Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Guided Discovery

20 pembelajaran guided discovery biasanya lebih mendalam dibandingkan pemahaman dari ceramah dan penjelasan. Menurut Sujarwo 2011: 79 kebaikan kebaikan metode guided discovery antara lain: a. Membantu peserta didik mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif peserta didik, jika peserta didik dilibatkan terus dalam guided discovery. Kekuatan dari proses penemuan dating dari usaha untuk menemukan. Jadi seseoramg itu belajar bagaimana belajar itu. b. Pengetahuan diperoleh dari metode ini sangat pribadi sifatnya, dan mungkin merupakan pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengalaman dan transfer. c. Metode ini membangkitkan gairah dari peserta didik. d. Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bergerak maju sesuai kemampuannya sendiri. e. Pembelajaran ini menyebabkan peserta didik mengarahkan sendiri cara belajarnya, sehingga peserta didik merasa lebih terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar f. Pembelajaran ini dapat membantu memperkuat pribadi peserta didik dengan bertambahnya kepercayaan diri sendiri melalui proses-proses penemuan. g. Berpusat pada peserta didik, pendidik menjadi teman belajar terutama dalam situasi penemuan yang “jawaban”nya belum diketahui sebelumnya

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Guided Discovery

Proses belajar mengajar akan efektif apabila setiap langkahnya dilakukan secara baik oleh guru. Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi merupakan proses yang harus ditempuh untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Namun, setiap langkah pembelajaran tersebut bergantung pada pemilihan metode pembelajaran yang dipilih oleh guru. Artinya, setiap metode pembelajaran memiliki langkah-langkah pembelajaran yang berbeda. 21 Merencanakan pelajaran dengan metode guided discovery Menurut pendapat Paul Eggen dan Don Kauchak 2012: 182 merencanakan pembelajaran dengan metode guided discovery melibatkan 3 langkah penting yang digambarkan di dalam gambar 3 dan dibahas di dalam bagian berikut: Gambar 1. Merencanakan pelajaran dengan metode guided discovery Langkah pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi topik. Kegiatan dalam mengidentifikasi topik diantaranya menentukan jenis kegiatan sesuai dengan tema dan mencari informasi tentang topik tersebut melalui berbagai sumber. Setelah mengidentifikasi topik, langkah selanjutnya menentukan tujuan belajar. Tujuan belajar adalah pernyataan yang menentukan apa yang semestinya diketahui, dipahami atau mampu dilakukan anak terkait topik tersebut. Saat guru sudah memutuskan secara tepat apa yang guru ingin anak pahami atau mampu lakukan, langkah selanjutnya adalah membuat atau menentukan contoh. Dalam menerapkan pembelajaran menggunakan metode guided discovery terdapat 4 fase yang saling terkait Paul Eggen dan Don Kauchak, 2012: 198-199 digambarkan didalam tabel berikut Mengidentifikasi topik Menentukan tujuan belajar Menyiapkan contoh 22 Tabel 2. Fase-fase di dalam menerapkan pelajaran dengan metode guided discovery Fase Deskripsi Fase 1: pendahuluan Guru berusaha menarik perhatian anak dan menetapkan fokus pelajaran. Fase 2: fase open ended Guru memberi anak contoh dan meminta anak mengamati dan membandingkan contoh-contoh. Fase 3: fase konvergen Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing anak mencapai pemahaman tentang konsep. Fase 4: fase penutup dan penerapan Guru membimbing anak memahami definisi suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan anak menerapkan pemahaman mereka ke dalam konteks baru. Berikut penjelasan dari tabel di atas a. Fase 1: pendahuluan Setelah guru melaksanakan review terhadap kerja di hari sebelumnya, saatnya memulai pelajaran. Pada fase ini diniatkan untuk menarik perhatian anak dan memberikan kerangka kerja konseptual mengenai apa yang harus diikuti. Fase ini bisa mulai dengan berbagai cara dan dapat terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti: “hari ini, ibu akan mengajak kalian bermain dan menjadi pengamat yang hebat”. Kemudian guru membuat kesepakatan bersama anak menentukan aturan main. “Ibu akan menunjukkan beberapa contoh benda, coba nanti kalian amati”. “Kalian siap?”. b. Fase 2: Berujung-terbuka Fase ini bertujuan mendorong keterlibatan anak dan memastikan keberhasilan awal mereka. Guru memberikan contoh dan meminta anak mengamati ciri-ciri benda tersebut. Kemudian guru mengajukan pertanyaan seperti “apa yang kalian lihat dari contoh ini?” serta meminta anak untuk 23 membandingkan keduanya. Pembelajaran berlanjut dengan meminta anak merespon pertanyaan berujung-terbuka, pertanyaan-pertanyaan dimana beragam jawaban bisa diterima. Misalnya, “apa yang kalian amati?”,”bagaimana ini jika dibandingkan”,”apa persamaan dari contoh- contoh ini?”. c. Fase 3: konvergen Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing anak mencapai pemahaman tentang konsep. Guru memandu anak untuk menemukan pola hubungan antara contoh yang satu dengan yang lainnya. d. Fase 4: penutup dan penerapan Guru membimbing anak memahami definisi suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan anak menerapkan pemahaman mereka ke dalam konteks baru. Anak diharapkan mampu menyampaikan hasil kegiatan penemuan yang telah dilakukan secara lisan meskipun adakalanya didapat penjelasan yang kurang sesuai, tetapi cara seperti ini untuk melatih anak menjadi berani dan percaya diri terhadap jawaban dan pengetahuan yang dimilikinya. 24 Berdasarkan uraian di atas, maka langkah-langkah pembelajaran metode guided discovery dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Gambar 2. langkah-langkah pembelajaran guided discovery

D. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 3 12

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/

0 0 17

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NETRAL D YOGYAKARTA.

0 5 199

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN, BAMBANGLIPURO, BANTUL.

1 14 202

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 121