all Recovery pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear pada tahun 1977-2006 adalah sebagai tertera pada Gambar 9 berikut: TREND OVER ALL RECOVERY 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 197 7 197 9 198 1 198 3 19 85 198 7 198 9 199 1 199 3 199 5 199 7 199 9 200 1 200 3 200 5 TAHUN O V ER A LL R E C O VE R Y PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 9 : Tren Perkembagan Over all Recoverys pada Pabrik Gula : Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupen Probolinggo Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata over all recovery 0.0215, artinya  Over all recovery pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase over all recovery sebesar 0.0215  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa over all recovery pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.0215 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 b. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata over all recovery -0.1017, artinya  Over all recovery pada Pabrik Gula Gending mengalami trend yang negatif  Nilai prosentase over all recovery sebesar -0.1017  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa over all recovery pada Pabrik Gula Gending mengalami penurunan sebesar 0.1017 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata over all recovery 0.0213, artinya  Over all recovery pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase over all recovery sebesar 0.0213  Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa overall recovery pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami kenaikan sebesar 0.0213 setiap tahun sejak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6.3.5B Tren Perkembangan Gabungan Total Overall Recovery pada Pabrik Gula: Pajarakan, Geding, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo. Untuk melihat besarnya tren perkembangan gabungan overall recovery pada pabrik gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear mulai tahun 1977-2006 adalah sebagai pada gambar 10 berikut: TREND TOTAL OVER ALL RECOVERY 200.00 205.00 210.00 215.00 220.00 225.00 230.00 235.00 240.00 245.00 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 TAHUN O VER A L L R E C O VER Y TOTAL Gambar 10: Tren perkembangan gabungan total overall recovery pada Pabrik Gula: Pajarakan, Geding, dan Wonolangan tahun 1977-2006 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Prosentase rata-rata total overall recovery -0.0192, artinya: a. Total over all recovery pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami trend yang negatif b. Nilai prosentase total overall recovery sebesar -0.0192 c. Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa total overall recovery pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami penurunan sebesar 0.0192 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.6A Trend Perkembangan Hablur Pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo. Untuk melihat besarnya tren perkembangan hablur pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan regresi linear mulai tahun 1977-2006 adalah sebagai pada gambar 11 berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TREND HABLUR 0.00 5000.00 10000.00 15000.00 20000.00 25000.00 197 7 197 9 198 1 198 3 198 5 198 7 19 89 19 91 19 93 19 95 199 7 199 9 200 1 200 3 200 5 TAHUN HABL UR PAJARAKAN GENDING WONOLANGAN Gambar 11: Trend Perkembangan Hablur Pada Pabrik Gula: Pajarakan, Gending, dan Wonolangan Tahun 1977-2006 a. Pada Pabrik Gula Pajarakan Prosentase rata-rata hablur 0.0278, artinya  Hablur pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami trend yang positif  Nilai prosentase hablur sebesar 0.0278  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa hablur pada Pabrik Gula Pajarakan mengalami kenaikan sebesar 0.0278 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 b. Pada Pabrik Gula Gending Prosentase rata-rata hablur -0.3197, artinya  Hablur pada Pabrik Gula Gending mengalami trend yang negatif  Nilai prosentase hablur sebesar -0.3197 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa hablur pada Pabrik Gula Gending mengalami penurunan sebesar 0.3197 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 c. Pada Pabrik Gula Wonolangan Prosentase rata-rata hablur -0.1542, artinya  Hablur pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami trend yang negatif  Nilai prosentase hablur sebesar -0.1542  Keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa hablur pada Pabrik Gula Wonolangan mengalami penurunan sebesar 0.1542 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006 6.3.6B Tren Perkembangan Gabungan Hablur Pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan di Kabupaten Probolinggo Untuk melihat besarnya tren perkembangan gabungan pada Pabrik Gula: Wonolangan, Gending dan Pajarakan di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan analisis regresi linear mulai tahun 1977-2006 adalah sebagai pada gambar 12 berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TREND TOTAL HABLUR 0.00 10000.00 20000.00 30000.00 40000.00 50000.00 60000.00 70000.00 19 77 19 78 19 79 19 80 19 81 19 82 19 83 19 84 19 85 19 86 19 87 19 83 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 TAHUN HAB LUR TOTAL Gambar 12: Tren Perkembangan Gabungan Total Hablur Pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan Tahun 1977-2006 Prosentase rata-rata total hablur -0.1608, artinya  Total hablur pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami trend yang negatif  Nilai prosentase total hablur sebesar -0.1608  Keadaan tersebut diatas menunjukkan bahwa total hablur pada Pabrik Gula Wonolangan, Gending dan Pajarakan mengalami penurunan sebesar 0.1608 setiap tahun sejak tahun 1977 sampai dengan tahun 2006. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN