1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis seiring dengan perkembangan
zaman sekarang ini. Persaingan usaha yang semakin tajam, tuntutan manajemen untuk memiliki keunggulan daya saing, serta keunggulan lain
dalam hal informasi laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini. Untuk
mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut, maka akuntansi ikut berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan.
Bagi para investor, informasi yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dijadikan sebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja
manajemen perusahaan. Oleh karena itu, baik perusahaan kecil maupun besar, harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin
sehingga berguna untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Sementara bagi manajemen, keterbukaan informasi bertujuan
untuk menunjukkan keseriusan dalam mengelola perusahaan secara profesional sehingga dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil
keputusan untuk melakukan investasi. Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi
keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Menurut Keputusan
Universitas Sumatera Utara
2
Menteri Keuangan No: 740KMK.001989 tanggal 28 Juni 1989, bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan
dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut Singgih, 2000: 22. Berdasarkan ketentuan tersebut,
maka untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan
dalam kurun waktu atau periode tertentu. Faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang penting dan dapat dipercaya oleh
pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan karena laporan keuangan adalah informasi mengenai perkembangan perusahaan untuk periode
tertentu. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menyajikan informasi menyangkut posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja
perubahan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Laporan ini bermanfaaat bagi pemakai khususnya investor maupun kreditor dalam pengambilan
keputusan yang bersifat ekonomis, serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu saham yang biasa diukur dengan
menggunakan harga atau return saham market value. Saat ini parameter kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian
utama dari investor dan kreditor adalah arus kas, laba, dan ukuran perusahaan. Ketika dihadapkan pada tiga ukuran kinerja perusahaan
tersebut, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
3
perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi.
Laporan arus kas sebagai komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang juga dapat menjadi perhatian
investor. Laporan arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Dalam Trueblood Report, tujuan laporan keuangan no. 3 disebutkan bahwa dasar kepentingan investor dan kreditor
dalam laporan keuangan adalah aliran kas perusahaan tanpa menyebutkan income bersih. Kepentingan investor dan kreditor atas informasi aliran kas
meliputi jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastiannya Belkaoui, 2000: 129.
Kandungan informasi laporan arus kas dapat diukur dengan menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dengan harga atau return
saham. Informasi laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh
investor. Apabila dengan dipublikasikan laporan arus kas menyebabkan investor pasar modal bereaksi melakukan pembelian atau penjualan saham
yang selanjutnya tercermin dalam harga saham, berarti laporan arus kas mempunyai kandungan informasi.
Bowen et al. 1986 menyatakan bahwa manfaat dari laporan arus kas adalah untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi
Universitas Sumatera Utara
4
pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal. T.A. Lee, B.E. Hick, dan R.H. Ashton dalam
Harahap 2001: 242 menyatakan bahwa informasi yang disajikan cash flow accounting lebih bermanfaat dalam menilai atau menganalisis keputusan,
baik tentang investasi saham maupun untuk tujuan peramalan arus kas lainnya.
Informasi penting lainnya yang dapat digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah laba. Dalam Statement of Financial
Accounting Concepts SFAC No. 1 dinyatakan dengan jelas bahwa pentingnya informasi laba selain untuk menilai kinerja manajemen dapat
pula digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta menaksir risiko dalam investasi dan kredit. Keberadaan informasi laba dan arus kas
dipandang oleh pemakai informasi sebagai suatu hal yang saling melengkapi guna mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara teoritis perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori
keuangan mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden jika perusahaan bisa menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham meningkat. Maka dari itu,
informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap return saham. Laba tahunan memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman
laba akan menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap distribusi aliran
Universitas Sumatera Utara
5
kas di masa yang akan datang, akan menyebabkan perubahan return saham.
Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan, semakin tinggi laba usahanya, dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang
saham.
Wilson 1986, 1987 dan Bowen et al. 1986 menguji kandungan informasi arus kas dan laba akrual dengan return saham. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan adanya kandungan informasi pada data arus kas. Laporan arus kas harus disajikan dengan memerinci komponen-komponen
arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pembedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena tiap-tiap
komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return sekuritas. Livnat dan Zarowin dalam Kumalahadi 2003
menemukan bukti bahwa komponen-komponen arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan return
saham. Sebaliknya, komponen-komponen arus kas dari aktivitas investasi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa informasi laba dan atau informasi arus kas secara signifikan memiliki hubungan dengan return saham. Karena
keberadaan informasi laba sudah lebih dulu diteliti dibandingkan dengan informasi arus kas, ada kemungkinan keberadaan informasi arus kas adalah
sebagai tambahan informasi yang dapat memperkuat hubungan itu dalam bentuk sebagai variabel pemoderasi.
Universitas Sumatera Utara
6
Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya total return yang diperoleh investor dalam investasi saham. Fama dan French
1992 membagi perusahaan berdasarkan ukurannya firm size, yaitu besar big dan kecil small serta berdasarkan perbandingan nilai buku terhadap
nilai pasar perusahaan book to market rasio, yaitu tinggi high dan rendah low. Investor sering menggunakan firm size sebagai indikator apakah
mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan,
dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar dipandang lebih tahan krisis sehingga akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk
memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Perusahaan besar dinilai kurang memberikan laba yang besar tetapi memiliki kepastian dalam hal perolehan
keuntungan. Firm size atau ukuran suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa
aspek seperti total aset dan kapitalisasi pasar market capitalization. Market capitalization mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Market
capitalization merupakan suatu pengukuran terhadap firm size yang didasarkan atas jumlah saham yang beredar dan harga per lembar saham
tersebut. Fama dan French 1992 menempatkan saham-saham ke salah satu dari sepuluh portofolio setelah memeringkat mereka di akhir bulan Juni
berdasarkan ukuran perusahaan kemudian mereka mengikuti return bulanan portofolio tersebut dari Juli 1963 - Desember 1990, ternyata hasilnya adalah
Universitas Sumatera Utara
7
terdapat hubungan terbalik antara ukuran perusahaan dengan return rata-rata average return.
Barbee 1996 melakukan penelitian mengenai hubungan firm size dengan return saham, dan hasilnya ditemukan bahwa terdapat
kecenderungan saham-saham perusahaan yang berukuran kecil memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan return yang diberikan oleh
perusahaan-perusahaan besar, ini dikenal dengan anomali size effect, akan tetapi pada perusahaan manufaktur di Indonesia teori tersebut tidak
selamanya berlaku, adakalanya saham perusahaan besar justru memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan saham perusahaan kecil.
Hasil lain ditemukan oleh Harowitz Loughran, Savin 2000 yang melakukan pengujian hubungan ukuran perusahaan firm size dengan
return. Dengan menggunakan metode analisis Sp line regression, cross sectional regression dan annual compound return, diketahui bahwa dari tiga
metode pengukuran tersebut tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan return.
Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal disebut memiliki fungsi ekonomi karena
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana investor ke pihak yang memerlukan dana issuer. Dengan
adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan
Universitas Sumatera Utara
8
return. Pihak issuer dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya
dana dari operasi perusahaan. Pasar modal disebut memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memperoleh imbalan return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian
akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan
utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar
bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham Hastuti, 1998 dalam Ninna Daniati
dan Suhairi, 2006. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap
sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran
risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif Kurniawan, 2000
dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006. Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual,
Universitas Sumatera Utara
9
atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan Indriani, 2005 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006.
Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan beliefs para pengambil keputusan. Adanya suatu
informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui
perubahan demand dan supply surat-surat berharga Hastuti, 1998 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006. Dengan kata lain, suatu informasi
dikatakan memiliki kandungan content jika pasar menyerap informasi dengan cepat dan terefleksikan pada perubahan harga pasar.
Seorang investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif agar memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanaan ini meliputi
pertimbangan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam bentuk aktiva tertentu dengan harapan mendapat keuntungan
ekonomis di masa mendatang. Investasi merupakan penanaman modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu panjang
dengan harapan akan memperoleh return baik berupa dividen maupun capital gain. Dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi
dalam bentuk saham, investor membutuhkan berbagai informasi mengenai perusahaan issuer.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang penting bagi sejumlah pengguna dalam pengambilan
Universitas Sumatera Utara
10
keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan para investor untuk memprediksi sekuritas saham. Sekuritas saham sangat
dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil return yang akan diperoleh perusahaan di masa mendatang. Agar keputusan investasi dapat memuaskan
investor, maka diperlukan adanya suatu analisis sekuritas dalam upaya melakukan penetapan harga efek yang wajar.
Investor harus mampu menyusun perkiraan harga sekuritas yang akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan yang ada, agar
harga tersebut dapat mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan
dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini
di antaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan
oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari
suatu investasi. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari
laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada
Universitas Sumatera Utara
11
dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah
ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan di masa depan dengan lebih baik. Return saham
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur peramalan aliran kas masa depan tersebut.
Di Indonesia investor dapat melakukan investasi saham dengan cara membeli saham-saham perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikelompokkan berdasarkan sektor usaha yang dilakukan, salah satunya
adalah sektor manufaktur. Sektor manufaktur merupakan kelompok emiten yang terbesar dibandingkan sektor lain. Perusahaan-perusahaan pada sektor
manufaktur juga merupakan emiten yang sahamnya paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sebelum memutuskan membeli
atau menjual saham, para investor tentunya sangat memerlukan tersedianya informasi. Informasi-informasi tersebut diperlukan untuk dapat
memprediksi besarnya return saham yang akan diterima dari investasi yang dilakukan. Informasi yang dimaksudkan terkait dengan faktor-faktor yang
berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap return saham. Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, komponen arus kas, laba akuntansi, dan firm
size adalah beberapa faktor yang diduga memiliki hubungan dengan return saham yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
12
Penelitian mengenai arus kas dan hubungannya dengan return saham di antaranya dilakukan oleh Miller dan Rock 1985. Hasil studi ini
menemukan hubungan bahwa peningkatan arus kas masa yang akan datang mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman
investasi baru, dan pasar akan bereaksi negatif terhadap arus kas pendanaan. Triyono 2000 menguji hubungan kandungan informasi arus kas,
komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga dan return saham memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas seperti
yang disyaratkan dalam PSAK No. 2 mempunyai pengaruh yang berbeda- beda terhadap return saham. Kusuma 2004 menguji kandungan informasi
tambahan dari laba dan arus kas pada perusahaan manufaktur membuktikan bahwa perubahan arus kas operasi memiliki kandungan informasi tambahan
dalam memprediksi return saham. Livnat dan Zarowin 1990 yang menguji hubungan antara arus kas
dan laba akrual dengan return saham. Pengujian dengan analisis berganda berhasil membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan
positif lebih kuat dengan return saham dibandingkan total arus kas atau laba akrual dengan return saham. Utari 2006 menguji kandungan informasi
laba dan arus kas guna pengambilan keputusan investasi di Bursa Efek Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas bersih dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan, serta laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham. Arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan serta laba
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham, dengan arus kas
Universitas Sumatera Utara
13
operasi memiliki pengaruh paling signifikan. Ali 1994 menguji kandungan informasi dari laba, modal kerja dari operasi, dan arus kas dengan
menggunakan regresi linear dan non linear. Hasil analisis berdasarkan model linear menunjukkan bahwa arus kas relatif tidak memiliki kandungan
informasi dibandingkan dengan variabel laba dan modal kerja dari operasi. Hasil yang diperoleh dari model non linear mendukung adanya hubungan
dengan return saham dengan tiga variabel tersebut. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Ninna Daniati dan Suhairi 2006 dengan judul penelitian Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, dan Size
Perusahaan terhadap Expected Return Saham pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus
kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor
berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham.
Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan 2004 yang
memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Miranda Octora,
Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina 2005 memperoleh hasil bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap return saham.
Penelitian oleh Poppy Dian Indira Kusuma 2005 memperoleh hasil bahwa
Universitas Sumatera Utara
14
laba tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Dari hasil penelitian di atas
terlihat adanya research gap atau perbedaan hasil penelitian, dimana penelitian oleh Ninna Daniati dan Suhairi 2006 memperoleh bahwa arus
kas operasional tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius JogiChristiawan
2004, Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina 2005 serta Poppy Dian Indira Kusuma 2005 memperoleh hasil bahwa
variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
Berdasarkan penjelasan dan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mempelajari, membahas serta melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada Tahun 2009 -
2011”.
1.2. Perumusan Masalah