Topografi Jenis Tanah Potensi Kabupaten Probolinggo 1. Letak Kabupaten Probolinggo

BAB V GAMBARAN UMUM KABUPATEN PROBOLINGGO

5.1. Potensi Kabupaten Probolinggo 5.1.1. Letak Kabupaten Probolinggo Berpijak pada kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo merupakan bagian dari satuan wilayah pembangunan 13.5, yang meliputi Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo dan Kabupaten Lumajang dengan pusat Kota Probolinggo. Di mana wilayah Kabupaten Probolinggo terletak pada koordinat 7° 40 s.d 8° 10 Lintang Selatan dan 111° 50 s.d 113° 30.

5.1.2. Topografi

Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang memiliki keragaman topografi berupa dataran rendah, perbukitan dan pegunungan, yang sebagian besar berada pada ketinggian antara 100-1500 meter di atas permukaan laut, ketinggian tersebut sebagian besar cocok untuk tanaman tebu. Menurut keadaan fisik wilayah Kabupaten Probolinggo terbagi atas 3 bagian yaitu: a. Pegunungan, berada pada ketingian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut, seluas 33.725,970 ha 19.88 , meliputi wilayah-wilayah di sekitar pegunungan Tengger di sebelah Barat Daya dan Gunung Argopuro di sebelah Tenggara; b . Perbukitan, berada pada ketinggian 500-1000 meter di atas permukaan laut, seluas 30.889,660 ha 18,20 , meliputi wilayah-wilayah bagian Tengah 24 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan sekitar kaki pegunungan, merupakan bentukan lereng dari pegunungan yang membujur dari arah Barat ke Timur; c. Dataran rendah, berada pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut, seluas 105.000,920 61,92 , meliputi wilayah pesisir dan dataran rendah membentang dari Barat sepanjang garis pantai Utara ke arah Timur panjang pantainya mencapai + 55.3 Km, kemudian membujur ke arah Selatan.

5.1.3. Jenis Tanah

Jenis tanah penting untuk diketahui terutama usaha pengembangan budidaya pertanian. Dilihat dari tekstur tanahnya, maka jenis tanah yang mendominasi adalah tanah litosol yang berasal dari tanaman perkebunan, sawah dan hutan tropika, dimana jenis tanah yang didominasi tersebut cocok untuk tanaman tebu. Jenis tanah lainnya adalah alluvial, regosol, andosol, mediteran dan gromossol. Penyebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut: a. Di wilayah bagian Utara jenis tanahnya didominasi tanah alluvial yang bertekstur halus sebagai hasil endapan. Tanah jenis ini cocok untuk kegiatan budidaya pertanian sawah lahan basah; b. Jenis tanah regosol banyak terdapat di Kecamatan Maron, Gending, sebagian Kecamatan Tiris, Banyuanyar, Wonomerto, Sukapura dan Sumber. Tanah regosol umumnya berwarna kelabu kekuning-kuningan, sifatnya asam, gembur serta peka terhadap erosi. Tanah jenis ini cocok dipergunakan untuk tanaman tebu, padi, tembakau dan sayur-sayuran; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Jenis tanah litosol di Kabupaten Probolinggo umumnya lebih tua dan telah lama mengalami erosi, sehingga bahan kimia yang dikandungnya banyak yang hilang dan diendapkan di bagian Utara. Sekarang tanah ini sudah tidak begitu peka lagi terhadap erosi, dan sebagaian tanahnya telah membatu. Tanah ini berwarna merah kekuning-kuningan dan bersifat asam sekali. Kadang-kadang masih cukup baik untuk tanaman kopi, coklat, padi, sayur mayur, buah-buahan seperti mangga dan anggur; d. Jenis tanah andosol mempunyai warna hitam berasal dari abu vulkanik dan kaya akan bahan organik. Jenis tanah ini banyak ditemukan di Kecamatan Krejengan, Gending, Krucil, Sumber dan Sukapura; e. Jenis tanah grumosol terdapat di sebagaian wilayah Kecamatan Dringu, Gending, dan Tegalsiwalan. Tanah ini merupakan hasil endapan batuan berkapur dan bersifat basa, cocok untuk kegiatan budidaya perkebunan tembakau, juga cocok untuk tanaman ketela pohon, jagung, padi dan sebagainya; f. Jenis tanah mediteran berasal dari bahan induk batuan vulkanik muda, antara lain terdapat di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Lumbang, Leces, Bantaran dan Tegalsiwalan.

5.1.4. Kemampuan Tanah