18
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang akan menjelaskan tentang
pengertian pasar modal, arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, return saham, kerangka konseptual, dan hipotesis.
Bab III menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel
penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV memaparkan analisis data dan pembahasan. Bab ini akan
menguraikan statistik deskriptif, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi simpulan, keterbatasan dalam penelitian, dan saran.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal
Menurut Subagyo 1999: 102, “Pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktifitas perdagangan surat
berharga, seperti saham, obligasi, option, warrant, right issue dengan menggunakan jasa perantara komisioner dan underwriter.” Sedangkan
Anoraga dan Pakarti 2001: 74 membagi definisi pasar modal menjadi 3, yaitu:
1. Definisi dalam arti luas
Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara
di bidang keuangan, serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer dan tidak langsung.
2. Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warka kredit biasanya
yang berjangka waktu lebih dari satu tahun termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek, dan tabungan serta deposito
berjangka.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah pasar terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan memakai jasa
makelar, komisioner, dan underwriter. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan sekuritas
jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri stock maupun utang bond baik yang diterbitkan oleh pemerintah public
outhorites maupun oleh perusahaan swasta private sector. Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang
lebih sempit dari pasar keuangan financial market. Dalam pasar keuangan diperdagangkan semua bentuk utang modal sendiri, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, yang bersifat tangible maupun intangible. Pasar modal merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.
2.1.2 Arus Kas 2.1.2.1 Pengertian Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha
19
Universitas Sumatera Utara
21
untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang wajib
untuk disampaikan oleh perusahaan yang mencatat sahamnya di bursa efek pada laporan keuangannya. Laporan arus kas
sendiri berguna untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas pada suatu entitas
untuk satu periode. Menurut PSAK 2007: 29, laporan arus kas melaporkan tiga klasifikasi aktivitas, yaitu “laporan arus
kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan”. Selain itu laporan arus kas juga menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari masing-masing aktivitas
tersebut. Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan
informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan
informasi kepada kreditor, investor, dan pemakai lainnya dalam:
1. menilai kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus
kas bersih positif di masa yang akan datang 2.
menilai kemampuan perusahaan menyelesaikan
kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor
Universitas Sumatera Utara
22
3. menilai alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba
bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan
penerimaan kas 4.
menilai pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan
Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis transaksi, yaitu:
1. arus kas dari aktivitas operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih.
2. arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dari aktiva lancar.
3. arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang
perusahaan.
2.1.2.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar PSAK 2004 No. 2, Paragraf 12.
Universitas Sumatera Utara
23
Arus kas dari aktivitas operasi terutama dividen merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi pendapatan
laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari operasi adalah: PSAK 2004 No. 2, Paragraf 13
1. penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa 2. penerimaan kas dari royalti, komisi, dan pendapatan lain
3. pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa 4. pembayaran kas kepada karyawan
5. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klain, anuitas, dan manfaat
asuransi lainnya 6. pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
7. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Terdapat dua metode alternatif pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas PSAK 2004 No.2,
paragraf 17. Kedua metode tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
24
1. Metode Langsung
Metode langsung melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi. Sumber utama kas operasi
adalah kas yang diterima dari para pelanggan. Sedangkan penggunaan utama dari kas operasi meliputi kas yang
dibayarkan kepada pemasok atas barang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagai upah. Perbedaan
antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Keunggulan metode ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penerimaan kas dalam laporan arus
kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat dan biaya
pengumpulan umumnya mahal.
2. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan
dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. Dengan kata lain, laba
bersih akrual disesuaikan dengan menentukan jumlah bersih arus kas dari aktivitas. Keunggulan utama dari metode tidak
langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas
Universitas Sumatera Utara
25
operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus
kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak langsung pada umumnya lebih mudah
dibanding metode langsung.
2.1.2.3 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: PSAK 2004
No. 2, Paragraf 15
1. pembayaran uang untuk membeli aktiva tetap, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan dan aktiva tetap yang
dibangun sendiri. 2.
penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan aktiva jangka panjang
lain. 3.
perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
Universitas Sumatera Utara
26
4. uang muka pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan.
5. pembayaran sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan
untuk tujuan perdagangan dealing or trading, atau apabila pembayaran
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
2.1.2.4 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk
memprediksi klain terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang
berasal dari aktivitas pendanaan adalah: PSAK 2004 No. 2,
Paragraf 16
1. penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal
lainnya. 2.
pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menebus saham perusahaan.
3. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman wesel,
hipotik, dan pinjaman lainnya. 4.
pelunasan pinjaman.
Universitas Sumatera Utara
27
5. pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lessee untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.
2.1.3 Laporan Laba Rugi 2.1.3.1 Definisi Laporan Laba Rugi
Statement of Income
Laporan laba rugi statement of income adalah “laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
selama periode waktu tertentu” Kieso. Melalui definisi ini dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi memperlihatkan
adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu. Singkatnya,
laporan ini merupakan laporan hasil dari aktivitas perusahaan atau merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan
biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu.
2.1.3.2 Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi digunakan untuk membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan
dengan berbagai cara. Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi untuk: 1.
mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. 2.
memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan.
Universitas Sumatera Utara
28
3. menilai resiko ketidakpastian pencapaian arus kas masa
depan.
2.1.3.3 Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu
dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode-periode tersebut. Menurut Belkaoui, definisi tentang
laba mengandung lima sifat berikut: 1.
laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan
hasil tersebut. 2.
laba akuntansi didasarkan pada postulat periodik laba itu, artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode
tertentu. 3.
laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk
hasil. 4.
laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan
untuk mendapatkan hasil tertentu. 5.
laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterimadikeluarkan dalam
periode yang sama.
Universitas Sumatera Utara
29
Beberapa konsep laba, perhitungan laba, serta mereka yang membutuhkannya disusun Hendriksen 1992: 155 dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tabel Konsep Laba
Konsep Laba Perhitungan Laba
Penerima Informasi
Value Added Tambahan Nilai
Harga jual produksi dan jasa perusahaan dikurangi
harga pokok barang, dan jasa yang dijual
Pegawai, pemilik, kreditor dan pemerintah
Laba Bersih Perusahaan Enterprise Net Income
Kelebihan hasil revenue dari biaya, seluruh
pendapatan gain dan rugi. Biaya tidak termasuk
bunga, pajak, dan bagi hasil.
Pemegang saham, pemegang obligasi, dan
pemerintah .
Laba Bersih Bagi Investor Sama seperti enterprise
income, tetapi setelah dikurangi pajak
penghasilan. Pemegang saham,
pemegang obligasi, dan kreditor jangka panjang.
Laba Bersih Bagi Pemegang Sah
am Residual
Residual Equity Holders Laba bersih kepada
pemegang saham dikurangi dividen saham preferen.
Pemegang saham biasa sekarang dan yang
potensial terkecuali prioritas pembayaran tidak
terpenuhi
Laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor dan kreditor
sehingga laba sering direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan akhir pihak-pihak
Universitas Sumatera Utara
30
tersebut. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi nyata perusahaan
saat ini dan prospeknya di masa depan dibanding pihak eksternal. Oleh karena itu, kualitas laba akuntansi yang
dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak eksternal perusahaan. FASB Financial Accounting Standard
Board menyatakan bahwa informasi laba yang dihitung dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukkan informasi
prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan informasi penerimaan dan pengeluaran kas arus kas, sehingga laba
dapat diinterpretasikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam menilai
kinerja perusahaan. Hal ini didasarkan asumsi bahwa investor telah memakai segala informasi yang dipublikasikan sebagai
basis keputusan investasi melalui prediksi laba. Laba dipakai sebagai sarana untuk mengubah atau mengambil keputusan.
Dengan kata lain, laba dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang sifatnya private dari suatu
perusahaan, sehingga laba mengandung informasi yang lebih dari apa yang ditanggap oleh pasar, sehingga pasar dapat
dikatakan akan bereaksi terhadap pengumuman laba. Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja perusahaan.
Pentingnya informasi laba akuntansi tercantum secara jelas
Universitas Sumatera Utara
31
dalam PSAK No. 25, yaitu: laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan
selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut
sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang
disamakan dengan kas di masa yang akan datang.
2.1.4 Ukuran Perusahaan Firm Size
Ukuran Perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan
yang menjadi sampel di dalam penelitian ini. Bentuk logaritma digunakan karena pada umumnya nilai aset perusahaan sangat besar,
sehingga untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya nilai aset sampel diubah ke dalam bentuk logaritma terlebih dahulu.
Menurut Riyanto 1999:313, yaitu: “besar kecilnya
perusahaan dilihat dari nilai equity, nilai penjualan, atau nilai total aktiva”. Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha
kecil, menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan sebanyak Rp1.000.000.000.000,- satu milyar rupiah
digolongkan ke dalam kelompok usaha kecil. Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang
memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp1.000.000.000.000,- satu
Universitas Sumatera Utara
32
milyar rupiah dapat dikelompokkan ke dalam industri menengah dan besar.
Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang dimiliki oleh perusahaan diatur dengan ketentuan
BAPEPAM No. 11PM1997, yang menyatakan bahwa: “Perusahaan menengah atau kecil adalah perusahaan yang
memiliki jumlah kekayaan total assets tidak lebih dari 100 milyar rupiah”.
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena total aktiva perusahaan bernilai milyaran rupiah,
maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentransformasikannya ke dalam logaritma natural. Menurut Trisnadewi 2012: 58, ukuran
perusahaan juga dapat dihitung dengan: ���� = �� �� ����� ������
2.1.5 Saham 2.1.5.1 Pengertian Saham
Salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan surat berharga
sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya Ang, 1997: 11. Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu
Universitas Sumatera Utara
33
tempat yang dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan surat berharga saham akan
memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan perbankan.
2.1.5.2 Nilai Saham
Menurut Ang 1997: 6, nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga kelompok:
1. Par Value Nilai Nominal
Par value atau disebut juga stated value atau face value atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai
nominal. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi
untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.
2. Base Price Nilai Dasar
Nilai dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan nilai pasar suatu saham yang dipergunakan di dalam
perhitungan indeks harga saham. Nilai dasar suatu saham baru merupakan nilai perdananya. Nilai dasar ini dapat
berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan. 3.
Market Price Nilai Pasar Nilai pasar merupakan harga yang paling mudah
ditentukan karena nilai pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar bursa
Universitas Sumatera Utara
34
efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price. Jadi harga pasar inilah yang
menyatakan naik turunnya suatu saham.
2.1.5.3 Bentuk Saham
Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham berdasarkan hak tagih, berdasarkan peralihan
hak, dan berdasarkan kinerja Darmadji dan Hendi, 2001: 6. 1.
Berdasarkan hak tagih atau klaim: a. Saham Biasa Common Stock
Saham biasa adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasar labarugi yang diperoleh perusahaan.
Pemegang saham biasa mendapat prioritas paling akhir dalam hal pembagian deviden dan penjualan asset
perusahaan jika terjadi likuidasi. b.
Saham Preferen Prefered Stock Saham preferen merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antar obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti
bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki.
2. Berdasarkan peralihan hak:
a. Saham Atas Unjuk Bearer Stock
Saham atas unjuk merupakan jenis saham yang
Universitas Sumatera Utara
35
memiliki karakteristik tidak tercantum nama pemilik, dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah
dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lainnya. Secara hukum, bahwa siapa yang memegang
saham tersebut maka dialah diakui sebagai pemiliknya. b.
Saham Atas Nama Registered Stock Saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik
saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui prosedur
tertentu. 3.
Berdasarkan kinerja saham: a.
Blue Chip Stock Blue chip stock merupakan saham biasa dari
suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b.
Income Stock Income stock merupakan saham dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun
sebelumnya. c.
Growth Stock Growth stock merupakan saham-saham dari
Universitas Sumatera Utara
36
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi. d.
Speculative Stock Speculative stock adalah saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stock
Counter cyclical stock merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun
situasi bisnis secara umum.
2.1.6 Return Saham
Menurut Robert Ang 1997: 20-2, “return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya”. Dengan demikian, return adalah suatu tingkat pengembalian
baik keuntungan atau kerugian dari investasi yang dilakukan oleh investor. Pengembalian bagi pemegang saham dapat berupa
penerimaan deviden tunai ataupun adanya harga perubahan saham pada suatu periode.
Universitas Sumatera Utara
37
Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor pemodal tidak akan melakukan investasi.
Jadi setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut
sebagai return, baik langsung maupun tidak langsung. Komponen return terdiri dari dua jenis, yaitu current income
pendapatan lancar dan capital gain keuntungan selisih harga. Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui
pembayaran yang bersifat periode seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan
lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat,
seperti bunga jasa giro dan dividen tunai. Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu
keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu instrumen investasi. Capital gain
sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan
adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain. Besarnya capital
gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian yang diinginkan expected return. Expected return
Universitas Sumatera Utara
38
merupakan return tingkat kembalian yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal
perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, dan kondisi
intern lainnya di dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung estimasi hasil yang diharapkan
expected return menurut Sunariyah 2000 dapat dilihat sebagai berikut:
2.1.7 Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Return Saham 2.1.7.1 Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi dengan
Return Saham
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities,
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
Universitas Sumatera Utara
39
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan
dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Livnat dan Zarowin 1990 dalam Ninna Daniati 2006 yang menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa
komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham dibanding hubungan total arus
kas dengan return. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati 2006 yang memperoleh hasil tidak adanya pengaruh
yang signifikan antara arus kas operasi terhadap expected return saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada
perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Sebaliknya, semakin rendah arus kas
operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula
nilai expected return saham.
Universitas Sumatera Utara
40
2.1.7.2 Pengaruh Informasi Arus Kas Investasi dengan Return
Saham
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak
lancar serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan
mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif.
Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
Miller dan Rock 1985 dalam Ninna Daniati 2006 melakukan pengujian mengenai pengaruh investasi pada
expected return saham. Hasil studi ini menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus
kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan expected return saham pada saat pengumuman
investasi baru. Penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati 2006 memperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan
negatif antara arus kas investasi terhadap expected return saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas investasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada
Universitas Sumatera Utara
41
perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Sebaliknya, semakin rendah arus kas
investasi perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai
expected return saham.
2.1.7.3 Pengaruh Informasi Arus Kas Pendanaan dengan Return
Saham
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh
para pemasok modal perusahaan. Miller dan Rock 1985 dalam Ninna Daniati 2006 dengan
signaling theory menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan
berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang. Selain itu ia juga
mengidentifikasi adanya sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari pendanaan, yaitu perubahan dividen yang sangat
erat hubungannya dengan expected return saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati 2006 belum
berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dan
Universitas Sumatera Utara
42
positif antara arus kas pendanaan terhadap expected return saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas pendanaan perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada
perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus
kas pendanaan perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula
nilai expected return saham.
2.1.7.4 Pengaruh Informasi Arus Kas dengan Return Saham
Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode.
Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas
selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor, dan pemakai lainnya
dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif di masa yang akan datang,
menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor,
menentukan alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan penerimaan
Universitas Sumatera Utara
43
kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.
2.1.7.5 Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dengan Return
Saham
Laba adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya barang terjual. Biaya barang terjual
adalah semua biaya yang dikorbankan yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke
pabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut
dikelompokkan sebagai cost barang terjual. Febrianto 2005 dalam penelitiannya yang menguji
angka laba mana antara laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang direaksi lebih kuat oleh investor dan seberapa
signifikan perbedaan reaksi pasar terhadap ketiga angka laba tersebut. Penelitian Febrianto 2005 ini menyimpulkan bahwa
angka laba kotor lebih mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan harga saham yang sangat
erat pula hubungannya dengan expected return saham. Laba kotor lebih terkendali oleh manajemen karena rekening cost
barang terjual menentukan daya saing produk di pasar. Manajemen pasti berusaha untuk mengendalikan biaya tersebut
pada tingkat yang rendah agar produk bisa dijual dengan harga
Universitas Sumatera Utara
44
yang kompetitif. Rekening yang membentuk biaya barang terjual pun relatif bebas dari pilihan metode akuntansi, jikapun
ada itu hanya pilihan antara FIFO dan LIFO yang di dalam penelitian dibuktikan tidak mempengaruhi keputusan investor
dan masalah pembebanan biaya overhead pabrik yang sebenarnya tidak terlalu mengubah nilai akhir biaya barang
terjual. Metode ABC dan Just in Time misalnya, adalah bukti bahwa manajemen berusaha keras untuk mengendalikan biaya
barang terjual. Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor
dilaporkan lebih awal dari dua angka laba lainnya, artinya perhitungan angka laba kotor akan menyertakan lebih sedikit
komponen pendapatan dan biaya dibanding angka laba lainnya. Karena semakin detail perhitungan suatu angka laba akan
semakin banyak pilihan metode akuntansi sehingga semakin rendah kualitas laba. Hasil penelitian yang dilakukan Ninna
Daniati 2006 diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara laba kotor terhadap expected
return saham. Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh
perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan, sehingga semakin besar pula nilai
expected return saham. Dan sebaliknya, semakin kecil laba
Universitas Sumatera Utara
45
yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga semakin
kecil pula nilai expected return saham.
2.1.7.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Return Saham
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun.
Perusahaan dengan firm size kecil cenderung mempunyai return yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan dengan
firm size yang lebih besar, fenomena ini biasa disebut dengan size effect. Di dalam penelitian Banz 1981 dinyatakan bahwa
saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang rendah atau memiliki firm size kecil dapat menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dibanding saham dengan firm size yang lebih besar. Jadi secara umum, dapat dinyatakan
adanya suatu hubungan negatif antara tingkat pengembalian saham dengan ukuran perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu a. Penelitian Ninna Daniati dan Suhairi 2006
Penelitian Ninna Daniati dan Suhairi 2006 dengan judul penelitian “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba
Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di BEI”. Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
46
diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected
Return Saham; Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham.
b. Penelitian Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004
Penelitian Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 dengan judul penelitian “Pengaruh Economic Value Added, Residual Income,
Earnings, dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEJ” dengan mengambil sampel pada perusahaan publik di BEJ tahun 2000 – 2002. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel arus kas operasi
dan earning berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan economic value added dan residual income
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
c. Penelitian Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina 2005