Perencanaan Pelaksanaan Siklus II

46 Kekurangan yang dihadapi pada siklus I tersebut dijadikan tolak ukur untuk perbaikan pada siklus selanjutnya, diantaranya: 1 Guru memberikan kesempatan lebih banyak untuk anak dapat mengeksplorasi kegiatan secara individu. 2 Guru memperbanyak media yang digunakan dengan memanfaatkan media yang ada dilingkungan sekitar. Dengan melihat hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan pada setiap keterampilan proses sains. Namun, hasil yang diperoleh pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan sehingga memerlukan siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaa disusun oleh peneliti bersama guru kelas kelompok B karena penelitian ini bersifat kolaboratif. Untuk melaksanakan tindakan selama kegiatan pengenalan sains, peneliti berkoordinasi dengan guru kelas melakukan persiapan dan perencanaan sebagai berikut: 1 Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2 Menentukan tema pembelajaran 3 Merencanakan pelaksanaan pembelajaran dalam Rencana Kegiatan Harian RKH 4 Menyiapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran sains. 47 5 Menyiapkan instrumen penelitian 6 Menyiapkan kelengkapan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung, peralatan yang digunakan yaitu kamera.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti sebagai pelaksana tindakan dan kolaborator sebagai pengamat. Tindakan dilakukan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan yaitu Rencana Kegiatan Harian RKH. Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengajar dengan RKH yang telah dibuat. Dalam pelaksaan tindakan peneliti mengajar menggunakan metode guided discovery. Sementara itu gurukolaborator mengamati partisipasi dan aktivitas belajar anak pada saat pembelajaran sains berlangsung. 1 Pertemuan pertama siklus II Pertemuan I siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Desember 2014 dari pukul 07.30-10.30 WIB. Tema pembelajaran yang akan disampaikan yaitu tanaman. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: a Kegiatan sebelum masuk kelas ±30 menit Sebelum masuk ke dalam kelas terlebih dahulu anak-anak berbaris sambil menyanyikan lagu “ayo berbaris” dengan menunjuk salah satu anak untuk memimpin barisan. Jadwal kelas B untuk hari rabu adalah praktek wudhu dan kelas A praktek sholat. Sebelum masuk kelas, anak-anak berbaris antri untuk 48 berwudhu didampingi guru kelas. Selesai wudhu anak masuk kelas duduk rapi. Guru mengatur posisi duduk anak melingkar dipinggir tikar. b Kegiatan awal ±30 menit Kegiatan awal dimulai dengan berdoa sebelum belajar dipimpin oleh salah satu anak, dilanjut mengucap salam, dan hafalan keagamaan. Guru mengabsen anak dengan berhitung dan menanyakan teman yang tidak berangkat hari ini. Guru mengajak anak untuk menyanyikan lagu “bagian- bagian pohon”. Setelah selesai, anak diberi kesempatan untuk minum dan ke kamar kecil sebelum kegiatan inti dimulai. c Kegiatan inti ±60 menit 1 Fase 1: pendahuluan Guru berusaha menarik perhatian anak dengan menceritakan kisah tentang menyayangi tumbuhan ciptaan Alloh dan memberikan kerangka kerja konseptual mengenai apa yang harus diikuti. “Hari ini, ibu akan mengajak kalian bermain di halaman sekolah dan menjadi pengamat yang hebat”. “kalian siap?”. Buat kesepakatan bersama anak untuk menentukan aturan main agar pembelajaran berjalan sesuai harapan. 2 Fase 2: terbuka Biarkan anak mengamati berbagai tanaman yang tumbuh dihalaman sekolah dengan kaca pembesar dan menceritakan apa yang sedang anak lihat. Ajak anak untuk mencabut beberapa tanaman di halaman sekolah secara perlahan. Anak masuk kelas. 49 Guru menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan. Anak diminta untuk meletakkan tanaman yang telah dicabut ke dalam gelas. Isi salah satu gelas dengan air. Dan satu gelas lagi tanpa air. Beri kesempatan anak untuk mengamati apa yang terjadi pada tanaman yang berisi air dan tidak. Ajukan pertanyaan “apa yang terjadi pada tanaman di gelas berisi air?”, “apa yang terjadi pada tanaman di gelas tanpa air?”. Anak mengidentifikasi ciri-ciri tanaman yang diberi air dan tanpa diberi air. 3 Fase 3: konvergen Guru mengajukan pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing anak mencapai pemahaman tentang konsep. “bagaimana jika tanaman diberi air?”, “bagaimana jika tanaman tidak diberi air?”,”apakah tanaman akan mati jika tidak pernah diberi air?” 4 Fase 4: penutup dan penerapan Guru membimbing anak memahami definisi suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan anak menerapkan pemahaman pada konteks baru. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi kepada anak sehingga dapat menarik kesimpulan sendiri dari hasil penemuan yang telah dilakukan. Guru menanyakan kembali,”jadi, apa yang harus kita lakukan agar tanaman tidak layu?”,”apa yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh subur?” Anak diberi tugas untuk 1 mengelompokkan tanaman yang layu dan tidak layu 2 anak menggambar tanaman yang layu dan tidak layu pada lembar kerja yang telah disediakan. Beri kesempatan pada anak untuk menyampaikan hasil temuannya secara lisan didepan kelas satu persatu. 50 d Kegiatan akhir ±30 menit Pada kegiatan akhir, guru mengajak anak untuk menirukan gerakan tanaman yang tertiup angin. Setelah kegiatan selesai, guru mengajak anak untuk tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Guru mengajak anak berdoa pulang. Bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan buguru boleh pulang lebih dulu. 2 Pertemuan kedua siklus II Pertemuan I siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 8 Desember 2014 dari pukul 07.30-10.30 WIB. Tema pembelajaran yang akan disampaikan yaitu tanaman dengan sub tema pertumbuhan tanaman. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: a Kegiatan sebelum masuk kelas ±30 menit Sebelum masuk ke dalam kelas terlebih dahulu anak-anak berbaris sambal menyanyikan lagu “ayo berbaris” dengan menunjuk salah satu anak untuk memimpin barisan. Pemimpin barisan memilih kelas yang paling rapi untuk masuk kelas lebih dulu. Jadwal kelas B untuk hari jumat adalah praktek sholat. Guru mengatur barisan sholat dan menunjuk salah satu anak laki-laki untuk menjadi imam. Selesai sholat anak diajak untuk mendoakan kedua orang tua. Kemudian guru kembali mengatur posisi duduk dengan cara melingkar dipinggir tikar. b Kegiatan awal ±30 menit Kegiatan awal dimulai dengan berdoa sebelum belajar dipimpin oleh salah satu anak, dilanjut mengucap salam, mengabsen, menyanyikan lagu dan 51 hafalan keagamaan. Setelah selesai, anak diberi kesempatan untuk minum dan ke kamar kecil sebelum kegiatan inti dimulai. c Kegiatan inti ±60 menit 1 Fase 1: pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan membacakan cerita yang berjudul “jaka dan biji pohon” menggunakan peraga boneka tangan. Guru menggali pengetahuan anak tentang tanaman yang disampaikan pada hari sebelumnya apa itu tanaman, bagian-bagian tanaman. Anak diberi penjelasan bahwa hari ini mereka akan melakukan percobaan menanam biji kacang hijau. Guru membuat kesepakatan bersama anak menentukan aturan main. 2 Fase 2: terbuka Guru mengajak anak untuk melakukan percobaan di luar kelas. Guru menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan. Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan mananam kacang hijau. Masing-masing anak diberi 2 gelas plastic dengan label biru yang berarti “harus disiram” dan label putih “tidak disiram”. Anak menanam biji kacang hijau dan memberi nama. Guru meminta anak untuk merawat biji yang telah ditanam selama 5 hari dan meletakkannya diloker bekas dipojok sekolah. Anak mengamati tanaman setiap hari dan menyiram tanaman yang berlabel biru. Ajukan pertanyaan “apakah tanamanmu sudah tumbuh?”. “apakah sudah tumbuh akar?”,“berapa biji yang sudah tumbuh?”. 52 3 Fase 3: konvergen Guru mengajukan pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing anak mencapai pemahaman tentang konsep. “tanaman mana yang tumbuh subur, yang disiram atau tidak disiram?”. Anak menggambarkan hasil percobaan di lembar kerja yang guru sediakan. Anak mengelompokkan tanaman yang tumbuh subur dan tidak tumbuh subur. 4 Fase 4: penutup dan penerapan Guru membimbing anak memahami definisi suatu konsep atau pernyataan generalisasi dan anak menerapkan pemahaman pada konteks baru. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi kepada anak sehingga dapat menarik kesimpulan sendiri dari hasil penemuan yang telah dilakukan. Guru menanyakan kembali,”jadi, apa yang harus kita lakukan agar tanaman tumbuh subur?”. Beri kesempatan pada anak untuk menyampaikan hasil temuannya secara lisan didepan kelas satu persatu. d Kegiatan akhir ±30 menit Pada kegiatan akhir, guru mengajak anak untuk mengucapkan syair berjudul Tuhanku. Terlebih dahulu guru mencontohkan kemudian anak mengikuti. Ulangi sampai anak lancer mengucapkannya bersama. Setelah kegiatan selesai, guru mengajak anak untuk tanya jawab tentang kegiatan hari ini. Guru mengajak bernyanyi dan berdoa pulang. Bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan buguru boleh pulang lebih dulu. 53

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 3 12

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/

0 0 17

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NETRAL D YOGYAKARTA.

0 5 199

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN, BAMBANGLIPURO, BANTUL.

1 14 202

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 121