Pada tahap ini, pengukuran atau penilaian pada sikap siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran. Penilaian untuk soal keterampilan proses sains dilakukan
setelah memperoleh pembelajaran, sedangkan untuk keterampilan laboratorium dilakukan saat proses pembelajaran. Penilaian pada siakap siswa menggunakan
angket, untuk keterampilan laboratorium dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan penilaian pada soal keterampilan proses sains dengan menggunakan tes
obyektif.
3.5 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest –Posttest Control
Group Design yaitu desain eksperimen dengan melihat perbedaan pretest maupun posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain tersebut dapat dijelaskan
pada Tabel 3.2. Tabel 3.2
Desain Penelitian “Pretest – Posttest Control Group Design” Kelompok
Awal Perlakuan
Akhir Eksperimen
Kontrol Y1
Y1 X1
X2 Y2
Y2
Keterangan : Y1 = pretes
Y2 = postes X1 = pembelajaran menggunakan metode pembelajaran PjBL
X2 = pembelajaran menggunakan metode ceramah Sukardi, 2008.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen menentukan kualitas data yang terkumpul Suharsimi, 2008.
Instrumen yang dibuat untuk penelitian yaitu: silabus, rencana pembelajaran, LKS, angket, lembar observasi keterampilan labolatorium, serta soal keterampilan proses
sains pretest dan posttest. Sebelum alat pengumpulan data yang berupa tes obyektif digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hasil uji coba
dianalisis untuk mengetahui apakah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data atau tidak. Instrumen yang diuji cobakan dalam penelitian ini yaitu : soal
keterampilan proses sains untuk pretest dan posttest.
3.6.1 Materi
Materi pokok dalam penelitian ini yaitu materi pelajaran kimia kelas XI semester genap materi koloid dengan merujuk pada silabus dan kurikulum KTSP.
3.6.2 Metode Penyusunan Instrumen
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah: 1 Lembar observasi sikap, keterampilan labolatorium.
2 Angket tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan metodel Project Based Learning.
3 Instrumen tes soal keterampilan proses sains pretest dan posttest
Sebelum mengadakan pembelajaran harus dipersiapkan perangkat pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan RPP. Berbagai rancangan pembelajaran yang
disusun peneliti disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa di luar
sampel. Uji coba soal dilakukan pada siswa kelas yang sudah mendapat materi koloid. Tujuan uji coba adalah untuk memperoleh butir tes yang mempunyai kategori
baik dan bisa dipakai untuk penelitian. Analisis perangkat tes adalah analisis untuk mengetahui validitas,daya pembeda soal, tingkat kesukaran soal dan reliabilitas.
a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu
instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan suharsimi, 2008
Validitas tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan validitas butir soal.
1 Validitas Isi Soal Untuk memenuhi validitas isi soal, sebelum instrumen disusun, peneliti
menyusun kisi-kisi soal terlebih dahulu berdasarkan kurikulum yang berlaku, selanjutnya dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing.
2 Validitas Butir Soal Pengukuran validitas butir soal dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien
korelasi poin biseral yaitu:
r
pbis
√ Keterangan:
r
pbis
= koefisien korelasi point biseral M
p
= rerata skor siswa yang menjawab benar M
t
= rerata skor siswa total S
t
= standar deviasi dari skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar q
= proporsi siswa yang menjawab salah q= 1
– p Hasil perhitungan r
pbis
dikoreksi ke dalam t
hit
untuk mencari signifikasi dengan rumus:
t
hit
√ √
Keterangan: t = t hitungatau nilai t yang diperoleh melalui perhitungan
γ
bi
= koefisien korelasi point biserial n = jumlah siswa
Kriteria: Jika t
Tabel
t
hit
dengan dk = n –2 maka butir soal tersebut valid. Suharsimi,
2008 Berdasarkan analisis uji coba menunjukkan bahwa terdapat 20 butir soal uji coba
yang valid dari 30 soal objektif, yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 18, 22, 23, 24, 25, dan 27. Soal-soal valid tersebut belum tentu dapat dipakai sebagai soal post test, karena selain valid, soal yang dijadikan sebagai soal pos test
juga harus memenuhi kriteria daya pembeda, indeks kesukaran, dan reliabilitas. b. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah
Suharsimi, 2008. Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan disingkat D. Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung
besarnya daya beda soal sebagai berikut: 1 Seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah
2 Mengurutkan skor hasil tes uji coba mulai dari skor teratas sampai skor terbawah 3 Menghitung indeks diskriminasi soal dengan rumus :
Suharsimi, 2008 Keterangan:
D = Daya beda
J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: 0,0 D 0,2 daya pembeda jelek poor
0,2 D 0,4 daya pembeda cukup satisfactory 0,4 D 0,7 daya pembeda baik good
0,7 D ≤ 1,0 daya pembeda baik sekali excellent Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang mempunyai D
negatif, sebaiknya dibuang. Suharsimi, 2008 Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang mempunyai D
negatif, sebaiknya dibuang. Suharsimi, 2008. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka diperoleh hasil pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Objektif Kriteria
Baik sekali Baik Cukup
Jelek Butir soal
6, 8, 9, 10, 11, 14, 18, 24, 27
1, 2, 4, 5, 7, 12, 13, 15, 22,
23, 25 3, 16, 17, 19,
20, 21, 26, 28, 29,30
Jumlah 9
11 10
c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah tingkat
kesukaran seimbang. Soal yang baik akan benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa yang diteliti. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00 diambil dari buku
Sudjana, 2005. Tingkat kesukaran soal bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
IK
Keterangan: IK
= Indeks kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut:
soal dengan 0,00 IK 0,30 adalah soal sukar; soal dengan 0,31 IK 0,70 adalah soal sedang;
soal dengan 0,71 IK 1,00 adalah soal mudah Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh soal yang termasuk kategori
“mudah” yaitu soal nomor 16, 17, 21, 28, 29, 30. Soal yang termasuk kategori “sedang” yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 27 . Soal yang termasuk kategori “sukar” yaitu nomor 5.
d. Uji Reliabilitas Soal Reliabilitas soal adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada objek yang sama
Suharsimi, 2008. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah
subyek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mengetahui reliabilitas soal untuk soal obyektif, maka digunakan rumus
sebagai berikut :
Jika r
11
r
Tabel
maka tes tersebut dikatakan reliabel Keterangan :
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan n
= banyaknya butir soal p
= proporsi subjek yang menjawab benar pada sesuatu butir soal q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 - p S
2
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Harga r
11
yang dihasilkan jika r
11
0,7 maka instrumen tersebut reliabel Suharsimi, 2008. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh r
11
sebesar 0,94 sehingga soal objektif dinyatakan reliabel.
3.7 Metode Analisis Data