Penelitian Terdahulu Penelitian Tebang Angkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Kabupaten Probolinggo terdapat 3 tiga pabrik gula yakni: PG Wonolangan, PG Gending, dan PG Pajarakan yang setiap tahunnya memberikan kontribusi pemenuhan gula Nasional yang tidak sedikit. Dari hasil penelitian Sutjahjo, U. 2006 menunjukkan bahwa kontribusi pasok tebu dari wilayah kerja PG di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2005 hanya mencapai 28,7 , sedangkan selebihnya 71,3 didukung dari wilayah dan di luar wilayah kerja pabrik gula di Kabupaten Probolinggo. Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan, tentang peningkatan produktivitas dan analisis keunggulan komparaktif bagi tanaman tebu dibanding tanaman padi telah dilakukan oleh pakar agribisnis Soekartawi, 1991. Sedangkan Haryanto 1991 hasil penelitiannya menunjukkan keunggulan komparaktif tanaman tebu bila dibanding dengan tanaman lain non padi. Dalam upaya peningkatan kinerja pabrik gula yang perlu diperhatikan adalah bahwa pabrik gula dalam proses produksi bertugas mengekstrak gula sukrosa yang tersedia dalam tebu sebanyak-banyaknya. Artinya PG harus meminimalkan kehilangan gula dalam setiap tahapan proses. Menurut Clarke dkk. 1980 kehilangan gula dalam pasca panen sebesar 25-35 dari sukrosa tersedia, sekitar 15-25 hilang pada proses tebang angkut dan 5-10 hilang dalam proses di pabrik gula. 8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2. Penelitian Tebang Angkut

Menurut Anonim 2001 dalam proses Tebang Angkut merupakan proses kritis terhadap kehilangan gula. Proses tebang angkut karena berbagai masalah misalnya kesulitan transportasi cuaca yang buruk dan berbagai hal lainnya sehingga tebu telat masuk pabrik gula, dari tebang hingga tebu bisa memakan waktu lebih dari 3 tiga hari. Akibatnya pabrik gula harus menggiling tebu “Wayu” Deteriorated cane yang dapat menurunkan kadar sukrosa di dalam tebu. Di samping itu tebu yang masuk kedalam pabrik gula tebu yang belum masak optimal atau tebu yang kelewat masak disamping itu tebu yang ditebang tidak sampai pada pangkalnya tidak rata tanah juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas gula Martoyo, 2000.

2.3. Penelitian di Stasiun Energi