64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Tahap Awal Pra Siklus
Penelitian ini diawali dengan mencari data nilai keterampilan menulis Aksara Jawa siswa kelas V SD N Nglengking Minggir, Kabupaten Sleman
sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I. Kegiatan dilanjutkan dengan tindakan awal, yaitu melakukan wawancara dengan guru serta siswa dan observasi
pembelajaran keterampilan menulis aksara Jawa tanpa menerapkan model pembelajaranTeams Games Tournament untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan keterampilan menulis aksara Jawa pada siswa kelas V. Penelitian tahap awal dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang nantinya
digunakan sebagai pembanding data penelitian yang diperoleh sesudah penerapan
model pembelajaran Teams Games Tournament.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ditemukan bahwa materi Bahasa Jawa yang menjadi kesulitan bagi siswa-siswi kelas V adalah menulis
aksara Jawa serta. Aksara Jawa dianggap sulit oleh siswa karena banyaknya jumlah aksara belum dengan pasangan maupun sandhangan dan guru tidak
memiliki banyak waktu untuk mengajarkan aksara Jawa. Guru dalam pembelajaran juga masih menggunakan metode konvensional, sehingga proses
pembelajaran bersifat monoton dan siswa cenderung pasif. Akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa masih rendah. Guru
juga menjelaskan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menulis aksara Jawa. Peneliti kemudian melakukan pre-test menulis aksara Jawa kepada
65 setiap siswa yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis
aksara Jawa. Berikut ini adalah data nilai pre-test menulis aksara Jawa di kelas V.
Tabel 19 Nilai Pre-test Pra Tindakan Menulis Aksara Jawa Kelas V
No Nama siswa
Inisial Nilai
keterangan Tuntas
Tidak Tuntas
1. SW
- -
- 2.
LRA 12.5
-
3. ADP
90
- 4.
EMS 85
-
5. FFH
50 -
6.
FNA 70
-
7. MRR
95
- 8.
NVA 60
-
9. NA
60 -
10.
PDMS 47,5
-
11. SDR
27,5 -
12.
SAK 57,5
-
13. SNS
90
- Jumlah
745 5
7 Rata-rata
62,08 -
- Nilai Tertinggi
95 Nilai Terendah
12,5 Ketuntasan
41,7 58,3
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa baru 5 siswa yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan 7 siswa lainnya
belum memenuhi KKM. Presentase untuk tingkat ketuntasan sebesar 41,7 dan yang tidak tuntas 58,3. Berikut ini adalah diagram batang mengenai hasil pre-
test menulis aksara Jawa siswa kelas V SD N Nglengking
66
Gambar 4 Hasil Tingkat Ketuntasan Pre-test Menulis Aksara Jawa
Berdasarkan gambar di atas, siswa yang telah memenuhi KKM baru 5 siswa, yaitu ADP, EMS, FNA, MRR, dan SNS. Nilai rata-rata kelas dihitung
darijumlah keseluruhan nilai siswa adalah 62.08. Sebanyak 5 41,7 mendapat nilai di atas nilai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan 7 58,3 siswa
mendapatkan nilai kurang dari 65. Hasil rata-rata seluruh kelas menunjukan bahwa nilai untuk menulis aksara Jawa masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM yaitu 65. Nilai 65 merupakan nilai kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran bahasa Jawa yang ditetapkan sekolah, dengan melihat hasil
yang diperoleh siswa, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas V SD N Nglengking
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament sehingga ketuntasan kelas dapat tercapai, yaitu setidak-tidaknya 75 dari jumlah
keseluruhan siswa dengan nilai ≥ 65. Jika belum mendapatkan 75 maka pembelajaran tersebut dikatakan belum mencapai kriteria ketuntasan.
Tuntas Tidak Tuntas
Pra Siklus 41,7
58,3 0,0
10,0 20,0
30,0 40,0
50,0 60,0
70,0
P re
se ntase
Ke tunt
asa n
Nilai Menulis Aksara Jawa Pre-test
Siswa Kelas V
67 Data yang diperoleh dari melakukan pre-test, dijadikan peneliti dalam
menentukan kelompok belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I. Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok asal. Pembentukan kelompok asal secara
heterogen berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kemampuan akademiknya. Hal ini dimaksudkan untuk mengajarkan siswa saling menerima perbedaan dan
menjadikan perbedaan itu sebagai suatu kekuatan. Pembentukan kelompok asal
dalam kegiatan pembelajaran pertama dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 20 Pembentukan Kelompok Belajar Pertemuan Pertama
Kategori Kode
Siswa Jenis
Kelamin Nilai Tes
Awal Nama kelompok
Siswa berkemampuan
akademik tinggi. MRR
L 95
Gareng SNS
L 90
Bagong ADP
P 90
Semar Siswa
berkemampuan akademik sedang I
EMS P
85 Gareng
FNA L
70 Bagong
NA P
60 Semar
Siswa berkemampuan
akademik sedang II NVA
P 60
Gareng SAK
P 57,5
Bagong FFH
L 50
Semar Siswa
berkemampuan akademik rendah I
PDMS P
47,5 Gareng
SDR P
27,5 Bagong
LRA L
12,5 Semar
Siswa berkemampuan
akademik rendah II SW
L -
Gareng
68
B. Pelaksanaan Tindakan