2. Luka  berat  adalah  korban  kecelakaan  yang  karena  luka-lukanya  menderita
cacat  atau  harus  dirawat  inap  di  rumah  sakit  dalam  jangka  waktu  yang  lebih dari 30 hari sejak terjadi kecelakaan. Suatu kejadian digolongkan sebagai cacat
jika sesuatu anggota badan hilang atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak dapat sembuh atau pulih untuk selama-lamanya.
3. Luka  ringan  adalah  korban  kecelakaan  yang  mengalami  luka-luka  yang  tidak
memerlukan rawat inap atau harus dirawat inap di rumah sakit dari 30 hari.
2.1.1.4 F aktor Resiko Kecelakaan Lalu Lintas
Secara umum faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan diantaranya adalah:
2.1.1.4.1 F aktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir  semua  kejadian  kecelakaan  didahului  dengan  pelanggaran  rambu-rambu
lalu  lintas.  Pelanggaran  dapat  terjadi  karena  sengaja  melanggar,  ketidaktahuan terhadap  arti  aturan  yang  berlaku  ataupun  tidak  melihat  ketentuan  yang
diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. Selain itu, manusia sebagai pengguna jalan  raya  sering  sekali  lalai  bahkan  ugal-ugalan  dalam  mengendarai  kendaraan,
tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam  keadaan  mabuk,  mengantuk,  dan  mudah  terpancing  oleh  ulah  pengguna
jalan  lainnya  yang  mungkin  dapat  memancing  gairah  untuk  balapan  Rahardjo, 2014:80.
Faktor  manusia  disini  termasuk  pejalan  kaki,  penumpang  sampai pengemudi.  Faktor  pengemudi  ditemukan  memberikan  konstribusi  75-80
terhadap  kecelakaan  lalu  lintas.  Faktor  manusia  yang  berada  di  belakang pengemudi  ini  memegang  peranan  penting.  Karakteristik  pengemudi  berkaitan
dengan  keterampilan  mengemudi,  gangguan  kesehatan  ngantuk,  mabuk,  letih, dll, dan kepemilikan SIM Bustan, 2007:200.
Badan  kesehatan  dunia  WHO,  pernah  merilis  bahwa  dari  seluruh kecelakaan  yang  terjadi  di  jalan  raya,  faktor  kelalaian  manusia
human  error
memiliki  konstribusi  paling  tinggi.  Persentasenya  mencapai  80-90  dibanding faktor ketidaklaikan sarana kendaraan yang berkisar antara 5-10, ataupun akibat
kerusakan infrastruktur jalan sebesar 10-20 Abubakar, 2012:18.
2.1.1.4.2 F aktor Kendaraan
Dalam  hal  ini  adalah  kendaraan  tidak  bermotor  sepeda,  becak,  gerobak, delman  dan  kendaraan  bermotor  sepeda  motor,  bemo,  oplet,  sedan,  bus,  truk
Bustan, 2007:200. Kondisi  kendaraan  yang  kurang  handal,  juga  bisa  menjadi  penyebab
kecelakaan.  Faktor  kendaraan  yang  paling  sering  terjadi  adalah  ban  pecah,  rem tidak  berfungsi  sebagaimana  seharusnya,  kelelahan  logam  yang  mengakibatkkan
bagian  kendaraan  patah.  Bisa  juga  peralatan  yang  sudah  aus  tidak  diganti  dan berbagai penyebab lainnya Abubakar, 2012:19..
Faktor  kendaraan  yang  paling  sering  adalah  kelalaian  perawatan  yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan
perbaikan  kendaraan  diperlukan,  disamping  itu  adanya  kewajiban  untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler Rahardjo, 2014:80.
2.1.1.4.3 F aktor Jalan