Penerapan Total Productive Maintenance

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas produksi Generator Diesel 700 maka perlu melihat nilai OEE. Dari hasil analisa penelitian diagram sebab akibat faktor Idling minor Stoppages losses dan Reduce speed loss yang mempengaruhi nilai OEE dari Generator Diesel. Adapun saran penyelesaian yang dapat dilakukakan antara lain : Tabel 4.14. Penyelesaian Masalah No Faktor-faktor Penyelesaian Masalah 1 Manusia Melakukan pengawasan yang lebih baik lagi ketika melakukan proses operasi, manager unit perlu melakukan pengecekan kerja lapangan. 2 Mesin -tiba Perlu adanya pergantian komponen yang tidak layak pakai lagi, atau yang telah tua. 3 Metode tidak tepat waktu. Perlu adanya penjadwalan maintenance sehingga perawatan pada mesin teratur dan mesin dapat beroperasi dengan baik. 4 Lingkungan yang berubahubah Lebih menjaga kebersihan Lingkungan mesin selain operator sehat, mesin juga tidak sering mengalami gangguan.

4.2.4.2. Penerapan Total Productive Maintenance

Total Productive Maintenance juga termasuk kegiatan pemeliharaan mandiri autonomous maintenance, kunci keberhasilannya adalah pemeliharaan mandiri tersebut, karena melibatkan seluruh staf pekerja yang mulai dari operator sampai kepada pemimpin perusahaan. Dengan kata lain adanya kegiatan autonomous maintenance ini maka seluruh operator akan terlibat dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin serta peralatan yang digunakan, dan para pemimpin juga ikut ambil bagian dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin tersebut. Adapun sistem pelaksanaan kegiatan pemeliharan yang diterapkan oleh PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM adalah pemeliharaan yang kurang terencana yang dapat dilihat dari Bab IV, kurang Universitas Sumatera Utara memiliki jadwal pemeliharaan. Oleh sebab itu, mesin sering mengalami perhentian, trip-trip yang mungkin terkam maupun terekam. Hal yang mempengaruhi nilai efektivitas mesin adalah kemampuan operator dalam mengawasi operasi serta memelihara mesin dengan baik. Untuk itu perlu adanya pendidikan yang dapat mengubah pola pikir dari operator supaya tidak hanya menggunakan mesin namun bisa juga memelihara mesin. Agar hal tersebut dapat tercapai maka diperlukan usaha dan waktu untuk dapat melatih operator memahami dan memperlakukan autonomous maintenance. Pemeliharaan mandiri autonomous maintenance yang dapat dilakukan operator antara lain : 1. Membersihkan Generator Diesel dari kotoran-kotoran yang melekat, dari pelumas yang menempel dan dari dari debu kotoran. 2. Memantau kerja mesin, apakah beroperasi dengan baik dengan mencacat fenomena yang terjadi pada mesin. 3. Memeriksa pelumasan, jika perlu lakukan pergantian dan melakukan pengencangan terhadap mur yang longgar. 4. Melakukan pemeliharaan mandiri dengan menggunakan check sheet. 5. Tetap melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan intruksi standar pemeriksaan yang telah diterapkan perusahaan. 6. Mengganti komponen - komponen yg rusak. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan Dengan penerapan Total productive meaintenance menggunakan metode OEE dalam usaha peningkatan efisiensi produksi pada PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk BAGERPANG POM maka dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Dari periode penelitian yang dilakukan Januari 2015 sampai Desember 2015 ditarik kesimpulan rata-rata nilai OEE Generator Diesel yang diukur per bulan kurang baik, didapat dari range 2,77-13,87, pencapaiannya tidak melampaui nilai OEE world class yaitu 85 . 2. Kerugian yang paling banyak dialami oleh mesin adalah idlingminor stoppages losses yang dicatat setahun terjadi selama 1002 jam. Yang telah memberikan konstribusi efektif mesin hilang dengan persentase kerugian sebesar 89,14 . 3. Range performance efficiency adalah 3,84 - 14,96, nilai performance efficiency sangat rendah tidak mencapai standar 95 inilah salah satu penyebab utama OEE sangat rendah. 4. Range availability adalah ±99 jauh melebihi nilai standar 90 , nilai ini sudah dapat disebut ideal. 5. Range rate of quality product adalah 72,58 - 93,01 , belum melewati nilai standar 99 .

5.2. Saran

Adapun saran peneliti dari hasil pengolahan dan analisa adala adalah : 1. Lakukan perawatan dan pemeliharaan mesin secara terus menerus tidak hanya saat mesin mengalami kerusakan, perawatan preventive maintenance serta autonomous maintenance harus tetap dilakukan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Turbin Uap Type C5DS II - Gvs di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Begerpang POM

1 9 92

Analisis Total Productive Maintenance dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Solusi Six Big Losses dan Cacat Produk

0 3 6

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

206293613 Overall Equipment Effectiveness Six Big Losses

0 0 150