Subjek dan objek penelitian Lokasi dan waktu penelitian Prosedur penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan di TK Salafiyah Pleret Bantul ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK bertujuan bukan hanya untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi, melainkan untuk memperbaiki dan meningkatkan metode pembelajaran yang sudah dilaksanakan. PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Suharsimi Arikunto, 2009: 3. Penelitian tindakan kelas ini dikemas dalam bentuk penelitian tindakan kelas kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas kelompok B TK Salafiyah Pleret dalam merencanakan, mengobservasi, dan mereflesikan tindakan yang telah dilakukan.

B. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian ini yaitu anak kelompok B TK Salafiyah sebanyak 17 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah keterampilan proses sains dengan metode guided discovery.

C. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di TK Salafiyah. Yang beralamat di jalan Imogiri Timur km.10 Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. 28 Penelitian dimulai dengan mengadakan observasi awal untuk menemukan permasalahan yang di hadapi dalam pembelajaran sains terutama dalam ketrampilan proses sains. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2014 semester I tahun ajaran 20142015.

D. Prosedur penelitian

Penelitian ini menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart Suwarsih Madya, 1994: 53, dalam penelitian ini akan dilaksanakan menggunakan siklus. Masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu spiral yang saling terkait. Peneliti akan berlanjut ke siklus berikutnya jika belum memenuhi target pencapaian indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Siklus ini akan berakhir jika sudah sesuai dengan indikator keberhasilan. Untuk memperjelas putaran dalam setiap siklus maka digunakan bagan rancangan penelitian yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 4. Rancangan Penelitian Perencanaan Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart Suwarsih Madya, 2009: 67 29 Prosedur penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Peneliti bersama guru dan kolaborator menetapkan menetapkan alternatif tindakan yang akan dilakukan dalam upaya peningkatan kemampuan subjek yang diinginkan melalui hal-hal berikut: a. Peneliti bersama guru dan kolaborator menyamakan persepsi dan berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan pembelajaran sains. b. Guru dan kolaborator menyetujui pemecahan masalah ketrampilan proses sains pada anak dengan metode guided discovery. c. Peneliti memberi masukan dan berdiskusi dengan guru tentang persiapan mengajar. d. Guru mengidentifikasi RPP serta materi yang akan diajarkan dengan berdiskusi dahulu dengan peneliti. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat. Tindakan yang dilakukan dengan penggunaan metode guided discovery dalam proses pembelajaran sains. Penelitian ini diakui sebagai gagasan dalam penelitian dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya. Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus. 30 3. Pengamatan Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan upaya untuk mengetahui jalannya pembelajaran dan permasalahan yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi implementasi dalam pemantauan yaitu observasi kegiatan proses belajar mengajar dikelas secara langsung dan observasi hasil proses belajar dikelas. 4. Refleksi Merefleksi seluruh pelaksanaan tindakan proses pembelajaran sains dengan metode guided discovery. Refleksi dilaksanakan sebagai upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah diberikan. Refleksi dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak yang terkait yaitu guru. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah ada implementasi tindakan dan hasil evaluasi. Diakhir siklus I dilakukan refleksi untuk melihat hasil tindakan yang telah dilakukan, apabila tindakan pada siklus I belum menunjukkan hasil yang diharapkan, maka perlu perencanaan penyusunan langkah perbaikan siklus II dan seterusnya.

E. Metode pengumpulan data

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Inquiry

6 19 183

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 3 12

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/

0 0 17

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NETRAL D YOGYAKARTA.

0 5 199

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN, BAMBANGLIPURO, BANTUL.

1 14 202

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 121