Ukuran Perusahaan Firm Size Return Saham

31 dalam PSAK No. 25, yaitu: laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang.

2.1.4 Ukuran Perusahaan Firm Size

Ukuran Perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan yang menjadi sampel di dalam penelitian ini. Bentuk logaritma digunakan karena pada umumnya nilai aset perusahaan sangat besar, sehingga untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya nilai aset sampel diubah ke dalam bentuk logaritma terlebih dahulu. Menurut Riyanto 1999:313, yaitu: “besar kecilnya perusahaan dilihat dari nilai equity, nilai penjualan, atau nilai total aktiva”. Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil, menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan sebanyak Rp1.000.000.000.000,- satu milyar rupiah digolongkan ke dalam kelompok usaha kecil. Dengan adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp1.000.000.000.000,- satu Universitas Sumatera Utara 32 milyar rupiah dapat dikelompokkan ke dalam industri menengah dan besar. Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang dimiliki oleh perusahaan diatur dengan ketentuan BAPEPAM No. 11PM1997, yang menyatakan bahwa: “Perusahaan menengah atau kecil adalah perusahaan yang memiliki jumlah kekayaan total assets tidak lebih dari 100 milyar rupiah”. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena total aktiva perusahaan bernilai milyaran rupiah, maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentransformasikannya ke dalam logaritma natural. Menurut Trisnadewi 2012: 58, ukuran perusahaan juga dapat dihitung dengan: ���� = �� �� ����� ������ 2.1.5 Saham 2.1.5.1 Pengertian Saham Salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya Ang, 1997: 11. Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu Universitas Sumatera Utara 33 tempat yang dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan surat berharga saham akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan perbankan.

2.1.5.2 Nilai Saham

Menurut Ang 1997: 6, nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga kelompok: 1. Par Value Nilai Nominal Par value atau disebut juga stated value atau face value atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. 2. Base Price Nilai Dasar Nilai dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan nilai pasar suatu saham yang dipergunakan di dalam perhitungan indeks harga saham. Nilai dasar suatu saham baru merupakan nilai perdananya. Nilai dasar ini dapat berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan. 3. Market Price Nilai Pasar Nilai pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena nilai pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar bursa Universitas Sumatera Utara 34 efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.

2.1.5.3 Bentuk Saham

Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham berdasarkan hak tagih, berdasarkan peralihan hak, dan berdasarkan kinerja Darmadji dan Hendi, 2001: 6. 1. Berdasarkan hak tagih atau klaim: a. Saham Biasa Common Stock Saham biasa adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasar labarugi yang diperoleh perusahaan. Pemegang saham biasa mendapat prioritas paling akhir dalam hal pembagian deviden dan penjualan asset perusahaan jika terjadi likuidasi. b. Saham Preferen Prefered Stock Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antar obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki. 2. Berdasarkan peralihan hak: a. Saham Atas Unjuk Bearer Stock Saham atas unjuk merupakan jenis saham yang Universitas Sumatera Utara 35 memiliki karakteristik tidak tercantum nama pemilik, dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lainnya. Secara hukum, bahwa siapa yang memegang saham tersebut maka dialah diakui sebagai pemiliknya. b. Saham Atas Nama Registered Stock Saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu. 3. Berdasarkan kinerja saham: a. Blue Chip Stock Blue chip stock merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b. Income Stock Income stock merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Growth Stock Growth stock merupakan saham-saham dari Universitas Sumatera Utara 36 emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. d. Speculative Stock Speculative stock adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stock Counter cyclical stock merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

2.1.6 Return Saham

Menurut Robert Ang 1997: 20-2, “return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya”. Dengan demikian, return adalah suatu tingkat pengembalian baik keuntungan atau kerugian dari investasi yang dilakukan oleh investor. Pengembalian bagi pemegang saham dapat berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya harga perubahan saham pada suatu periode. Universitas Sumatera Utara 37 Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor pemodal tidak akan melakukan investasi. Jadi setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return, baik langsung maupun tidak langsung. Komponen return terdiri dari dua jenis, yaitu current income pendapatan lancar dan capital gain keuntungan selisih harga. Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periode seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga jasa giro dan dividen tunai. Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan expected return. Expected return Universitas Sumatera Utara 38 merupakan return tingkat kembalian yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, dan kondisi intern lainnya di dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung estimasi hasil yang diharapkan expected return menurut Sunariyah 2000 dapat dilihat sebagai berikut:

2.1.7 Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Operasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

PENGARUH ARUS KAS dan LABA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 17 17

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERIKLANAN PRINTING DAN MEDIA DI BURSA EFEK INDONESIA

0 9 21

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 93

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 18

SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH INFORMASI LABA, ARUS KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11

Skripsi PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

0 0 14