17
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan
sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan.
2.3 Teori The Bird in The Hand
Teori ini menyakini bahwa pendapatan dividen memiliki nilai lebih besar dibanding dengan capital gain, karena dividen memiliki tingkat kepastian
yang lebih tinggi dibanding dengan capital gain. Investor lebih memilih dividen yang sudah pasti jumlah nominalnya daripada mengharap capital gain.
Semakin besar dividen yang dibayarkan perusahaan, semakin besar pula ketertarikan investor kepada saham tersebut. Hal ini akan berpengaruh positif
terhadap naiknya harga saham. Dapat ditarik kesimpulan besar dividen akan mempengaruhi harga saham.
Tapi dalam praktiknya, investor diharuskan membayar pajak yang besar akibat dari dividen yang tinggi.
2.4 Laporan Keuangan
Definisi laporan keuangan menurut Baridwan, 2004 yaitu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
18
bersangkutan. Manajemen membuat laporan keuangan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 2009: Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
Menurut Berstein 1998 dalam Suryani 2010 laporan keuangan merupakan kinerja keuangan yang lampau dan posisi keuangan saat ini. Laporan
keuangan dirancang untuk menyediakan informasi pada empat aktivitas usaha utama yaitu kegiatan perencanaan, keuangan, investasi, dan operasi. Laporan
keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.
2.5 Profitabilitas
Profitabilitas menurut Harahap 2008 menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Paragrap Tujuh Belas menyatakan bahwa
19
”Informasi Kinerja perusahaan terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di
masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghsilkan arus kas dari sumber daya yang ada”.
Disamping itu, menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007 informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas
peruahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya Hasil pengembalian total aset atau total investasi menunjukkan kinerja
manajemen dalam menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan
dana yang digunakan. Hasil pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran keefektifan,
maka semakin tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan. Profitabilitas memiliki arti penting dalam usaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempuyai prospek yang baik di masa depan.
Ada banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, yaitu:
a. Gross profit margin GPM
Mengukur persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Gross profit margin semakin tinggi akan
semakin baik.
20
b. Operating profit margin OPM
Mengukur persentase dari setiap hasil penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.
c. Net profit margin NPM
Mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi smua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak.
d. Return on assets ROA
Mengukur keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aset yang tersedia.
e. Return on equity
Mengukur pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan.
Di dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur profitabilitas adalah ROA Return On Asset
ROA =
���� ����� ℎ ����� ����
x 100 Menurut Hanafi 2000 “Return on assets adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
untuk menandai aset tersebut”. Menurut Warren 2005 “aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh
entitas bisnis atau usaha, sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis”. Contoh aset adalah kas dan setara kas, piutang,
perlengkapan, bangunan, tanah, peralatan dan hak paten.
21
2.6 Likuiditas