c. Jenis tanah litosol di Kabupaten Probolinggo umumnya lebih tua dan telah
lama mengalami erosi, sehingga bahan kimia yang dikandungnya banyak yang hilang dan diendapkan di bagian Utara. Sekarang tanah ini sudah tidak
begitu peka lagi terhadap erosi, dan sebagaian tanahnya telah membatu. Tanah ini berwarna merah kekuning-kuningan dan bersifat asam sekali.
Kadang-kadang masih cukup baik untuk tanaman kopi, coklat, padi, sayur mayur, buah-buahan seperti mangga dan anggur;
d. Jenis tanah andosol mempunyai warna hitam berasal dari abu vulkanik dan
kaya akan bahan organik. Jenis tanah ini banyak ditemukan di Kecamatan Krejengan, Gending, Krucil, Sumber dan Sukapura;
e. Jenis tanah grumosol terdapat di sebagaian wilayah Kecamatan Dringu,
Gending, dan Tegalsiwalan. Tanah ini merupakan hasil endapan batuan berkapur dan bersifat basa, cocok untuk kegiatan budidaya perkebunan
tembakau, juga cocok untuk tanaman ketela pohon, jagung, padi dan sebagainya;
f. Jenis tanah mediteran berasal dari bahan induk batuan vulkanik muda, antara
lain terdapat di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Lumbang, Leces, Bantaran dan Tegalsiwalan.
5.1.4. Kemampuan Tanah
Kemiringankelerengan tanah berpengaruh terhadap kemampuan tanah dan khususnya kemungkinan terjadinya erosi tanah. Berdasarkan derajat kelerengan
tanah, maka suatu wilayah dapat dibedakan atas daerah yang relatif datar lereng 0-2 seluas 48.070,55 ha 28,34, landai sampai miring lereng 3-15
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
seluas 41.721,36 24,60, miring lereng 16-40 seluas 20.968,52 12,36, selebihnya 40 seluas 58,856,22 34,70.
Wilayah pesisir dan dataran rendah pada umumnya memiliki kemiringan tanah 0-2 , yaitu meliputi kecamatan-kecamatan yang terletak di sepanjang
Pantai Utara, yaitu Kecamatan: Paiton, Kraksaan. Pajarakan, Maron, Gending, Dringu, Sumberasih dan Tongas. Pada wilayah ini kemungkinan terjadinya
gangguan erosi tanah sangat kecil, sehingga segala jenis kegiatan budidaya dapat dilakukan, baik untuk penunjang kawasan perkotaan maupun kawasan pedesaan.
Kelerengan di atas 40 merupakan wilayah yang rentan terhadap terjadinya erosi tanah sampai pada kelerengan ini budidya tebu masih bisa
dilakukan. Kelerengan masih mendominasi di Kabupaten Probolinggo, yang menyebar di 13 Kecamatan khususnya wilayah bagian Selatan, meliputi
Kecamatan Pakuniran, Krucil, Tiris, Sumber dan Sukapura. Kawasan ini merupakan kawasan yang harus dipertahankan karena fungsi sangat besar
terhadap pengamanan siklus hidrologi dan menjaga keseimbangan dan lingkungan hidup.
Kedalaman efektif adalah tebalnya lapisan tanah dari permukaan sampai batuan induk atau suatu lapisan dimana perakaran tanaman tidak mungkin
menembusnya secara vertikal. Kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm seluas 154.003,11 ha 80,79, berarti tidak ada hambatan bagi perakaran tanaman
untuk menembus tanah. Sedangkan kedalaman efektif tanah kurang dari 30 cm seluas 15.613,54 ha 9,21 akan menyulitkan perakaran untuk menembus tanah,
dan keadaan ini dipengaruhi oleh adanya tingkat erosi yang tinggi sehingga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lapisan tanah atas top soil terbawa oleh aliran air hujan ke tempat yang lebih rendah.
Berdasarkan tekstur tanah di Kabupaten Probolinggo dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis tekstur tanah, yaitu tanah kasar 7,5, tekstur
tanah sedang 75,78 dan tekstur tanah halus 16,69. Tanah yang berstekstur kasar mempunyai porousitas yang tinggi, sehingga mudah meresapkan air. Sedang
tanah yang bertekstur halus umumnya mempunyai porousitas rendah, sehingga relatif sulit meresapkan air. Kondisi yang ada menunjukkan tekstur tanah yang
dominan di Kabupaten Probolinggo adalah tanah yang bertekstur sedang. Disamping itu, kemampuan tanah juga dipengaruhi oleh drainase tanah,
yaitu kemampuan permukaan tanah untuk merembeskan air secara alami. Keadaan drainase tanah dikelompokkan dalam tiga kelas, yaitu drainase baiktidak
pernah tergenang, drainase tergenang secara periodik dan drainase tergenang terus menerus. Kondisi tanah di Kabupaten Probolinggo sebagian besar didominasi oleh
drainase tidak pernah mengalami genangan yaitu mencapai 98.04 dari luas wilayah keseluruhan.
Dari luas wilayah Kabupaten Probolinggo yang tidak tergenang air berdrainase baik seluas 166.207,32 ha, yang dikelola untuk tanaman tebu tahun
tanam 2005 adalah seluas 3.254,35 ha dan tersebar di 22 Kecamatan.
5.1.5. Iklim