BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah ekonomi regional pernah disampaikan oleh :
1. Putro, 2006 : 71 dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” , diperoleh
kesimpulan bahwa dengan hasil analisis uji regresi linear berganda dapat diperoleh persamaan regresi dengan menggunakan uji F regresi secara simultan
variabel bebas X berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat Y dengan F
hitung
= 38,244 F
tabel
= 3,59 dengan menggunakan level of significant α
sebesar 0,05. Sedangkan dari pengujian sacara parsial, menggunakan uji t dengan
α2 = 0,025, dapat diketahui bahwa variabel bebas pengeluaran pemerintah X
1
berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Y dengan t
hitung
= 10,316 t
tabel
= 2,201. Untuk variabel bebas penanaman modal asing PMA X
2
diperoleh t
hitung
= 3,597 t
tabel
= 2,201 sehingga secara parsial Penanaman Modal Asing PMA berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Y . Untuk variabel investasi PMDN X
3
diperoleh t
hitung
= -0,772 t
tabel
= -2,201 sehingga secara persial dapat diketahui bahwa investasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masuknya penanaman modal dalam negeri tidak digunakan secara maksimal oleh produsen
atau industri dalam negeri dalam meningkatkan produktivitas produksinya.
2. Irawan, Eric 2005:31 dengan judul penelitian “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Surabaya”. Dengan variabel
bebas investasi X
1
, inflasi X
2
, tingkat suku bunga X
3
, nilai tukar rupiah terhadap dollar X
4
. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diperoleh hasil F
hitung
= 58,495 F
tabel
= 3,48 yang berarti secara simultan keempat variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di
pemerintah Kota Surabaya Y. Pengunjian secara parsial diperoleh t
hitug
untuk variabel X
1
=2,395 t
tabel
= 2,228. Berarti variabel X
1
dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel terikat Y. Untuk X
2
t
hitung
=-5,837 t
tabel
= -2,228, berarti dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Surabaya Y. Untuk X
3
t
hitung
= -2,117 t
tabel
= -2,228 berarti variabel X
3
tidak dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Surabaya Y. Variabel X
4
t
hitung
= 6,464 t
tabel
= 2,228, berarti X
4
dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
SurabayaY. 3. Irawan, Dedy 2008 : 102 dengan judul penelitian “Analisis Beberapa Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur” dari hasil analisis disimpulkan bahwa secara simultan variabel Y dengan variabel X dilakukan uji F
yang secara simultan F
hitung
= 7.179 dan F
tabel
= 3.587 sehingga F
hitung
F
tabel..
Hal ini berarti secara keseluruhan variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.
Selanjutnya untuk uji pengaruh masing variabel X secara parsial terhadap variabel Y digunakan uji t yaitu diperoleh X
1
= -2.937, X
2
= -2.779, X
3
= -3.471 sehingga disimpulkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur
hanya inflasi dan investasi sedangkan jumlah tenaga kerja tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
4. Budianto, 2008 : 107 dengan judul penelitian “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Sumenep”. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu secara partial menunjukkan adanya hubungan yang nyata antara variabel bebas pengeluaran pemerintah X
1
signifikannya0.046 ketentuan taraf signifikan 0.05 berarti berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di
kabupaten Sumenep, investasiPMA PMDN X
2
signiikannya sebesar 0.627 ketentuan taraf signifikan 0.05 berarti tidak berpengaruh nyata terhadap variabel
Y. Tingkat inflasi X
3
signifikannya sebesar 0.244 ketentuan taraf signifikan 0.05 berarti tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y, total eksport X
4
signifikannya sebesar 0.233 ketentuan taraf signifikan 0.05 berarti berpengaruh nyata terhadap variabel Y, kurs atau nilai tukar X
5
signifikannya sebesar 0.511 ketentuan taraf signifikan sebesar 0.05 berarti tidak berpengaruh nyata terhadap
variabel Y. 5. Wahyuni, 2007 : 79 dengan judul penelitian “Analisis Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Investasi Pada Industri Kecil Di Kota Surabaya”. Hasil dari penelitian ini yaitu secara simultan menunjukkan adanya pengaruh yang nyata
antara variabel bebas pendapatan industri kecil, jumlah tenaga kerja, jumlah unit usaha dan inflasi terhadap investasi industri kecil di Kota Surabaya, hal ini
diketahui dari uji – F yaitu diperoleh Fhitung = 15,435 Ftabel = 3,48, sedangkan secara parsial variabel pendapatan industri kecil X
1
berpengaruh nyata terhadap investasi industri kecil di Kota Surabaya Y dengan menggunakan uji – t dimana
thitung = 5,466 ttabel = 2,228, variabel jumlah tenaga kerja X
2
berpengaruh nyata terhadap investasi industri kecil di Kota Surabaya Y thitung = 4,417
ttabel = 2,228, variabel jumlah unit usaha X
3
tidak berpengaruh nyata terhadap investasi industri kecil di Kota Surabaya Y dimana thitung = -0,415 ttabel =
2,228 dan variabel inflasi X4 tidak berpengaruh nyata terhadap investasi industri kecil di Kota Surabaya Y thitung = 0,830 ttabel = 2,228.
6. Mubyarto 2003 : 1 Jurnal Pertumbuhan Ekonomi dengan judul “Kilas Balik Ekonomi Rakyat 2002” dari jurnal disimpulkan bahwa krisis ekonomi yang
berlangsung selama 5 tahun sejak tahun 1997 akan berlangsung selama pertumbuhan ekonomi belum beranjak dari tingkat 3-4 , pemulihan ekonomi
indonesia harus harus berarti pertumbuhan ekonomi 6-7 pertahun. Penelitian yang dilakukan oleh penulis kali ini berbeda dengan penelitian
– penelitian sebelumnya. Perbedaan terletak pada ruang lingkup yang digunakan serta kurun waktu. Dalam hal ini penulis meneliti pengaruh Inflasi, Pengeluaran
Pemerintah, Jumlah Angkatan Kerja, Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya pada tahun 1994 – 2008.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa apakah ada pengaruh Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, Jumlah Angkatan Kerja, Penanaman Modal Dalam
Negeri PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya.
2.2. Landasan Teori