Latar Belakang Masalah KEEFEKTIFAN VIDEOTHERAPY TERHADAP KESADARAN ANTI-BULLYING PADA SISWA KELAS V SDN KEPEK PENGASIH KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

5 Sependapat dengan Rigby Novan Ardy Wiyani, 2013: 18 bullying dapat berakibat anak akan mengalami kesulitan dalam bergaul, merasa takut datang ke sekolah, kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, terpengaruhnya kesehatan fisik dan mental. Adanya permasalahan perilaku bullying di atas, dapat menandakan bahwa sekolah telah menjadi tempat yang kurang kondusif bagi anak. Hironimus Sugi dari Plan Internationa mengatakan bahwa kekerasan terhadap anak-anak di sekolah menduduki peringkat kedua setelah kekerasan pada anak-anak dalam keluarga Novan Ardy Wiyani, 2013: 17. Jika dilihat dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa tindak kekerasan anak sering dilakukan. Pelaku kekerasan tentu memiliki kesadaran terhadap bullying masih kurang. Dengan demikian, perlu adanya tindakan untuk memerangi kekerasan anti-bullying, sehingga setiap individu memiliki kesadaran untuk menghentikan tindak kekerasan atau bullying . Individu dikatakan memiliki kesadaran, bilamana individu tersebut memiliki kemampuan menghubungkan dirinya dengan lingkungannya sendiri melalui panca indera dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya. Jika lingkungan yang sedang dihadapi individu adalah bullying, maka respon positif dari individu yang memiliki kesadaran adalah melakukan anti-bullying. Di mana, individu tersebut akan membatasi dirinya untuk tidak berperilaku bullying dan menghentikan tindak bullying yang ada. Kesadaran anti-bullying penting ditanamkan pada anak didik supaya anak paham tentang pengertian dan akibat 6 dari bullying, serta anak mampu mengontrol dirinya untuk tidak berperilaku bully terhadap orang lain. Berdasarkan akibat yang ditimbulkan perilaku bullying, pihak sekolah sudah seharusnya meningkatkan kesadaran anti-bullying. Selama ini, SDN Kepek hanya memberi peringatan, hukuman, dan nasihat pada anak didiknya. Belum ada program khusus ataupun penelitian dalam menangani tindakan bullying di SD tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin menggunakan terapi untuk menangani masalah bullying tersebut. Pada dasarnya terapi merupakan upaya memulihkan dari suatu penyakit. Prayitno 2005: 63 menyatakan media telepon, video, radio televisi, komputer, buku atau media lainnya dapat digunakan sebagai media terapi. Media terapi yang akan digunakan dalam penlitian ini adalah video dan buku. Terapi yang menggunakan media video sering dikenal videotherapy. Sementara itu, terapi yang menggunakan media buku disebut bibliotherapy. Videotherapy merupakan suatu kegiatan terapi yang membutuhkan sebuah filmvideo terapis dan klien, di mana video dibuat berdasarkan aktivitas sekelompok orang dan mengandung seni yang bermanfaat serta menantang jiwa dan pikiran Shulamith Kreitler, Myriam Weyl Ben-Arush, dan Adres Martin, 2012. Sedangkan, bibliotherapy merupakan sebuah terapi ekspresif yang didalamnya terdapat hubungan individu dengan isi atau intisari buku, puisi dan tulisan lain sebagai sebuah terapi Eva Imania Eliasa, 2015: 1. Videotherapy is an extension of bibliotherapy inasmuch as it shares the same goal, advantages, and limitations Lois Carey, 2006: 194. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa videotherapy adalah perpanjangan perluasan dari 7 bibliotherapy yang mempunyai tujuan, keuntungan, dan kekurangan yang sama. Di mana proses videotherapy lebih panjang dibandingkan dengan bibliotherapy. Proses yang membedakan videotherapy dengan bibliotherapy yaitu adanya pemutaran videofilm, kesempatan bertanya, dan pemahan dari guru. Videotherapy cocok diberikan untuk anak karena sesuai dengan karakteristik perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret menurut Piaget. Di mana anak belajar melalui media ajar yang disajikan secara audio visual sehingga lebih memberikan gambaran langsung yang lebih dalam dan menyentuh perasaan anak. Perasaan anak akan tersentuh jika anak diposisikan sebagai pelaku bullying. Videotherapy dapat memberikan kesempatan anak untuk belajar memahami apa itu perilaku bullying dan anti-bullying, bentuk-bentuk bullying, akibat bullying, dan contoh upaya kesadaran anti bullying. Dengan kata lain, videotherapy mengandung pengetahuan dan nilai-nilai edukasi agar anak sadar bahwa tindakan bullying harus diperangi atau dihentikan. Bagi anak yang sudah terbiasa melakukan bullying, videotherapy ini membantu anak untuk menyadarkan bahwa tindak bullying yang telah dilakukan adalah tidak baik. Alasan dasarnya, terapi adalah usaha untuk memulihkan dari suatu penyakit. “Video therapy is a tool which harnesses the best of technology to enhance the process and progress of psychotherapy”. Video therapy consists of taping and viewing psychotherapy sessions to provide vivid, real-life, present-moment feedback to clients to help them understand feelings and dimensions of themselves otherwise hard to access. Videotherapy adalah sebuah teknologi terbaik dalam proses dan kemajuan dari psikoterapi. Video memiliki kelebihan mem-feedback kembali perasaan, emosi dan masalah yang dihadapi klien melalui penayangan video. Video efektif 8 membantu mengatasi masalah klien yang dihadapi melalui penayangan video yang sesuai dengan masalah klien Mustafa, 2011. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti ingin menumbuhkan kesadaran anti-bullying , sehingga penelitian ini berjudul yaitu Keefektifan Videotherapy dalam Menumbuhkan Kesadaran Anti-bullying pada Siswa Kelas V SDN Kepek Pengasih Kulon Progo Tahun Ajaran 20152016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka muncul beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Meningkatnya penyimpangan norma di lingkungan sekolah. 2. Munculnya kelompok siswa yang menimbulkan bullying. 3. Kurangnya kesadaran anti-bullying pada anak dan pihak sekolah, dilihat dari adanya tindak bullying yang terjadi di sekolah. 4. Belum diterapkannya videotherapy dalam menangani tindak bullying. 5. Belum diterapkannya bibliotherapy dalam menangani tindak bullying.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan dalam proses pembelajaran ternyata sangat kompleks. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasikan pada kurangnya kesadaran anti-bullying pada siswa kelas V dan belum digunakannya videotherapy dalam mengatasi bullying. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui keefektifan videotherapy terhadap kesadaran 9 anti-bullying pada siswa kelas V SDN Kepek Pengasih Kulon Progo tahun ajaran 20152016.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan fokus penelitian yang sudah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah videotherapy efektif dalam menumbuhkan kesadaran anti-bullying pada siswa kelas V SDN Kepek Pengasih tahun ajaran 20152016.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan videotherapy dalam menumbuhkan kesadaran anti-bullying pada siswa kelas V SDN Kepek Pengasih tahun ajaran

20152016. F.

Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diperoleh antara lain sebagai berikut: a. Memberi kontribusi dan menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dasar, khususnya terkait kesadaran anti-bullying dan videotherapy. 10 b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan bagi penelitian lain yang relevan. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diperoleh antara lain sebagai berikut: a. Bagi Siswa Siswa memiliki kesadaran anti-bullying melalui bantuan videotherapy . b. Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan guru sebagai acuan dalam menerapkan upaya kesadaran anti-bullying pada siswa. c. Bagi Sekolah Sekolah dapat memiliki perhatian khusus terhadap tindakan bullying yang ada di lingkungan sekolah. 11 BAB II KAJIAN TEORI

A. Keefektifan

Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 284 kata efektif mempunyai arti ada efek, pengaruh atau akibat, selain itu efektif juga dapat diartikan dapat membawa hasil, atau berhasil guna. Menurut Hani Handoko 2003: 7 efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas merupakan komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan Effendy, 1989: 14. Efektivitas menurut pengertian di atas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Husaini usman 2013: 668 mengatakan bahwa keefektifan effectiveness secara kuantitatif adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh dibagi dengan target yang harus dicapai. Hal ini sejalan dengan pendapat Mahmudi 2005: 92 berpendapat bahwa efektivitas berfokus pada outcome hasil, program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut. 12 Efektivitas = outcome output Gambar 1. Bagan Nilai Efektivitas. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keefektifan merupakan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau hasil perbandingan antara outcome dengan ouput.

B. Kesadaran Anti-bullying

1. Kesadaran

a. Pengertian Kesadaran

Kesadaran atau consciousnes berasal dari bahas latin conscio yang dibentuk dari kata cum yang berarti with dengan dan scio yang berarti know tahu. Kesadaran mempunyai tiga arti pokok yaitu a kesadaran sebagai kondisi bangunterjaga, b kesadaran sebagai pengalaman, c kesadaran sebagai pikiran Zeman dalam Dicky Hastjarjo, 2005; 80-81. Kesadaran merupakan fasilitas untuk mengakses, menyebarluaskan, dan saling menukarkan informasi serta melakukan koordinasi dan kontrol secara global Baars dalam Dicky Hastjarjo, 2005: 83. Hal ini sejalan dengan pendapat Sunaryo 2004: 27, kesadaran adalah kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri melalui panca indranya dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25