Uji Hipotesis Secara Parsial

c. F hitung = sisa kuadrat rata - Rata Regresi kuadrat rata Rata  = 15,402 d. F tabel  = 0,05 = 3,587 e. Pengujian Hipotesis : Gambar 9 : Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan F tabel = 3,587 F hitung = 15,402 Sumber : Lampiran 4 Ho diterima jika F hitung F tabel Ho ditolak jika F hitung  F tabel Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 15,402 lebih besar F tabel sebesar 3,587, ini berarti Ho ditolak dan H 1 diterima, ini berarti secara simultan variabel Inflasi, Pengeluaran pemerintah, dan Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat.

4.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara InflasiX 1 terhadap Pertumbuhan ekonomiY digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X 1 , dengan variabel Y H 1 :  1  0 ada pengaruh antara variabel X 1 dengan variabel Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho b. 2  = 0,052 = 0,025 dengan df = n – k – 1 = 15 – 3 – 1 = 11 c. t hitung = 1 Se 1   = 041 , 277 ,  = -6,685 d. t tabel 2  = 0,025 = 2,201 e. Pengujian hipotesis : Gambar 10 : Kurva Distribusi Penolakan Dan Penerimaan Hipotesis Secara Parsial Untuk Variabel X 1 . Sumber : Lampiran 4 Dari perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -6,685 sedangkan t tabel = 2,201 pada df = 11 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 . Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Sehingga secara parsial InflasiX 1 berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Nilai r 2 parsial untuk Inflasi sebesar 0,896 2 = 0,8028 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi mampu dijelaskan oleh Inflasi hingga 80,28. Sedangkan sisanya sebesar 19,72 dijelaskan oleh faktor lain. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara variabel Pengeluaran pemerintahX 2 terhadap Pertumbuhan ekonomiY digunakan uji t dengan langkah–langkah sebagai berikut : a. Ho :  2 = 0 tidak ada pengaruh antara varible X 2 dengan variabel Y H 1 :  2  0 ada pengaruh antara variabel X 2 dengan variabel Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 2,201 -6,685 -2,201 b. 2  = 0,052 = 0,025 dengan df = 11 c. t hitung = Se 2 2   = 114 0000000002 , 114 0000000001 ,  = -0,527 d. t tabel 2  = 0,025 = 2,201 e.Pengujian Hipotesis : Gambar 11 : Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Hipotesis secara Parsial untuk variabel X 2. Sumber : Lampiran 4 . Berdasarkan perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -0,527 sedangkan t tabel = 2,201 pada df = 11 dengan tingkat signifikasi sebesar 5. Karena t hitung t tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sehingga secara parsial Pengeluaran pemerintahX 2 tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 2,201 -0,527 -2,201 Nilai r 2 parsial untuk Pengeluaran pemerintah sebesar 0,157 2 = 0,0246 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi mampu dijelaskan oleh Pengeluaran pemerintah hingga sebesar 2,46. Sedangkan sisanya sebesar 97,54 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam modal. Selanjutnya untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara Penanaman Modal Dalam Negeri X 3 dengan Pertumbuhan ekonomiY digunakan uji t dengan langkah – langkah sebagai berikut : a. Ho :  3 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel X 3 dengan variabel Y H 1 :  3  0 ada pengaruh antara variabel X 3 dengan variabel Y b. t hitung = Se 3 3   = 000001611 , 0000002722 ,  = -0,169 c. t tabel 2  = 0,025 = 2,201 d. Pengujian Hipotesis : Gambar 12 : Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Hipotesis secara Parsial untuk variabel X 3 . -2,201 -0,169 2,201 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -0,169 sedangkan t tabel = 2,201 pada df = 11 dengan tingkat signifikasi sebesar 5 karena t hitung Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho t tabel atau maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sehingga secara parsial Penanaman Modal Dalam Negeri X 3 tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Nilai r 2 parsial untuk Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 0,051 2 = 0,0026 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi mampu dijelaskan oleh Penanaman Modal Dalam Negeri hingga 0,26 Sedangkan sisanya sebesar 99,74 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Berdasarkan pada hasil analisis dinyatakan bahwa Variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel Pertumbuhan ekonomi adalah variabel Inflasi, karena variabel ini memiliki koefisien determinasi parsial yang paling besar yaitu sebesar 0,896 2 = 0,8028 atau sebesar 80,28.

4.5. Pembahasan