64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Di dalam bab ini disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga tahun
2011 adalah sebanyak 157 perusahaan. Keseluruhan data tersebut kemudian diambil sesuai kriteria yang telah dipilih berdasarkan metode purposive
sampling sehingga data yang terkumpul sebanyak 30 perusahaan. Berdasarkan 30 perusahaan manufaktur tersebut, kemudian dilakukan
pengujian-pengujian meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis penelitian.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan
perusahaan manufaktur dari tahun 2009-2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba setelah pajak, dan ukuran
Universitas Sumatera Utara
65
perusahaan sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependennya. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari
sampel perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI selama 2009 hingga 2011 disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Arus Kas dari
Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas
Investasi Arus Kas dari
Aktivitas Pendanaan
Laba setelah Pajak
Ukuran Perusahaan
Return Saham Valid N
listwise 90
90 90
90 90
90 90
-772330000000,00
-8677000000000,00
-12131100000000,00
-558630000000,00 26,33
-,76 11335000000000,00
140822000000,00
5382000000000,00
17785000000000,00 32,66
4,17 1576514950347,6782
-766482745875,6000
-497736060810,0334
1520259085435,4558 28,7966
,5906 2565598162366,63570
1571072275794,06880
1771836486896,56540
2938672290678,15100 1,52061
,85077
Sumber: SPSS 17, Data diolah 2013 Pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa N atau jumlah data
pada setiap variabel adalah 90 yang diteliti selama periode 2009 - 2011. Dari 90 sampel data arus kas dari aktivitas operasi, nilai
minimum sebesar -772330000000, nilai maksimum sebesar 11335000000000. Dari 90 sampel data arus kas dari aktivitas
Universitas Sumatera Utara
66
investasi, nilai minimum sebesar -8677000000000 dan nilai maksimum sebesar 140822000000. Dari 90 sampel data arus kas dari
aktivitas pendanaan, nilai minimum sebesar -12131100000000 dan nilai maksimum sebesar 5382000000000. Dari 90 sampel data laba
setelah pajak, nilai minimum sebesar -558630000000 dan nilai maksimum sebesar 17785000000000. Dari 90 sampel data ukuran
perusahaan, nilai minimum sebesar 26,33 dan nilai maksimum sebesar 32,66. Dari 90 sampel data return saham, nilai minimum sebesar -
0,76 dan nilai maksimum sebesar 4,17. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai
yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil
menyimpang dari yang diharapkan.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas akan dideteksi melalui dua cara, yaitu analisis grafik Histogram dan Normal P-Plots dan analisis
statisik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
Universitas Sumatera Utara
67
mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Analisis Grafik Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram
dan grafik normal probability plot Normal P-Plots berikut ini:
Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas melalui Histogram
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah
Universitas Sumatera Utara
68
Dari gambar di atas terlihat bahwa pola distribusi normal, akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya
data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat Normal Probability Plot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Universitas Sumatera Utara
69
Grafik probabilitas pada gambar di atas menunjukkan data terdistribusi secara normal karena
distribusi data residualnya terlihat mendekati garis normalnya. Pengujian normalitas data secara analisis
statistik dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov–Smirnov. Data yang berdistribusi normal
ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05 Ghozali, 2009: 165. Hasil pengujian normalitas data terlihat dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal Parameters
a,,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,40283858
Most Extreme Differences
Absolute ,073
Positive ,073
Negative -,067
Kolmogorov-Smirnov Z ,612
Asymp. Sig. 2-tailed ,847
a. Test distribution is normal. b. Calculated from data.
Sumber: SPSS 17 Data diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
70
Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,612 dan signifikansi pada
0,847, maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena p = 0,847 0,05 yang menunjukkan H
diterima. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan dari uji grafik
normal diagram dan plot data.
4.2.2.2 Uji Multikolineritas
Uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Hal ini
dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance, apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance
0,1 maka terjadi multikolinearitas dan apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolineraritas.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance Vif
1 Arus Kas dari Aktivitas
Operasi .217
4.616 Arus Kas dari Aktivitas
Investasi .128
7.794 Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan .457
2.190 Laba Setelah Pajak
.258 3.875
Ukuran Perusahaan .309
3.234 a.
Dependent Variable: Return Saham b.
Sumber SPSS 17, Data diolah 2013
Universitas Sumatera Utara
71
Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat bahwa angka Tolerance variabel independennya 0,10 dan VIF-nya 10
maka tidak ada multikolinearitas antar variabel independen tersebut.
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, menurut Ghozali
2005:105, dapat dilihat dari grafik scatterplot antara lain prediksi variabel dependen, yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
72
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik Scatterplot ditunjukkan pada Gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Berikut ini merupakan hasil Uji Durbin-Watson yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.4 Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.361
a
.131 .063
.41828 1.923
a. Predictors: Constant, Ukuran Perusahaan, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Laba setelah Pajak, Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus
Kas dari Aktivitas Investasi
b. Dependent Variable: Return Saham Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin-
Watson sebesar 1,923. Angka ini terletak diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi
positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini.
4.2.3 Uji Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.5 Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant
3.991 1.663
2.399 .019
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
4.998 .000
.266 1.062
.292
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
7.042 .000
.003 .008
.993
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
-8.246 .000
-.231 -1.336
.186
Laba setelah Pajak
4.935 .000
.345 1.502
.138
Ukuran Perusahaan
-.135 .060
-.475 -2.267
.027
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data sekunder yang diolah
Pada tabel coefficients yang diinterpretasikan adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta variabel
independen. Dengan melihat tabel 4.5 di atas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Return Saham = 3.991 + 4.998 AKDAO + 7.042 AKDAI – 8.246 AKDAP + 4.935 Laba setelah Pajak – 0.135 Ukuran
Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
75
Dari persamaan regresi tersebut di atas, maka dapat dianalisis sebagai berikut:
a. konstanta sebesar 3.991 menyatakan bahwa jika nilai variabel
independen adalah nol maka rata–rata return saham adalah sebesar 3.991.
b. koefisien regresi arus kas dari aktivitas operasi sebesar 4.998
menyatakan bahwa setiap penambahan variabel tersebut sebesar 1 maka akan meningkatkan return saham sebesar 4.998 .
c. koefisien regresi arus kas dari aktivitas investasi sebesar 7.042
menyatakan bahwa setiap penambahan variabel tersebut sebesar 1 maka akan meningkatkan return saham sebesar 7.042 .
d. koefisien regresi arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar – 8.246
menyatakan bahwa setiap penambahan variabel tersebut sebesar 1 maka akan mengurangi return saham sebesar – 8.246 .
e. koefisien regresi laba setelah pajak sebesar 4.935 menyatakan
bahwa setiap penambahan variabel tersebut sebesar 1 maka akan meningkatkan return saham sebesar 4.935.
f. koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar – 0.135 menyatakan
bahwa setiap penambahan variabel tersebut sebesar 1 maka akan mengurangi return saham sebesar – 0.135 .
Universitas Sumatera Utara
76
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Hasil Uji-T Uji Parsial
Uji-T Uji Parsial dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas secara parsial atau terpisah mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba
setelah pajak, dan ukuran perusahaan terhadap return saham selama periode 2009 - 2011. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat
signifikansi yang diperoleh variabel independen yang kurang dari 0.05.
Pengaruh dari masing–masing variabel arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas
pendanaan, laba setelah pajak, dan ukuran perusahaan terhadap return saham dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi
probabilitas. Variabel arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan laba setelah pajak memiliki arah yang positif,
sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan dan ukuran perusahaan memiliki arah yang negatif.
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
77
1. Uji Hipotesis Arus Kas dari Aktivitas Operasi terhadap Return Saham
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai t hitung sebesar 1.062 dan nilai t tabel sebesar 1.997 sehingga t
hitung
t
tabel
1.062 1.997. Nilai signifikansi sebesar 0.292 yang berada di atas 0,05.
Hal ini berarti arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh
terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh
secara parsial terhadap return saham ditolak.
2. Uji Hipotesis Arus Kas dari Aktivitas Investasi terhadap Return Saham
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai t hitung sebesar 0.008 dan nilai t tabel sebesar 1.997 sehingga t
hitung
t
tabel
0.008 1.997. Nilai signifikansi sebesar 0.993 yang berada di atas 0,05.
Hal ini berarti arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara parsial terhadap return saham ditolak.
3. Uji Hipotesis Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan terhadap Return Saham
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai t hitung sebesar - 1.336 dan nilai t tabel sebesar 1.997 sehingga t
hitung
t
tabel
-1.336 1.997. Nilai signifikansi sebesar 0.186 yang berada di atas 0,05.
Universitas Sumatera Utara
78
Hal ini berarti arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara parsial terhadap return saham ditolak.
4. Uji Hipotesis Laba Setelah Pajak terhadap Return Saham
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai t hitung sebesar 1.502 dan nilai t tabel sebesar 1.997 sehingga t
hitung
t
tabel
1.502 1.997. Nilai signifikansi sebesar 0.138 yang berada di atas 0,05.
Hal ini berarti laba setelah pajak tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa laba
setelah pajak berpengaruh secara parsial terhadap return saham
ditolak.
5. Uji Hipotesis Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham
Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai t hitung sebesar - 2.267 dan nilai t tabel sebesar 1.997 sehingga t
hitung
t
tabel
-2.267 1.997. Nilai signifikansi sebesar 0.027 yang berada di bawah 0,05.
Hal ini berarti ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return
saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap return saham
diterima.
Universitas Sumatera Utara
79
4.3.2 Hasil Uji-F Uji Simultan
Uji Statistik F atau Analysis Of Variance ANOVA pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Nilai F dalam tabel ANOVA juga
untuk melihat apakah model yang digunakan sudah tepat atau tidak. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Hasil uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
1,682 5 ,336
1,923 ,103
a
Residual 11,197
64 ,175 Total
12,880 69
a. Predictors: Constant, Ukuran Perusahaan, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Laba Setelah Pajak, Arus Kas dari Aktivitas
Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi
b. Dependent Variable: Return Saham Berdasarkan hasil tabel di atas diperoleh nilai f
hitung
sebesar 1.923 f
tabel
2.358 dengan nilai signifikan sebesar 0.103 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel arus kas
dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, arus kas dari aktivitas investasi, laba setelah pajak, dan ukuran perusahaan tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
80
hipotesis arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, arus kas dari aktivitas investasi, laba setelah pajak, dan
ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap return saham ditolak.
Universitas Sumatera Utara
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba setalah pajak,
dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
menggunakan sample 30 perusahaan yang listing selama periode 2009 – 2011.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian:
1. Arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Poppy
Dian Indira Kusuma 2005 yang menyatakan bahwa arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham.
2. Arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Daniati
dan Suhairi 2006 yang menyatakan bahwa arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap expected return saham.
Universitas Sumatera Utara
82
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh secara parsial
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ninna
Daniati 2006 yang belum berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara arus kas pendanaan terhadap expected return
saham. 4.
Laba setelah pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Poppy Dian Indira Kusuma 2005 yang menyatakan bahwa laba tidak berpengaruh terhadap return
saham. 5.
Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati dan Suhairi 2006 yang menyatakan bahwa size berpengaruh terhadap expected return
saham. 6.
Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan, laba setelah pajak, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur periode 2009–2011.
Universitas Sumatera Utara
83
5.2 Keterbatasan Penelitian