Faktor Kapasitas Giling Faktor Tebu Digiling Faktor Jumlah Hari Giling

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini didasarkan pada pendayagunaan faktor-faktor atau di masing-masing sub sistem. Kapasitas Giling, Jumlah Hari Giling, Tebu Digiling, Jumlah Hari giling, Jam Berhenti Giling, Overall Recovery, dan Hablur di Pabrik Gula: Wonolangan, Gending, dan Pajarakan guna mencapai dan meningkatkan kinerja di pabrik gula dengan menggunakan data time series selama 30 tahun. Walaupun faktor-faktor di atas belum mencapai maksimum dari seluruh faktor yang mendasari untuk mencapai kinerja pabrik gula yang sangat baik, paling tidak dari data dan pengamatan pada pabrik gula tersebut dapat mewakili dan dapat sebagai tolak ukur kinerja suatu pabrik gula. Dengan memperhatikan faktor-faktor kelebihan dan kekurangan, maka pencapaian kinerja pabrik gula yang baik akan dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan peningkatan. Faktor-faktor yang mendasari kinerja pabrik gula terinci sebagai berikut:

3.1.1. Faktor Kapasitas Giling

Semakin besar pasok tebu yang diperoleh mendekati atau sama dengan kapasitas giling terpasang, dan tidak banyak tebu sisa hari kemarin tak tergiling tebu wayu maka kinerja pabrik gula semakin baik, kerjanya optimal dan tidak banyak energi yang terbuang. Untuk mencapai kapasitas giling yang optimal perlu adanya keseimbangan antara tebu yang masuk ke gilingan input dan kelancaran proses dari nira yang dihasilkan out put. Agar tidak terjadi sisa tebu tergiling 15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terlalu besar karena tebu yang terlambat giling setelah ditebang dapat menurunkan rendemen atau terjadi hambatan dan penumpukan pada nira battle neck, yang dapat menurunkan kualitas nira pada saat proses. Sehingga semakin besar kapasitas giling ton tebu per harinya yang didukung oleh lancarnya input dan output tebu selama proses maka semakin ekonomis dan hablurkristal gula yang dihasilkan semakin banyak.

3.1.2 Faktor Tebu Digiling

Semakin baik kualitas tebu yang digiling Bersih, Segar, dan Manis BSM yang didukung oleh pabrik gula yang efisien, maka kualitas hablur yang dihasilkan juga semakin baik dan semakin besar. Begitu pula jumlah tebu yang digiling semakin besar dan didukung oleh kondisi pabrik yang efisien maka semakin besar pula gulahablur yang dihasilkan.

3.1.3 Faktor Jumlah Hari Giling

Secara matematis menaikkan jumlah hari giling efektif dapat meningkatkan produksi hablurkristal. Semakin panjang hari giling efektif maka semakin meningkat besar keuntungannya. Namun faktor ini sangat dipengaruhi faktor jam berhenti giling, makin panjang jam berhenti giling, makin maka perpanjangan hari giling semakin tidak efisien, akibantnya pabrik gula akan merugi. Meskipun untuk wilayah pabrik gula tertentu di Jawa Timur perpanjang masa giling harus juga memperhatikan datangnya musim hujan di awal masa giling dan di akhir masa giling. Hal ini sering menyebabkan kendalamasalah tebang angkut dan tingkat kemasakan rendemen dan kualitas tebu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.4 Faktor Jam Berhenti Giling