BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Bergas, Kabupaten Semarang pada tanggal 10 Maret sampai 10 Juni 2015. Penelitian yang dilakukan menggunakan
metode eksperimen yaitu terdapat kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah XI-1tanpa menggunakan metodeProject Based Learning berbasis
Chemoentrepreneurship, sedangkan kelas eksperimen adalahXI-2 dengan penerapan metode Project Based Learning berbasis Chemoentrepreneurship. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Kelas
kontrol dan
kelas eksperimen
mendapatkan empat
kali pertemuan.Pertama penelitian di awali dengan adanya prettestdan posttest.Prettest
dan posttestini di lakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa. Sedangkan pertemuan pertama mulai dengan pokok bahasan materi mengidentifikasi
yang termasuk suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid dengan melakukan percobaan sederhana
. Pertemuankedua membahas pokok bahasan materi hasil sifat-sifat koloid
dengan melakukan percobaan sederhana dan membuat desain proyek es krim dan VCO. Pertemuan ketiga dilanjutkan dengan pokok bahasan pembuatan koloid dan
membuat jadwal membuat proyek. Kemudian pertemuan keempat melanjutkan materi dengan pokok kegunaan koloid, mengevaluasi proyek dengan membuat
laporan dan menjawab pertanyaan. Sedangkan untuk kelas kontrol sama materi yang
diajarkan tetapi tidak melakukan percobaan sederhana dan membuat proyek. Perbedaan kedua kelas tersebut terdapat pada kegiatan inti. Kelas kontrol
menggunakan metode ceramah yang pada kegiatan intinya, siswa di jelaskan terlebih dahulu mengenai pokok bahasan materi, sedangkan kelas eksperimen menggunakan
metode pembelajaran Project Based Learning berbasis Chemoentrepreneurship dimana pada kegiatan inti siswa tidak dijelaskan terlebih dahulu mengenai materi,
hanya saja guru memberikan bimbingan dan penguatan. 4.1.1
Analisis Data Tahap Awal
Analisis tahap awal dilakukan untuk membuktikan bahwa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kondisi awal yang sama. Analisis tahap awal yang
diperoleh dapat digunakan sebagai syarat pengambilan teknik sampling. Karena data yang dihasilkan berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama sehingga
digunakan teknik cluster random sampling. Data yang digunakan pada analisis tahap awal ini adalah data UTS ulangan tengah semester kimia kelas XI IPA SMA Negeri
1 Bergas Kabupaten Semarang pada semester genap. Tabel 4.1 menunjukkan data
awal populasi kelas XI IPA yang berjumlah 3 kelas.
Tabel 4.1 Data Awal Populasi Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bergas Kelas
N Rata-rata
SD Skor
tertinggi Skor
terendah XI-1
31 80.322
96.026 98
60 XI-2
32 80.453
130.764 96
53 XI-3
32 80.193
101.028 98
60
4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas Populasi
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan harga chi kuadrat data
dengan tabel chi kuadrat dengan taraf signifikan 5 kemudian menarik kesimpulan, jika
maka dara berdistribusi normal.Untuk kelas XI-1 diperoleh nilai
6,9550953 dengan criteria dan dk = 6 diperoleh Karena
maka dapatdisimpulkan bahwa kelas XI-1 berdistribusi
normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Populasi
Kelas Kriteria
XI-1 6,9550953
7,81 Berdistribusi normal
XI-2 6,625200405
7,81 Berdistribusi normal
XI-3 6,984592229
7,81 Berdistribusi normal
sampel kelas penelitian Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh
untuk setiap data lebih kecil dari
hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas populasi dapat dilihat pada lampiran 12, 13, dan 14.
4.1.1.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi dalam keadaan
homogen atau tidak. Pada uji ini digunakan teknik cluster random samplingdenga uji chi kuadrat. Suatu populasi dikatakan homogen jika
untuk seluruh data lebih kecil dari
Dari perhitungan diperoleh = 0,861 lebih kecil dari
=
5,99. Hal ini berarti populasi mempunyai varians yang sama homogen.
Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 15. 4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Keadaan Awal Populasi Uji Anava
Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji anava untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari 3 kelas.Suatu populasi dikatakan memiliki
kesamaan rata-rata jika F
hitung
F
Tabel
. Dari hasil perhitungan diperoleh F
hitung
= 0,20 dan F
tabel
= 3,10. Karena F
hitung
F
Tabel
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan awal dari ketiga kelas anggota populasi tersebut. Uji kesamaan rata-rata
keadaan awal populasi dapat dilihat pada lampiran 16. Berdasarkan hasil analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji anava,
menunjukkan bahwa populasi berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama serta tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi, maka syarat pengambilan
sampel cluster random sampling terpenuhi. Berdasarkan pengambilan sampel secara
acak terpilih kelas XI-1 dan XI-2 sebagai sampel penelitian ini. 4.1.2
Analisis Data
Selama Proses
Pembelajaran PjBL
Berbasis Chemoentrepreneurship
Analisis tahap ini dilakukan untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap ini adalah data hasil tes akhir posttest
sedangkan nilai pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal, baik kelas eksperimen maupun kontrol. Nilai pretest dimaksudkan baik kelas kontrol dan kelas
eksperimen memiliki tingkat keterampilan proses sains yang hampir sama pada
materi koloid. Data keterampilan proses sains yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest materi koloid pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Nilai Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Sumber variansi
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Pre test Pos test
Pretest Pos test
Rata-rata 44,51
75,96 44,53
83,7 Varians
9,51 9,34
10,87 7,72
Nilai Tertinggi 60
95 65
95 Nilai terendah
30 60
30 60
Rentang 30
35 35
35 ∑ yang ≥ 75
20 30
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pretest dan posttest yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan
teknik statistik apakah memakai teknik statistik parametrik atau nonparametrik. Teknik statistik parametrik digunakan apabila data yang dianalisisberdistribusi
normal sedangkan teknik statistik nonparametrik digunakan apabila data tidak berdistribusi normal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika X
2 hitung
X
2 Tabel
.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4Hasil Uji Normalitas Kelas
Data X
2 hitung
Kriteria Kontrol
Pre test 4,71
Berdistribusi normal Eksperimen
Pre test 6,19
Berdistribusi normal Kontrol
Pos test 6,55
Berdistribusi normal Eksperimen
Pos test 7,40
Berdistribusi normal
Berdasarkan hasil analisis diperoleh X
2 hitung
untukksetiap data lebih kecil dari X
2 Tabel
dengan dk = 6 dan α = 5,yang berarti data berdistribusi normal. Data yang telah dianalisis berdistribusi normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah
statistik parametrik. Uji normalitas data hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19, sedangkan uji normalitas data
hasil postestkelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24.
4.1.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan varians tidak dari dua kelas yang diteliti, kedua kelas dikatakan tidak ada perbedaan
jika F
hitung
F
Tabel
. Hasil uji kesamaan dua varians data hasil pretest dan postest
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest dan Data Postest Data
F
hitung
F
Tabel
Kriteria Pre test
1,306 2,07
Kedua kelas mempunyai varians yang sama Pos test 1,464
2,06 Kedua kelas mempunyai varians yang sama
Hasil perhitungan
diperoleh harga
F
hitung
pretestsebesar 1,306
sedangkanF
hitung
posttest sebesar 1,464.Hasil keduanya lebih kecil dari F
Tabel,
jadi dapat dikatakan F
hitung
F
Tabel
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelas sama untuk pretest dan posttest. Uji kesamaan dua varians data hasil pretest
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran, sedangkan uji
kesamaan dua varians data hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 25.
4.1.2.3 Uji t
Uji t nilai postest dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan proses sains siswa kelas eksperimen lebih baik daripada keterampilan proses sains siswa
kelas kontrol setelah dilakukan perlakuan. Data yang digunakan dalam uji hipotesis adalahdata hasil postest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji t posttest
dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji tPosttest Data T
hitung
T
Tabel
Kriteria Pos
test 3,606
1,99 Rata-rata posttest kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol
Berdasarkanhasil analisis uji t postest diperoleh nilai t
hitung
lebih besar dari t
1- αn1+n2-2
dengan dk = 61 dan taraf signifikan 5, terlihat bahwa untuk posttest T
hitung
T
Tabel
, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti ada perbedaan hasil postest yang signifikan yaitu keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen
lebih baik dari keterampilan proses sains siswa kontrol. Hasil perhitungan T
hitung
memenuhi kriteria pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran dengan
menggunakan metode
Project Based
Learning berbasis
Chemoentrepreneurship terhadap keterampilan proses sains lebih baik dari pada pembelajaran menggunakan metode ceramah. Perhitungan selengkapnya uji t dua
pihak data postest terdapat pada lampiran 26.
4.1.2.4 Hasil Uji Average Normalized Gain G
Uji gain dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan proses sainskelas kontrol dan kelas eksperimen. Keterampilan proses sains dari uji
gain g disajikan pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Uji Average Normalized Gain G
Kelas Reratapretest Rerata
postest g
Kategori Kontrol
44,52 75,97
0,57 Sedang
Eksperimen 44,53 83,75
0,71 Tinggi
Berdasarkan hasil uji g dapat disimpulkan bahwa peningkatan rerata keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen mencapai kategori tinggi,
sedangkan pada kelas kontrol mencapai kategori sedang Hake:1. Hasil tes menyatakan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol.
Peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan uji gain g disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
0.2 0.4
0.6 0.8
Kontrol Eksperimen
Nila i N
-g a
in
Kelas
4.1.2.5Hasil Analisis Data Sikap
Data sikap siswa diperoleh melalui pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian siakapini untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen meliputi
perhatian dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan rasa ingin tahu, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan, tanggungjawab,
partisipasikerjasama, kejujuran, kemampuan menghargai pendapat teman, disiplin, kelengkapan buku. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui aspek mana yang sudah dimiliki siswa dan aspek mana yang masih perlu dibenahkan dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi sangat baik, baik, cukup,dan
jelek. Penilaian aspek sikap diperoleh dari observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran. Data tiap aspek sikap pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
disajikan pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Hasil Aspek Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
0.000 0.500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000 3.500
4.000
1 2
3 4
5 6
7 8
9
N ILAI
ASPEK KELAS KONTROL
Data rata-rata tiap aspek penilaian afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Data Penilaian Sikap Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Aspek yang diamati
Rata-rata nilai tiap aspek Kontrol
Eksperimen
Perhatian dalam mengikuti pelajaran
2.99 3.55
Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan rasa ingin tahu
2.47 2.75
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
2.51 2.54
Tanggung jawab
3.63 3.71
Partisipasi atau kerjasama
3.31 3.42
Kejujuran
3.19 3.26
Kemampuan menghargai
pendapat
teman
3.41 3.59
Disiplin
3.75 3.66
Kelengkapan Buku
3.32 3.42
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode Project Based Learning berbasis Chemoentrepreneurship pada kelas
eksperimen dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Melalui petunjuk-petunjuk guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran. Presentase nilai siswa
yang diperoleh pada kelas kontrol sebesar 78 dan pada kelas eksperimen yaitu 80.Berdasarkan nilai persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.Hasil analisis nilai sikap selengkapnya dapat dilihat pada lampiran28.
4.1.2.6 Hasil Analisis Data Keterampilan Laboratorium
Berdasarkan data dari observasi yang dilakukan selama praktikum dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi, diperoleh hasil analisis nilai
keterampilan laboratorium siswa tiap aspek sebagai berikut : Tabel 4.9 Data Rata-rata Hasil Keterampilan Laboratorium
Aspek Item
Skor Kontrol
Eksperimen Investigasi
merencanakan percobaan
Menyiapkan alat dan bahan Membuat tabel hasil pengamatan
3,58 3,47
3,63 3,51
Observasi Mengamati
perbedaan larutan,
suspensi, dan koloid Mengamati sifat-sifat koloid effek
Tyndall dan Adsobsi 3,27
3,01 3,40
3,04 Klasifikasi
Mencatat setiap pengamatan ke dalam tabel
3,18 3,23
Prediksi Memperkirakan bentuk campuran
homogen atau heterogen 3,42
3,49 Interpretasi
Menganalisis data Membuat kesimpulan sesuai dengan
hasil pengamatan 3,35
3,38 3,38
3,72 Komunikasi
Mempresentasikan hasil pengamatan Menyimak pendapatgambaran yang
disampaikan tiap kelompok Menjawabmenanggapi pertanyaan
3,32 3,40
3,29 3,81
3,75 3,80
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa, keterampilan proses sains pada keterampilan laboratorium menujukkan hasil yang positif. Hal ini persentase nilai
kelas kontrol 67, sedangkan kelas eksperimen sebesar 71. Berdasarkan nilai peresentase tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan laboratorium kelas
eksperimen menggunakan
metode Project
Based Learning
berbasis Chemoentreprenurship lebih baik daripada kelas kontrol.
Lembar observasi untuk proyek diberikan kepada observer pada saat persentasi proyek berlangsung. Lembar observasi diberikan untuk mengetahui apakah
dengan pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning berbasis Chemoentrepreneurship pada materi koloid dapat atau tidak meningkatkan
keterampilan proses sains siswa. Lembar observasi keterampilan proses sains siswa terdiri dari 5 penilaian yang meliputi investigasimerencanakan percobaan, observasi,
klasifikasi, interpretasi, dan komunikasi. Kriterianya meliputi sangat baik, baik, cukup, jelek. Data rata-rata tiap aspek proyek keterampilan proses sains siswakelas
eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Rata-rata Proyek KeterampilanProses Sains Siswa Kelas Eksperimen
Aspek yang diamati Rata-rata nilai tiap aspek
Es krim VCO
Investigasimerencanakan percobaan a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Membuat tabel hasil pengamatan 3,16