3.1.6 Faktor Hablur
Besarnya hablur kristal gula yang diperoleh banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, di samping faktor lain di luar pabrik gula, misalnya pada
proses tebang angkut, dan kurang atau kelewat masak tabu, serta faktor bahan lain non tebu yang terikut oleh tebu.
Dengan berfungsinya secara optimal faktor-faktor: kapasitas giling, tebu digiling, faktor jumlah hari giling, jam berhenti giling, faktor overall recovery,
dan hablur akan terjadi korelasi positif terhadap tingkat kinerja pabrik gula.
3.2 Hipotesis
1. Diduga Tebu yang Digiling, Jumlah Hari Giling, Overall Recovery dan
Hablur berpengaruh terhadap kapasitas giling pada Pabrik Gula: Wonolangan, Gending, dan Pajarakan.
2. Diduga trend perkembangan Kapasitas Giling, Tebu yang Gigiling, Jumlah
Hari Giling, Jam Berhenti Giling, Overall Recovery, dan Hablur pada Pabrik Gula: Wonolangan, Gending, dan Pajarakan selama 30 tahun
terakhir meningkat 3.
Diduga kualitas pasok bahan baku tebu kurag baik karenanya peningkatan kapasitas giling kurang dapat meningkatkan produksi gula secara signifkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Penentuan Wilayah Penelitian
Kabupaten Probolinggo dipilih secara sengaja purposive sebagai wilayah penelitian dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten tersebut terdapat tiga Pabrik
Gula: Wonolangan, Gending, Pajarakan yang saling kompetisi dalam hal pengolahan di pabrik unit gilingan dan masak gula agar mendapat pasok tebu
yang mencukupi dengan kapasitas giling. Ketiga pabrik gula hampir tidak punya HGU, sehingga harus mencari tebu rakyat di sekitarnya bahkan saling mencari
keluar Wilayah Kabupaten Probolinggo.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian Pengelolaan data sekunder dari data Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia yang berupa data time series selama
30 tahun terakhir sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2006, disamping melakukan peninjauanobservasi data primer di ketiga pabrik gula tersebut. Jenis
data sekunder yang diperlukan antara lain: Kapasitas Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari Giling, Overall Recovery, dan Hablur di Pabrik Gula: Wonolangan,
Gending, dan Pajarakan. Sedangkan data primer merupakan data hasil wawancara sebagai pelengkap kekurangan dari data sekunder yang ada.
4.3. Pengukuran Variabel
1. Kapasitas giling adalah: kemampuan pabrik gula dalam menggiling tebu dan mengolah nira menjadi kristal gula selama 24 jam bukan kapasitas
terpasang.
19
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.