Sikap Persepsi Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keselamatan Berkendara

cenderung berperilakubertindak aman dalam berkendara dibandingkan pengendara yang memiliki pengetahuan yang rendah Astuti, 2014:9.

2.1.4.2 Sikap

Sikap attitude toward behavior adalah evaluasi dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten untuk bereaksi atau merespon terhadap suatu objek sikap. Objek sikap dapat berupa benda, peristiwa, orang, fenomena, ataupun hal-hal lain. Sikap menentukan penilaian seseorang untuk menyukai atau tidak menyukai favorable-unfavorable terhadap objek sikap tersebut. Sikap dalam teori planned behavior dibentuk dari 2 dua komponen, yaitu: behavior belief dan evaluation outcome . Komponen behavior belief diartikan sebagai kepercayaan seseorang tentang hal-hal atau konsekuensi yang ditimbulkan ketika seseorang melakukan suatu perilaku. Sedangkan evaluation outcomes adalah evaluasi terhadap hal-hal atau konsekuensi tersebut positif- negatif, favorable-unfavorable Yogatama, 2013:4. Pengendara yang memiliki sikap yang baik dalam berkendara lebih cenderung berperilakubertindak aman dalam berkendara yang memiliki sikap yang kurang baik Astuti, 2014:9.

2.1.4.3 Persepsi

. Persepsi diartikan sebagai suatu yang diserap, diterima dengan cara panca indra, seperti melihat, mendengar, merasai ataupun sering diterjemahkan sebagai bayangan dalam angan-angan, pendapat, pemandangan, sebutan atau reaksi yang pada hakikatnya mengarah kepada apa yang ditanggapinya melalui panca indra terbayang dalam angan-angannya Hermawan, 2014:5. Angka kematian yang tinggi dikalangan pengendara kendaraan bermotor tersebut antara lain dipengaruhi oleh persepsi terhadap resiko kecelakaan yang rendah pada saat berkendara. Pengendara muda seperi mahasiswa, lebih sering menempatkan diri pada situasi berbahaya seperti berkendara dengan kecepatan tinggi, dan menerobos lampu merah Salihat, 2010:278. Persepsi mahasiswa tentang keselamatan berkendara diukur melalui pernyataan-pernyataan tentang pandangan atau bagaimana mahasiswa mengartikan suatu bahaya kecelakaan saat mengendarai sepeda motor.

2.1.4.4 Peran Teman Sebaya

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK SAFETY RIDING (Studi Pada Mahasiswa Universitas Jember Angkatan 2009 dan 2010)

0 3 18

Hubungan pengetahuan, sikap, persepsi, dan keterampilan mengendara mahasiswa terhadap perilaku keselamatan mengendara (safety riding) di Universitas Gunadarma Bekasi tahun 2009

13 74 98

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING PADA MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sebagai Pengendara Sepeda Motor.

0 5 14

SKRIPSI Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sebagai Pengendara Sepeda Motor.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sebagai Pengendara Sepeda Motor.

0 5 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sebagai Pengendara Sepeda Motor.

0 11 4

PENGARUH KAMPANYE KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) TERHADAP SIKAP KEDISIPLINAN Pengaruh Kampanye Keselamatan Berkendara (Safety Roding) Terhadap Sikap Kedisiplinan dalam Berlalu Lintas.

0 1 17

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding pada Masyarakat Kota Bandung Tahun 2016 dengan Pendekatan Human Factor.

0 1 43

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Penggunaan Helm Standar Nasional Indonesia oleh Pengendara Sepeda Motor sebagai Alat Pelindung Keselamatan Berkendara (Studi Kasus pada Mahasiswa IKM UNNES Angkatan 2007-2010).

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING PADA SISWA SMA NEGERI 1 WUNDULAKO KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

0 0 8