Pelaksanaan Bibliotherapy pada Kelompok Kontrol
69
menyadari bahwa tindak bullying itu perbuatan yang salah dan tidak akan mengulanginya. Adapun kendala dalam proses bibliotherapy, yaitu kecepatan
membaca anak yang berbeda menyebabkan anak berbicara dengan temannya bukan terkait isi bacaan.
Adanya kendala-kendala selama perlakuan menyebabkan perbedaan rata- rata skor postest kelompok eksperimen dan postest kelompok kontrol tidak
berbeda jauh. Rata-rata skor postest kelompok eksperimen adalah 126,64 dan skor rata-rata postest kelompok kontrol 125,50. Berdasarkan besar perbandingan rata-
rata postest, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata postest kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan
demikian, penggunaan videotherapy lebih efektif daripada bibliotherapy terhadap kesadaran antibullying anak.
Selama perlakuan berlangsung, anak berada dalam kondisi sadar. Di mana kesadaran merupakan fasilitas untuk mengakses, menyebarluaskan, dan saling
menukarkan informasi serta melakukan koordinasi dan kontrol secara global Baars dalam Dicky Hastjarjo, 2005: 83. Sehingga dalam proses menuliskan apa
yang dipikirkan dan dirasakan, anak menuliskan bahwa videotherapy membantu dalam menjelaskan tentang bullying dan anak mengetahui bahwa bullying adalah
perbuatan yang tidak baik. Dibuktikan lagi dengan pendapat Mahmudi 2005: 92 bahwa efektivitas
berfokus pada outcome hasil, program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output
yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.
Sehingga diperoleh efektifitas videotherapy adalah 1,11.
70
Sementara itu efektivitas bibliotherapy adalah 1,09 sehingga diketahui bahwa 1,11 1,09. Dengan demikian, efektifitas videotherapy lebih besar daripada
bibliotherapy , dapat dikatakan videotherapy terbukti efektif dibandingknan
bibliotherapy .