45
yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga semakin
kecil pula nilai expected return saham.
2.1.7.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan dengan Return Saham
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun.
Perusahaan dengan firm size kecil cenderung mempunyai return yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan dengan
firm size yang lebih besar, fenomena ini biasa disebut dengan size effect. Di dalam penelitian Banz 1981 dinyatakan bahwa
saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang rendah atau memiliki firm size kecil dapat menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dibanding saham dengan firm size yang lebih besar. Jadi secara umum, dapat dinyatakan
adanya suatu hubungan negatif antara tingkat pengembalian saham dengan ukuran perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu a. Penelitian Ninna Daniati dan Suhairi 2006
Penelitian Ninna Daniati dan Suhairi 2006 dengan judul penelitian “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba
Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di BEI”. Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
46
diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected
Return Saham; Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham.
b. Penelitian Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004
Penelitian Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 dengan judul penelitian “Pengaruh Economic Value Added, Residual Income,
Earnings, dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEJ” dengan mengambil sampel pada perusahaan publik di BEJ tahun 2000 – 2002. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel arus kas operasi
dan earning berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan economic value added dan residual income
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
c. Penelitian Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina 2005
Penelitian Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina 2005 dengan judul penelitian “Analisa Pengaruh Penilaian
Kinerja dengan Konsep Konvensional dan Konsep Value Based terhadap Rate of Return”. Sampel penelitian mengambil 50 perusahaan yang
terdaftar di BEJ tahun 2001. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan
economic value added tidak berpengaruh terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
47
d. Penelitian Poppy Dian Indira Kusuma 2005
Penelitian Poppy Dian Indira Kusuma 2005 dengan judul penelitian “Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas
Operasi”. Penelitian menggunakan periode 1995-2000 pada perusahaan yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa laba tidak
berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham.
2.3 Kerangka Konseptual
Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain yang bukan dari aktivitas investasi dan
pendanaan. Semakin besar arus kas dari aktivitas operasi maka semakin besar ketertarikan investor untuk berinvestasi, karena investor menganggap
semakin besar arus kas perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan,melunasi pinjaman, dan membayar
deviden. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan aktivitas yang
menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak lancar serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup
aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut. Arus kas dari aktivitas investasi memiliki hubungan positif dengan return saham yang
berarti pula berhubungan dengan return yang diharapkan. Semakin banyak investasi yang terjadi pada perusahaan maka semakin besar pula sumber daya
Universitas Sumatera Utara
48
untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang. Dengan demikian investor akan tertarik untuk berinvestasi dan harga saham akan naik sehingga
return saham akan naik pula. Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan yang meliputi hasil dari penerbitan surat berharga
ekuitas, seperti saham biasa. Semakin tinggi arus kas masuk dari pendanaan berarti jumlah hutang dan beban bunga yang harus dibayarkan kepada pihak
eksternal semakin meningkat pula, hal ini akan mengurangi laba maupun deviden yang akan diterima investor sehingga investor cenderung akan
merespon negatif, dimana hal ini direfleksikan terhadap return perusahaan akan cenderung turun.
Laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Ada juga laba akuntansi, yang kesemuanya
mempunyai tujuan untuk mengukur tingkat efisiensi kinerja perusahaan. Laba akuntansi di sini diproksi dari laba bersih setelah pajak, semakin tinggi laba
yang terjadi maka semakin tinggi pula return. Ukuran perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan
menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan yang menjadi sampel di dalam penelitian ini.
Dari uraian di atas, peneliti akan menggambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dari kerangka
konseptual yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H
1
: arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham. H
2
: arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return saham. H
3
: arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap return saham. H
4
: laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham. H
5
: ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. H
6
: komponen arus kas, laba akuntansi, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi X
1
Arus Kas dari Aktivitas Investasi X
2
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan X
3
Laba Akuntansi X
4
Ukuran Perusahaan X
5
Return Saham
Y
Universitas Sumatera Utara
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk memerinci hubungan antara variabel dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan
desain kausal yang berguna untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya Umar, 2003: 30. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: komponen arus kas, laba akuntansi, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, dan return saham sebagai variabel
dependen.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain. Data tersebut diperoleh dari lembaga serta melalui studi pustaka yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Data
pada penelitian ini merupakan data yang telah diolah dan diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2009-2011, yakni laporan laba rugi dan arus kas melalui situs
www.idx.co.id ,
serta data harga saham pada saat penutupan closing price melalui Indonesia Stock Exchange Factbook tahun 2008-2011.
Universitas Sumatera Utara
51
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu:
1. melalui studi pustaka, yakni jurnal akuntansi, serta buku-buku yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2.
mendokumentasikan data sekunder yang diperlukan berupa laporan- laporan keuangan yang dipublikasikan oleh BEI. Data ini diperoleh dari
media internet dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2009-2011 melalui situs
www.idx.co.id , dan dari
Indonesia Stock Exchange Fact Book tahun 2008-2011.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Ridwan Kuncoro, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2011.
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Penarikan sampel yang akan dilakukan oleh penulis
adalah dengan menggunakan metode “purposive sampling”. Dalam metode ini, pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang
Universitas Sumatera Utara
52
digunakan dapat berdasarkan pertimbangan judgement atau berdasarkan kuota tertentu Erlina, 2011. Pertimbangan yang dilakukan adalah sebagai
berikut: 1.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2009, 2010, dan 2011.
2. perusahaan yang dijadikan sampel memiliki kelengkapan data yang
berkaitan dengan data sesuai model yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut, maka diperoleh
sampel sebagai berikut pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Nama Sampel Perusahaan dalam Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
Sub-Sektor
1. ASII
Astra Internasional Tbk. Otomotif Komponen
2. AUTO Astra Otoparts Tbk.
Otomotif Komponen 3.
BATA Sepatu Bata Tbk. Alas Kaki
4. BRAM Indo Kordsa Tbk.
Otomotif Komponen 5.
BRNA Berlina Tbk. Plastik Kemasan
6. BUDI Budi Acid Jaya Tbk.
Kimia 7.
DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. Farmasi
8. FAST Fast Food Indonesia Tbk.
Makanan Minuman 9.
FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Pulp Kertas
10. GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
Otomotif Komponen 11.
HMSP HM SampoernaTbk. Rokok
12. ALMI Alumindo Light IndustryTbk.
Aluminium 13.
INDF Indofood Sukses M. Tbk. Makanan Minuman
Universitas Sumatera Utara
53
14. INTP Indocement Tunggal P. Tbk.
Semen 15.
KAEF Kimia Farma Tbk. Farmasi
16. KLBF Kalbe Farma Tbk.
Farmasi 17.
LION Lion Metal Works Tbk. Logam Sejenisnya
18. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
Makanan Minuman 19.
MRAT Mustika Ratu Tbk. Kosmetik Barang R.T.
20. SCCO Sucaco Tbk.
Kabel 21.
SMGR Semen Gresik Tbk. Semen
22. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
Otomotif Komponen 23.
TCID Mandom Indonesia Tbk. Kosmerik Barang R. T.
24. UNTR United Tractors Tbk.
Otomotif Komponen 25.
UNVR Unilever Indonesia Tbk. Kosmetik Barang R.T.
26. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
Keramik Gelas 27.
CPIN Charoen Pokphand Indonesia Makanan Hewan
28. SMCB Holcim Indonesia Tbk .
Semen 29.
MAIN Malindo Feedmill Tbk. Makanan Hewan
30. BRPT Barito Pacific Tbk.
Kayu Sumber: Indonesia Stock Exchange IDX 2009-2011
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris, yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggambarkan pengaruh
atau hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.
3.5.1 Variabel Independen X