Analisa Diagram Sebab Akibat

5 Setup and Adjustment 21,78 1,93 100 6 Rework Losses 100 Total 1124,01 100 Sumber : Pengolahan Data Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa Total Time Losses terbesar berada pada IdlingMinor Stoppages Losses yaitu sebesar 1002 dan persentasenya adalah sebesar 89,14. Ini diesebabkan oleh mesin sering berhenti secara berulang-ulang maupun mesin berjalan tetapin tidak menghasilkan produksi.

4.2.3. Analisa Diagram Sebab Akibat

Analisa ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lapangan dan melakukan wawancara terhadap karyawan yang terkait pada penelitian ini, yaitu antara lain bagian operator, bagian engineering, serta bagian quality control. Adapun hasil wawancara tersebut merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari sulitnya pencapaian target OEE yang diharapkan dan dibutuhkan peralatan yang relevan dengan data yang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan, sehingga untuk mempermudah pengidentifikasian hal tersebut maka dibuatlah Diagram Sebab Akibat serta akan dirumuskan rencana perbaikan. Adapun diagram sebab akibat dari Idling and Minor Stoppages Losses , YieldScrap Losses dan Reduce Speed Losses yang dibuat dan dalam wawancara yang didapat serta hasil peninjauan terhadap lapangan diambil faktor parameter yang mempengaruhi terjadinya losseskerugian tersebut yaitu : mesin, manusia, konsumtif, metode dan lingkungan yang akan disajikan dalam diagram sebab akibat di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Teknisi Kurang mengerti dalam mengatsi kerusakan Teradinya Kesalahan dalam perbaikan Gambar 4.7 Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat diatas menerangkan penyebab mesin mengalami kerugian atau losses oleh karena 4 kategori yaitu manusia, mesin, metode dan lingkungan. Mesin kemungkinan berhenti berulang-ulang dan hal itu tidak terekam sehingga tidak dapat diketahui secara pasti waktu kerugian yang dialami. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan dengan bantuan diagram pareto losses bahwa Generator Diesel 700 mengalami losses yang begitu besar dalam setahunnya. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh : 1. Manusia Pekerjaan dalam proses produksi sangat membutuhkan pengawasan, baik memantau seberapa besar kemampuan karyawan dan etos kerja saat bekerja dengan tujuan mengatur serta mengkoordinir berlangsungnya proses dengan baik. Dari hasil pengamataan yang dilakukan peneliti, sering terjadi ketidaktelitian dalam merekam sehingga melupakan kejadian penting yang seharusnya menjadi dokumentasi perusahaan saat pengoperasian disebabkan operator yang sering berjaga hanya seorang, diperlukan minimal 2 orang yang berjaga-jaga di unit yang bekerja merekam proses operasi sehingga dengan tujuan menghindarkan ketidak Manusia Universitas Sumatera Utara telitian. Dan juga ketika mesin tiba-tiba mengalami kerusakan kecil, disitulan operator kurang mengerti cara perbaikan pada mesin tersebut, sehinggga membuat mesin sering mengalami gangguan karena kerusakan kecil. 2. Mesin Temperatur kerja terkadang naik turun tak terkontrol akan membuat kerugian mesin untuk menghasilkan produksinya, perlu adanya kerja ekstra dari operator siaga melihat indikator temperaturtermocouple yang terdapat pada mesin sehingga mesin beroperasi dengan temperatur batas aman. Setiap mesin memiliki batas waktu kerja. 3. Metode Metode sangat dibutuhkan dalam operasi mesin dimana mesin tidak boleh mengalami istirahatberhenti dengan maksud dilakukannya perawatan dan pemeliharaan, oleh karena berdampak terputus pasokan energi yang mengharuskan para maintenance menunggu saat yang tepat untuk benar-benar merawat mesin, terkadang harus sampai keadaan mesin berhenti total. Oleh karena itu usia pakai mesin berkurang,kemungkinan besar akan berpengaruh mengalami kerugian yang biasanya terjadi kerusakan pada daerah pembakaran yang akan berdampak kepada hasil yang tidak optimal, oleh karena itu mesin harus benar-benar melakukan perawatan sesuai dengan jadwalnya. Sehingga pemeliharaan secara berkala dapat dilakukan. Harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang standar supaya mesin tetap beroperasi dengan keadaan baik. 4. Lingkungan Kebersihan pada mesin kurang terlihat pada daerah Mesin pembangkit karena ada banayak tumpukan-tumpukan komponen-komponen yang telah rusak dan juga debu yang menempel pada mesin maupun di ruang peletakan Generator Diesel tersebut. 4.2.4. Penyelesaian Masalah 4.2.4.1. Penyelesaian Masalah Six Big Losses

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Turbin Uap Type C5DS II - Gvs di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Begerpang POM

1 9 92

Analisis Total Productive Maintenance dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Solusi Six Big Losses dan Cacat Produk

0 3 6

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

206293613 Overall Equipment Effectiveness Six Big Losses

0 0 150