Pengertian Alat Permainan Edukatif

24 hanya secara lisan atau diceritakan, anak hanya sebatas mampu menirukan ucapan guru tentang berbagai warna tanpa tahu secara nyata bagaimana yang dimaksud warna merah, kuning, dan lain sebagainya. Akan sangat berbeda jika guru memanfaatkan APE misalnya dengan menggunakan contoh warna. Dengan memanfaatkan alat permainan tersebut anak dapat secara langsung melihat, mengamati, membandingkan, memasangkan, dan mengenali berbagai warna. 2 Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai bidang perkembangannya. Motivasi dan minat anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen merupakan faktor penting yang menunjang keberhasilan belajar anak. Oleh karena itu, harus dilakukan berbagai upaya sehingga motivasi dan minat anak bisa tumbuh dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan APE. APE berupa balok merupakan alat permainan yang sangat potensial untuk meningkatkan motivasi dan minat anak untuk bereksperimen. Anak TK pada umumnya menyukai alat permaian ini. 3 Dengan bermain balok anak dapat membentuk bangunan tertentu sesuai dengan imajinasinya, anak mencoba atau bereksperimen untuk menyusun benda tertentu misalnya bangunan rumah dengan memilih berbagai bentuk balok yang ada, anak menemukan sendiri konsep bahwa jika menyusun benda yang tinggi dengan fondasi yang kecil dan kurang kokoh akan menyebabkan bangunan yang telah disusunnya runtuh berantakan. Alat permainan seperti itu akan menumbuhkan kegairahan belajar anak sehingga berbagai potensi anak berkembang dengan baik. 25 4 Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain. Apabila mengamati anak-anak TK yang sedang memainkan alat permainan tertentu dan mereka sangat tertarik untuk memainkannya, mereka tampak sangat serius dan terkadang susah untuk diganggu dan dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi tersebut terjadi karena anak merasa senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka gunakan. Alat permainan yang dirancang secara khusus dan dibuat dengan baik akan menumbuhkan perasaan senang anak dalam melakukan aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa senang dengan kegiatannya, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpakan guru di pundaknya. Anak mengartikan belajar dengan baik bahwa belajar ternyata tidak selalu dikesankan sebagai kegiatan yang membosankan bahkan menyebalkan tetapi justru bermakna dan menyenangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan APE adalah memudahkan anak untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru karena anak dapat secara langsung berekperimen dengan alat permainan tersebut, menumbuhkan kegairahan belajar anak, dan memberikan anak rasa senang dan nyaman.

d. Syarat-syarat Pembuatan Alat Permainan Edukatif

Muhyidin dkk 2014: 150 menyatakan bahwa beberapa hal yang menjadi persyaratan sebuah alat permainan dikatata sebagai APE: 1 Diperuntukkan bagi anak balita; yakni mainan yang sengaja dibuat untuk merangsang perkembangan balita. 26 2 Multifungsi; alat tersebut memiliki berbagai variasi permainan sehingga stimulasi yang didapat anak pun lebih beragam. 3 Melatih problem solving; anak sekaligus melakukan latihan problem solving selama bermain. Misalnya dalam permainan puzzle, anak diminta untuk menyusun potongan-potongannya menjadi kesatuan yang utuh. 4 Melatih konsep dasar; alat ini harus dapat melatih konsep-konsep dasar yang harus dipahami seorang anak seperti mengenal bentuk, warna dan besaran. 5 Melatih ketelitian dan ketekunan; agar termasuk APE, anak harus terasah ketekunan dan ketelitiannya selama memainkan alat tersebut. 6 Merangsang kreativitas; alat permainan harus mendorong anak untuk selalu kreatif melalui berbagai variasi jenis bermain yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk menghasilkan karya, misalnya lewat permainan rancang bangun, kelak dia akan lebih mampu berinovasi dalam menciptakan suatu karya dan tidak hanya mengekor karya-karya orang lain. 7 Aman untuk digunakan oleh anak; keamanan yang dimaksud termasuk keamanan bentuk, bahan utama, maupun bahan-bahan tambahnya. Sebagai contoh, APE tidak boleh memiliki bentuk yang berpotensi melukai anak-anak dan jika menggunakan zat warna maka harus dipilih yang aman untuk mereka termasuk aman jika tertelan. APE tidak harus mahal sebab dapat dibuat dari bahan-bahan di sekitar maupun barang bekas yang tidak terpakai lagi. APE harus dapat dimanfaatkan untuk