Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler

23 2 Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif yang bertentangan dengan tujuan pendidikan 3 Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat 4 Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, dan menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani civil society.

c. Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari program pembinaan kesiswaan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler dirancang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah sekaligus meningkatkan kompetensi siswa dalam memperoleh ilmu dan pengalaman belajar melalui kegiatan di luar jam mata pelajaran. Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa juga memperoleh ketrampilan dan dapat mengembangkan bakat yang dimiliki. Dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat melatih dan meningkatkan potensi dirinya. Pendidikan karakter berbasis potensi diri adalah proses kegiatan yang dilakukan dengan upaya secara sadar dan terencana untuk mengarahkan siswa agar mereka mampu mengatasi diri melalui kebebasan dan penalaran serta mengembangkan segala potensi diri yang dimiliki Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 65. 24 Pendidikan karakter berbasis potensi diri menurut Jamal Ma’mur Asmani 2011: 65-66 memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut: 1 Proses pendidikan karakter berbsis potensi diri dilakukan dengan segala daya upaya. Dalam proses pendidikan karakter yangberbasis potensi diri, peran seorang guru tidak hanya sebagai pengajar yang menyampaikan materi dalam pembelajaran, akan tetapi juga berperan sebagai inspirator, inisiator, fasilitator, mediator, supervisor, evaluator, teman sekaligus menjadi pembimbing, pengasuh dengan sepenuh hati. 2 Siswa mampu mengatasi diri. Artinya, dia akan mampu bersikap mandiri, mampu mengatasi masalah seperti masalah keuangan, masalah akademik, masalah kesehatan, masalah pribadi emosi, masalah keluarga, manajemen waktu, agama dan akhlak. 3 Penalaran. Penalaran yang merupakan kemampuan berpikir yaitu kemampuan berpikir logis dan analitis. 4 Segala potensi siswa. Setiap siswa mempunyai sifat yang unik dan beragam. Tak jarang dari mereka mempunyai potensi yang terpendam. Dalam proses pendidikan karakter, segala potensi siswa akan digali dan dikembangkan yang kemudian akan bermanfaat menjadi bekal hidup mereka. 25 Menurut E. Mulyasa 2013: 191-193 dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah terkait dengan tiga fungsi manajerial, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. 1 Perencanaan Perencanaan merupakan fungsi sentral dari menajemen pendidikan karakter. Perencanaan harus berorientasi ke masa depan. Perencanaan akan dimasukkan kedalam program sekolah, dalam rangka memperoleh strategi pembelajaran yang mengacu pada tujuan yang efektif. Hal ini akan berkaitan dengan strategi yang terkait dalam pembuatan dan pengambilan keputusan tentang proses pembelajaran yang diinginkan. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan proses dalam melaksanakan program pembelajaran dan strategi yang sudah dibuat. Fungsi dari pelaksanaan mencakup pengorganisasian dan pengelolaan yang melibatkan penentuan kegiatan yang akan dilakukan. Berbagai kegiatan dalam pelaksanaan program pembelajaran akan diolah menjadi kegiatan yang lebih rinci disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan tersebut akan dibagi menjadi tiga tahap yakni, pembukaan, pelaksanaan, dan penutup. 3 Pengendalian evaluasi Pengendalian bertujuan untuk mengkontrol kinerja yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah 26 ditetapkan. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin menyatakan evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan informasi tentang berjalannya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan 2007: 1-2.

d. Kegiatan Ekstrakurikuler Drum band

Drum band yang juga dikenal dengan istilah marching band. Istilah marching band digunakan dalam lingkup internasional, sedangkan istilah drum band hanya dikenal di Indonesia. Di Indonesia kegiatan drum band berada dinaungan Persatuan Drum band Indonesia PDBI. Drum band menurut Kirnadi 2011: 131 adalah kegiatan seni yang dalam kegiatannya melatih penggunaan kedua belah otak yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Dari kegiatannya yang terbagi menjadi dua yakni musikal dan visual. Kirnadi 2011: 132-133 menambahkan manfaat drum band sebagai berikut: 1 Kewiraan Tujuan utama dalam pembinaan drum band adalah pembinaan kewiraan. Dalam teknis kegiatan serta organisasinya menggunakan istilah yang digunakan dalam militer, aba-aba dan komando semuanya bertujuan membina mental militant. 2 Merubah sikap dan perilaku Seperti kita ketahui musik dapat memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Kesan seseorang pada waktu tertentu dipengaruhi