t
tabel
atau maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Sehingga secara parsial Penanaman Modal Dalam Negeri X
3
tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Nilai
r
2
parsial untuk Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 0,051
2
= 0,0026 yang berarti dapat menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi mampu
dijelaskan oleh Penanaman Modal Dalam Negeri hingga 0,26 Sedangkan sisanya sebesar 99,74 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.
Berdasarkan pada hasil analisis dinyatakan bahwa Variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel Pertumbuhan ekonomi adalah variabel Inflasi,
karena variabel ini memiliki koefisien determinasi parsial yang paling besar yaitu sebesar 0,896
2
= 0,8028 atau sebesar 80,28.
4.5. Pembahasan
Sedangkan untuk kelayakan model goodness of fit didapatkan koefisien determinasi sebesar 0,808 nilai ini menunjukkan kemampuan variabel terikat dalam
mempengaruhi variabel bebas adalah sebesar 0,808 yang berarti bahwa Pertumbuhan ekonomiY mampu dijelaskan oleh Inflasi, Pengeluaran pemerintah,
dan Penanaman Modal Dalam Negeri hingga sebesar 80,8. Sedangkan sisanya sebesar 19,2 dijelaskan oleh variabel lain.
Variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel Pertumbuhan ekonomi adalah variabel Inflasi, karena variabel ini memiliki koefisien determinasi
parsial yang paling besar yaitu sebesar 0,896
2
= 0,8028 atau sebesar 80,28.
Dari hasil pengujian hipotesis dengan uji F diperoleh F
hitung
sebesar 15,402 lebih besar F
tabel
3,587 berarti secara simultan dinyatakan bahwa Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, dan Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh
terhadap Pertumbuhan Ekonomi, sedangkan dari pengujian hipotesis dengan uji t untuk Inflasi X
1
diperoleh t
hitung
= -6,685 t
tabel
= 2,201, untuk X
2
diperoleh t
hitung
sebesar -0,527 t
tabel
sebesar 2,201, untuk X
3
diperoleh t
hitung
sebesar -0,169 t
tabel
sebesar 2,201 berarti variabel Inflasi berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi sedangkan variabel Pengeluaran Pemerintah dan Penanaman Modal Dalam Negeri
tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Kota Surabaya disebabkan karena adanya kenaikan permintaan akan barang dan jasa dipasaran sedangkan barang dan jasa yang diproduksi terbatas sehingga
menimbulkan kenaikan harga dan hal ini dapat mempengaruhi laju Pertumbuhan Ekonomi karena daya beli masyarakat yang menurun.
Sedangkan variabel Pengeluaran Pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surabaya hal ini disebabkan Pengeluaran
Pemerintah dari tahun ke tahunnya telah direncanakan terlebih dahulu melalui APBD, dimana penyusunan APBD ini dihitung berdasarkan pada inflasi.
Variabel Penanaman Modal Dalam Negeri tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surabaya, disebabkan karena investor
menarik kembali modalnya dari Kota Surabaya, karena tingkat upah minimum regional Kota Surabaya yang tinggi, sehingga para investor mencari kota lain yang
memiliki tingkat upah minimum regional yang rendah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Secara simultan bahwa Inflasi, Pengeluaran pemerintah, dan Penanaman Modal
Dalam Negeri berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat. Ini berarti Hipotesis yang diajukan oleh penulis telah terbukti
kebenarannya. b. Secara parsial Inflasi X
1
berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Ini berarti Hipotesis yang diajukan oleh
penulis terbukti kebenarannya. c. Secara parsial Pengeluaran pemerintahX
2
tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Ini berarti Hipotesis
yang diajukan oleh penulis tidak terbukti kebenarannya. d.
Secara parsial Penanaman Modal Dalam NegeriX
3
tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Pertumbuhan ekonomiY. Ini
berarti Hipotesis yang diajukan oleh penulis tidak terbukti kebenarannya. e.
Variabel bebas yang dominan mempengaruhi variabel Pertumbuhan ekonomi adalah variabel Inflasi, karena variabel ini memiliki koefisien determinasi
parsial yang terbesar yaitu sebesar sebesar 0,896
2
= 0,8028.