Plot Tema Karakter Menulis Sastra

420 Secara umum cerpen adalah cerita atau narasi, bukan analisis argumentatif, yang fiktif, tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, serta relatif pendek. Ciri utama cerpen adalah 1 cerita yang disampaikan relatif pendek, 2 fiction ‘sifatnya rekaan’, dan 3 bersifat naratifpenceritaan. Penceritaan narasi --- hemat dan ekonomis --- hanya ada duatiga tokoh, satu peristiwa, satu efek bagi pembaca. Tapi satu kesatuan yang utuh dan lengkap --- dapat dilihat dari segi-segi unsur yang membentuknya. Dalam praktiknya, hanya satu saja yang dipentingkan cerpenis dalam karyanya, misal alur atau plot cerita. Sebagai bahan pengayaan, silakan Anda baca cerpen “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” karya Umar Kayam.

1. Plot

Plot dengan jalan cerita tidak bisa dipisahkan. Misal, Raja mati = jalan cerita. Raja mati karena sakit hati = plot. Plot bersembunyi di balik jalan cerita. Jalan cerita memuat kejadian. Suatu kejadian ada karena ada sebabnya, ada alasannya. Yang menggerakkan kejadian cerita tersebut adalah plot, yaitu segi rohaniah dari kejadian. Kejadian akan berkembang = konflik. pengenalan timbulnya konflik Plot konflik memuncak berpusat pada konflik klimaks pemecahan soal Timbulnya konflikterbitnya plot sering berhubungan dengan unsur watak atau tema, bahkan setting. Segi yang paling menarik dari cerpen adalah plot ini. Sebagai bahan pengayaan Anda, silakan baca cerpen “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” karya Seno Gumira Adjidarma. Unsur-unsur Yang Membentuk peristiwa cerita alurplot tokoh cerita karakter tema cerita suasana cerita mood dan atmosfir sudut pandang pencerita point of view gaya style pengarang 421

2. Tema

Ide sebuah cerita. Beberapa kata kunci tentang tema adalah sebagai berikut. Cerpen yang berhasil adalah yang menyajikan tema tersamar dalam seluruh elemen-elemen. Mencari arti sebuah cerpen, pada dasarnya adalah mencari tema yang terkandung dalam cerpen tersebut. Tema disampaikan secara tersembunyi. Tema cerpen besar, umumnya, universal dan berlaku segala zaman. Sebagai bahan pengayaan Anda, simak cerpen “Nasihat Untuk Anakku” karya Motinggo Busye.

3. Karakter

Cerpen modern memiliki kecenderungan, dalam penggarapannya, menekankan pada unsur perwatakan tokohnya. Hal itu dapat dilihat pada cerpen-cerpen Budi Darma yang dimuat pada Horison. Beberapa ciri utama tentang karakter tersaji di bawah ini. Bagaimana mengenali karakter? Untuk mengenali karakter, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan seperti di bawah ini. Sebagai bahan pengayaan, silakan Anda baca cerpen-cerpen Budi darma. 4. Setting Setting menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan tentang tema bukan sekedar mau bercerita bisa masalah kehidupan, pandangan hidup komentar tentang hidup tidak perlu selalu berwujud moral, atau ajaran moral bisa merupakan pengamatan pengarang terhadap kehidupan pesan tidak selalu definitif Tentang karakter g kejadian-kejadian cerita berpusat pada konflik watak tokoh utamanya h mutu cerpen bergantung pada kepandaian penulis cerpenis dalam menghidupkan watak tokoh i pribadi dalam cerita tidak sama dalam pribadi keseharian Mengenali karakter a. melalui apa yang diperbuatnya b. melalui ucapan-ucapannya c. melalui penggambaran fisik tokoh d. melalui pikiran-pikirannya e. melalui penerangan langsung 422 Abrams, 1981: 175. Cermati beberapa hal yang terkait dengan setting di bawah ini. 7 bukan hanya sekedar background, 8 bukan hanya tempat kejadiankapan terjadinya, 9 Cerpen modern: menjadi penting, erat dengan karakter, tema, suasana cerita, 10 setting harus mutlak untuk menggarap tema dan karakter cerita, 11 setting terintegrasi dengan tema, watak, gaya, implikasi kaitan filosofis, 12 setting dapat membentuk tema tertentu dan plot tertentu. Untuk menilai apakah suatu setting integral dalam cerpen, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 5 dapatkah setting diganti dengan tempat lain tanpa mengubah karakter dan isi cerpen? 6 sampai sejauh mana setting menentukan tema dan plot cerpen? 7 sampai sejauh mana setting membentuk watak dan mengapa daerah lain tidak menghasilkan watak-watak demikian? 8 apakah setting akan tetap efektif pada keseluruhan cerpen kalau dihilangkan atau diabaikan? Sebagai bahan pengayaan, silakan Anda baca cerpen “Lampor” karya Joni Ariadinata.

5. Point of View