Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Jika r 11 r Tabel maka tes tersebut dikatakan reliabel Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya butir soal p = proporsi subjek yang menjawab benar pada sesuatu butir soal q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 - p S 2 = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Harga r 11 yang dihasilkan jika r 11 0,7 maka instrumen tersebut reliabel Suharsimi, 2008. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh r 11 sebesar 0,94 sehingga soal objektif dinyatakan reliabel.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang merupakan tahap pemadanan sampel dan tahap akhir yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian.

3.7.1 Analisis Data Awal

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Hal ini juga menentukan uji statistik selanjutnya. Jika data terdistribusi normal, uji statistiknya adalah uji parametrik sedangkan jika data terdistribusi tidak normal uji statistiknya adalah uji non parametrik. Langkah-langkah uji normslitas adalah sebagai berikut: 1 Mengelompokkan data hasil tes dalam bentuk data interval 2 Menentukan rata-rata data interval dengan rumus ̅ = ∑ ∑ 3 Menentukan simpangan baku data interval dengan persamaan S = √ ∑ ∑ 4 Menentukan batas-batas interval 5 Menentukan angka standar dengan rumus Z = ̅ 6 Menentukan luas daerah 7 Menentukan frekuensi harapan yang merupakan hasil kali luas daerah dengan jumlah peserta 8 Menentukan chi kuadrat dengan rumus ∑ Keterangan:  2 = chi kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan k = banyak kelas interval Sudjana, 2005. Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan dk= k-3 kemudian menarik kesimpulan, jika X 2 hitung X 2 Tabel maka data berdistribusi normal.

3.7.1.2 Uji Homogenitas Populasi

Uji Homogenitas Populasi digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya varians populasi. Homogenitas populasi perlu diuji karena teknik cluster random sampling hanya bisa digunakan pada populasi yang homogen. Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut: 1 Menghitung S 2 dari masing-masing kelas. 2 Menghitung varians gabungan dari semua kelas dengan rumus: ∑ ∑ 3 Menghitung harga satuan B dengan rumus: ∑ 4 Menghitung nilai statis chi- kuadrat χ 2 dengan rumus: { ∑ } Keterangan: s i 2 = variansi masing-masing kelompok s 2 = variansi gabungan B = koefisien Bartlett n i = jumlah siswa dalam kelas Kriteria pengujian: Ho diterima jika X 2 hitung ≤ X 2 1-a k-1 , dimana X 2 1-a k-1 didapat dari daftar distibusi chi kuadrat dengan peluang 1-a dan dk=k-1 Suharsimi, 2008.

3.7.2 Analisis Data Akhir

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka didapatkan data yang digunakan dalam analisis data akhir yaitu data hasil pretest dan postest. Dari hasil data akhir ini akan digunakan untuk menjawab hipotesis yang telah dikemukakan. Langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.2.1 Uji Kesamaan Varians

Uji kesamaan varians digunakan untuk mengetahui kesamaan dua kelas setelah perlakuan. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : , Ha : , Rumus : Taraf signifikan α yang digunakan adalah sebesar 5 dengan dk pembilang adalah banyaknya data varian terbesar dikurangi satu dan dk penyebut adalah banyaknya data varian terkecil dikurangi satu, maka diperoleh sebagai F Tabel . Setelah didapat nilai F hitung kemudian dibandingkan dengan nilai F Tabel . Jika F hitung , maka Ho diterima yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama.

3.7.2.2 Uji t

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol atau sebaliknya. Jika hasil kesamaan dua varians menunjukkan bahwa; digunakan rumus t 2 1 2 1 1 1 n n s x x t    Jika  1 2  2 2 digunakan rumus t‟ t‟hitung =     2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X   Sudjana, 2005 Keterangan: 1 x : nilai rata-rata kelompok 1 2 x : nilai rata-rata kelompok 2 2 1 s : varians data pada kelompok 1 2 2 s : varians data pada kelompok 2 2 s : varians gabungan 1 n : banyaknya subjek pada kelompok 1 2 n : banyaknya subjek pada kelompok 2

3.7.2.3 Uji Average Normalized Gain G

Untuk mengetahui besar peningkatan keterampilan proses sains siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan. Peningkatan keterampilan proses sains siswa dapat dihitung menggunakan rumus gain sebagai berikut Keterangan: S f = skor rata-rata posttest S i = skor rata-rata pretest . Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut: Tinggi : g 0,7 Sedang : 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Rendah: g 0,3

3.7.2.4 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Aspek Sikap dan Keterampilan

Labolatorium Data hasil sikap dan keterampilan labolatorium diperoleh dengan cara observasi. Analisis yang dilakukan, analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai sikap maupun keterampilan labolatorium siswa .Penilaian sikap dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, sedangkan penilaian keterampilan labolatorium hanya dilakukan di kelas eksperimen. Analisis hasil pengisian dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing butir pada lembar pengisian lembar penilaian sikap dan keterampilan laboratorium. Menganalisis hasil data yang berasal dari lembar Si S S g i f 100    penilaian sikap dan keterampilan laboratorium bertingkat 1 sampai 4. Rumus yang digunakan : NP = x 100 Keterangan : NP = persentase nilai siswa yang diperoleh n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal Tabel 3.4 Kriteria rata-rata nilai sikap dan keterampilan laboratorium Rata-rata nilai kelas Kriteria x ≥ 80 Sangat Baik 60 ≤ x 80 Baik 40 ≤ x 60 Cukup x 40 Jelek Tim Depdiknas 2003b: 15 Selain itu tiap aspek dari sikap dan keterampilan laboratorium kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis untuk menggunakan rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas. Adapun rumus yang digunakan : Rata-rata nilai tiap aspek = Dari tiap aspek dalam penilaian sikap dan keterampilan proses sains dapat dikatagorikan sebagai berikut : 4-3,99 : tinggi 2-3,99 : sedang 1-2,99 : rendah ≤ 1,99 : sangat rendah Sarwanto, 2009:05

3.7.2.5 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Angket

Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi koloid menggunakan metode Project Based Learning yang diungkapkan dalam bentuk angket. Analisis hasil pengisian dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing butir pada lembar pengisian angket. Menganalisis hasil data yang berasal dari angket bertingkat 1 sampai 4. Jawaban terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4 katagori, yaitu SS sangat stuju, S setuju, TS tidak setuju, dan STS sangat tidak setuju. Bobot untuk kategori SS sangat setuju = 4; S setuju = 3; TS tidak setuju = 2; dan STS sangat tidak setuju = 1. Perhitungan dengan menggunakan persentase masing-masing tanggapan. Rumus yang digunakan adalah: NP = x 100 Keterangan : NP = persentase nilai siswa yang diperoleh n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimal

3.7.2.6 Reliabilitas Angket

Reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach dengan rumus: Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen n : jumlah butir angket : jumlah varians butir angket : varians total Sudjana, 2005 Kriteria pengujian reliabilitas yaitu nilai r 11 ≥ 0,7

3.7.2.7 Reliabilitas Lembar Observasi

Reliabilitas lembar observasi untuk menilai sikap dan keterampilan laboratorium siswa dapat dihitung menggunakan inter rater reliability sugiyono, 2012. Rumus yang digunakan : Keterangan: r 11 : reliabilitas Ve : varians eror V p : varians responden k : jumlah rater Kriteria pengujian yaitu nilai r 11 ≥ 0,7

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP

11 78 199

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN.

0 2 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN VERIFIKASI PADA KONSEP FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 4 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA SUBKONSEP DIFUSI OSMOSIS.

3 13 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 0 50

PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI CAHAYA SISWA SMP.

5 9 32

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11