332
b. Huruf Miring Italic
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan namajudul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya: majalah Gatra, buku Ronggeng Dukuh Paruk karangan Ahmad
Tohari, surat kabar Kompas 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a. Dia bukan menipu, tetapi ditipu. Dia bukan ditipu, tetapi
menipu.
Buatlah kalimat dengan tipu muslihat. 3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia Mangistana. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Wetanschauung antara
lain diterjemahkan
menjadi ‘pandangan dunia’.
Perlatihan Suntinglah ejaan kalimat-kalimat di bawah ini sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan 1
siapa yang akan mengikuti seminar minggu depan 2
kasihan bu kata ani dia belum makan seharian 3
quran injil dan weda adalah kitab suci agama islam kristen dan hindu 4
bimbinglah hambamu ya tuhan ke jalan yang engkau beri rahmat 5
sejak tahun lalu sultan hasanuddin tidak lagi bergelar sultan 6
presiden susilo bambang yudoyono mengundang seluruh gubernur di indonesia termasuk gubernur jawa timur
7 wage rudolf supratman adalah pencipta lagu indonesia raya
8 meskipun pernah menetap lama di inggris ami sujarwo tidaklah
kehilangan keindonesiaannya 9
senin depan bertepatan dengan peringatan hari raya idul fitri bagi pemeluk agama islam
10 pegunungan jayawijaya, kali brantas, teluk jakarta, ngarai sianok,
dan danau toba adalah sebagian kecil nama-nama geografi yang terdapat di wilayah indonesia
333
11 garam inggris, gula jawa, kacang bogor, maupun pisang ambon
merupakan contoh nama jenis 12
dia telah selesai membaca buku dari ave maria ke jalan lain ke roma karangan Idrus sejak hari minggu lalu
13 buku harmonium ditulis oleh prof dr doktor budi darma ma
14 bukankah bapak ikut menyaksikan peristiwa itu, tanya bapak andi
nurdin nasution 15
siapa yang sudah menghubungi anda D.
Berbicara Sastra 1. Pengantar
Selamat bergabung dengan program Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru PLPG bahasa Indonesia. Selamat datang di dunia
pemahaman teks sastra. Ini adalah bahan bagi Anda agar memiliki penguasaan tentang hal tersebut. Dalam modul ini Anda akan memelajari
materi kesastraan tentang Membacakan dan Membawakan Karya Sastra. Bagian ini berisi tiga kompetensi utama, yaitu: Membacakan prosa fiksi
cerpen atau novel, membacakan puisi, dan membawakan drama. Melalui pelatihan ini Anda diharapkan terampil dalam memahami ketiga
hal tersebut dan pada gilirannya Anda juga diharapkan trampil mengajarkan kompetensi membacakan dan membawakan karya sastra
kepada siswa.
Tujuan pelatihan ini adalah Anda diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam membaca dan membawakan karya sastra. Kompetensi
ini akan sangat relevan dengan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Setelah memelajari materi ini Anda diharapkan
1 mampu membacakan prosa fiksi, cerpen atau novel, dan
menerapkannya dalam pembelajaran, 2
mampu membacakan puisi dan menerapkannya dalam pembelajaran,
3 mampu
membawakan dan
memerankan drama
serta
menerapkannya dalam pembelajaran.
Membacakan dan membawakan karya sastra adalah kompetensi yang harus menjadi bagian dari kompetensi guru bahasa dan sastra
Indonesia. Guru adalah model bagi siswa-siswanya. Bayangkan apa yang terjadi di kelas bila guru tidak kuasa melakukan hal ini? Memang sudah
banyak beredar media yang dapat menggantikan semua ini, namun efektivitas pembelajaran dengan usaha dan upaya guru itu sendiri adalah
lebih penting.
334
Ada beberapa syarat agar guru kompeten dalam hal ini. Anda tidak khawatir sebab syarat-syarat tersebut dapat dipelajari dan dilatih.
Percayalah bahwa Anda bisa Beberapa syarat minimal bagi orang yang ingin berkompeten dalam membacakan dan membawakan karya sastra
ialah dapat memahami karya sastra itu dengan baik dan memiliki strategi untuk membacakan dan membawakan. Syarat pemahaman atas karya
sastra itu mengarah pada bahwa mengenal dengan baik ragam karya sastra dan unsur-unsurnya akan sangat berpengaruh pada pembacaan
dan pembawaan karya sastra tersebut. Syarat strategi pembacaan dan pembawaan karya sastra mengarah pada beberapa keterampilan teknis
tertentu, misalnya olah vokal, intonasi, ekspresi dan lakuan. Bagaimana? Hal yang mungkin bukan?
2. Materi Pembelajaran a. Membacakan Prosa Fiksi Cerita Pendek atau Novel