27
akses dan penyedia infrastruktur pendukung kegiatan usaha, apakah daerah tersebut adalah daerah yang menghasilkan atau tidak, dll.
Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya yaitu dengan melihat pertumbuhan
perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan. Pengukuran yang kedua adalah dengan melihat pertumbuhan laba operasi perusahaan, yaitu melihat aspek
pemasaran dan juga efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya. Pengukuran ketiga yaitu pertumbuhan laba bersih, dimana input
pertumbuhan laba bersih ini adalah modal, sedangkan outputnya adalah laba. Dan pengukuran terakhir adalah mengukur pertumbuhan perusahaan dengan
pertumbuhan modal sendiri. Penelitian ini berfokus kepada pengukuran pertumbuhan perusahaan
melalui pertumbuhan modal. Total Assets Growth =
������ �−������ �−1 ������ �−1
x 100
2.9 Dividen
Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham berdasarkan struktur kepemilikan saham yang dimiliki. Pembagian ini akan
mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi laba ini memang tujuan utama suatu bisnis. Pengertian yang lain dari dividen ini
adalah: a.
Pembagian laba baik secara langsung maupun tidak langsung; b.
Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal disetor;
28
c. Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima atau diperoleh
pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan;
d. Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika
dalam tahun-tahun yang lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan modal dasar sttuter
yang dilakukan secara sah. Dividen dapat dibagi menjadi beberapa:
a. Dividen tunai; dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau tunai
b. Dividen saham; dibagi dalam bentuk saham tambahan, sesuai dengan proporsi
kepemilikan. c.
Dividen properti; dibagi dalam bentuk aset. d.
Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku perseroan berakhir.
2.10 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Kebijakan deviden mempunyai arti yang penting bagi perusahaan
karena empat alasan berikut. 1.
Kebijakan keuangan ini berpengaruh pada sikap para investor. Pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh para investor, karena pemotongan seperti
itu sering dikaitkan dengan kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan.
29
2. Kebijakan keuangan ini berdampak pada program pendanaan dan anggaran
modal perusahaan. 3.
Kebijakan keuangan ini dapat memengaruhi arus kas perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas buruk dapat dipaksa untuk membatasi pembayaran
dividennya. 4.
Kebijakan keuangan ini menurunkan nilai ekuitas pemegang saham biasa karena besarnya dividen ditentukan oleh besarnya laba ditahan.
Dalam penentuan kebijakan dividen, ada lima faktor yang perlu dipertimbangkan. Warsono
1. Faktor likuiditas. Jika likuiditas perusahaan rendah, biasanya dividen yang
diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen per lembar saham dividend per share juga rendah, kecuali jika perusahaan menggunakan
kebijakan dividen yang stabil. 2.
Biaya penerbitan saham baru. Dalam penerbitan saham baru mempunyai biaya modal yang lebih besar, karena adanya unsur biaya pengembangan flotation
costs .
3. Pengendalian control.
4. Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan. Semakin stabil keuntungan yang
diperoleh perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
5. Biaya transaksi dan kebutuhan pemodal.
30
2.11 Good Corporate Governance